Pembunuhan di Aceh Tenggara
Hancur Hati Samidah, Anak dan 4 Cucunya di Aceh Tenggara Dibantai Keponakan yang Sering Ditolong
Samidah (70) nenek dari pelaku dan para korban tak menyangka Pelaku P (25) menghabisi nyawa empat cucu dan satu anaknya, padahal sering ditolong
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM- Peristiwa pembunuhan berantai secara membabi buta di Desa Uning Sigurgur, Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara, pada Senin (16/6/2025) masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Sebanyak 5 orang dilaporkan meninggal dunia dan satu orang dalam perawatan intensif di UGD RSUD Sahuddin Kutacane.
Terutama terhadap Samidah (70) nenek dari pelaku dan para korban.
Baca juga: Sosok P, Pelaku Pembunuhan Berantai di Aceh Tenggara Tewaskan 5 Orang, Paman dari Korban

Samidah menyebut bahwa pelaku berinisial P (25) masih memiliki hubungan keluarga dengannya lantaran ibu tersangka adalah anak kandungnya.
Namun, ia tak menyangka jika empat cucu dan satu anaknya dihabisi oleh P.
Selama ini, P kerap datang ke rumah Samidah untuk makan, mengisi daya ponsel, dan beristirahat setelah turun dari gunung.
Tak ada tanda-tanda masalah sebelumnya antara pelaku dan keluarga korban.
“Saya cukup sedih melihat empat orang cucu dan satu anak kandung saya jadi korban brutal pembunuhan yang dilakukan cucunya sendiri. Seorang tetangga jadi sasaran tersangka. Namun, masih selamat dan dirawat di RSUD Sahuddin Kutacane,” ujar Samidah sambil menangis.
Diceritakan, pada saat itu dia sepulang dari kebun mengambil daun pisang terkejut melihat cucunya Laura dan Fajri tergeletak bersimbah darah di rumahnya.
Tak lama kemudian, ia mendengar kabar bahwa anak kandungnya, Nayyan Basri, serta cucu lainnya, Dayat, juga telah dibunuh.
“Terkejut sekali melihat tersangka tega menghabisi nyawa anak dan empat cucunya. Tak sanggup saya menceritakan, Pak,” katanya pilu.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Berantai di Aceh Tenggara Tewaskan 5 Orang, Pelaku Datangi Rumah ke Rumah
Menurut Samidah, ibu pelaku merupakan kakak kandung dari anaknya, Nayyan Basri. Selama ini hubungan keluarga mereka baik dan tidak pernah terjadi konflik yang mencolok.
Peristiwa tragis ini menewaskan lima orang di lokasi kejadian.
Identitas para korban yakni: Nayyan (50), Elvi (16), Laura (13), Fajri (2), dan Dayat (26).
Sementara satu korban lainnya, Matiah (51), selamat meski mengalami luka berat dan kini dirawat intensif di RSUD Sahuddin Kutacane.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.