Berita Viral

Fakta Sekolah Al Kareem Islamic School Bekasi Ternyata Bodong, Guru Kompak Resign, Ijazah Ditahan

Sekolah swasta elite Al Kareem Islamic School di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, ternyata bodong.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Wartakotalive.com/ Rendy Rutama
SEKOLAH ELITE BODONG- Sekolah swasta elite Al Kareem Islamic School di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, ternyata bodong. Kini disegel atau diberhentikan beroperasi pada Selasa (17/6/2025). 

Mario menuturkan upaya tanggung jawab yang akan dilakukan pihaknya antara lain dengan mengikuti prosedur perbantuan masuk sekolah oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik).

"Saya sudah meeting dengan pihak Disdik ranah PAUD,  anak-anak yang masa sekarang ini sudah mau ke SD akan dibantu karena sudah habis PK pendaftarannya dan akan dibantu untuk masuk ke sekolah, yayasqn akan mengikuti arahan selanjutnya dari Disdik," tuturnya.

Baca juga: Guru di Sekolah Elite Bekasi Resign Massal, Diperlakukan Bak ART hingga Disuruh Urus Anak Kepsek

Mario menyampaikan untuk bertanggung jawab dari aspek materil, pihak yayasan akan menjual aset.

Pengembalian uang kepada orangtua akan dilakukan jika aset rampung dijual.

"Untuk kerugian yang dirasakan dan dialami oleh orangtua murid itu semua, yayasan akan menjual aset semuanya, dan akan menggantikan, nantinya akan mengganti uang orangtua murid," ucapnya.

Selain itu, Mario menegaskan pihak sekolah juga akan bertanggung jawab terkait tunggakan gaji para guru.

"Semuanya akan dibayarkan (gaji) karena ijazahnya yang kemarin sudah ditahan sudah dikembalikan semua, jadi clear ijazah ditahan tidak ada," tegasnya.

Ijazah Guru Ditahan dan Gaji Dipotong

Seperti diketahui, alasan para guru melakukan resign massal juga dikarenakan sejumlah faktor.

Seorang guru di sekolah tersebut, Anisa Dwi Zahra menjelaskan dirinya sempat diminta membeli ayam goreng untuk diberikan kepada anak pemilik yayasan.

Pembelian ayam goreng juga diminta pihak yayasan di tempat yang memiliki jarak dinilai Anisa cukup jauh dari lokasi sekolah.

"Saya juga pernah disuruh membeli ayam fried chicken jauh-jauh ke Jatiasih sedangkan fried chicken di sekitar sini (Bekasi Utara) kan juga ada, saya sudah komplain, kenapa harus beli jauh-jauh, terus dari pihak yayasan tidak tahu alesannya apa, akhirnya saya jalan," tutur Anisa, Senin (16/6/2025).

Meskipun Anisa mengaku kerap diberikan uang tambahan, tapi ia tetap menyampaikan keberatan.

"Dapet uang bensin, tapi sangat keberatan karena jauh sih,  jarak dari sini ke tempat ayamnya itu emang lumayan kan," ucapnya.

Sementara tenaga pelajar lainnya, Raihan Tri Wahyudi menegaskan juga serupa mengalami nasib seperti Anisa.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved