Berita Viral

Nasib Entong, Sopir Ambulans di Sulsel Antar Jenazah ODGJ Kini Dipecat, Ngaku Tersesat Demi Konten

sopir ambulans mengantar jenazah pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) ngaku tersesat berbuntut panjang kini dipecat, minta maaf ngaku cuma konten

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
KOMPAS.COM/CANDRA NUGRAHA
SOPIR AMBULANS DIPECAT- Ilustrasi Ambulans. Sopir ambulans mengantar jenazah pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) ngaku tersesat berbuntut panjang kini dipecat, minta maaf ngaku cuma konten 

TRIBUNSUMSEL.COM - Beredarnya video seorang sopir ambulans mengantar jenazah pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) ngaku tersesat berbuntut panjang.

Sang sopir bernama Entong kini harus menerima kenyataan di pecat dari RSKD Dadi Kota Makassar, tempatnya bekerja.

Entong sendiri telah membuat video klarifikasi dan meminta maaf mengaku bahwa dirinya tidak tersesat saat mengantarkan pasien ODGJ yang meninggal dunia diantar besama rekan almarhum yang juga ODGJ.

Video tersebut semata-mata dibuat Entong hanya demi konten semata.

Baca juga: Antar Jenazah ODGJ, Sopir Ambulans di Sulsel Bingung Dua Rekan Almarhum Juga ODGJ Berujung Tersesat

MOBIL AMBULANS BAWA JENAZAH - Momen sopir ambulans kebingungan saat mengantar jenazah pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) tersesat viral di media sosial.
MOBIL AMBULANS BAWA JENAZAH - Momen sopir ambulans kebingungan saat mengantar jenazah pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) tersesat viral di media sosial. (Tangkapan layar Ig @makassar_iinfo)

Kabid Humas Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi, Abd Malik yang ditemui di kantornya, membenarkan adanya peristiwa viral itu.

Kejadian dalam video itu, kata Abd Malik terjadi pada Rabu (11/5/2025) pagi.

Abd Malik menyayangkan Entong berbohong mengaku tersesat saat mengantarkan pasien ODGJ yang terlantar.

Entong kini di-blacklist dn tidak akan diizinkan lagi membawa jenazah dari RSKD Dadi.

"Kalau sopir ini saya sudah sampaikan ke vendor supaya di-blacklist namanya. Tidak boleh dia lagi membawa jenazah untuk di tempat kami," ujar Abd Malik, dilansir dari Tribunmakassar.com.

Malik mengemukakan RSKD Dadi tidak akan memberikan toleransi sopir tersebut untuk kembali bekerja di rumah sakit mereka. Jika sang sopir masih mengantar jenazah di rumah sakit lain, hal itu di luar tanggung jawab dan bukan urusan RSKD Dadi.

"Saya tidak tahu kalau di tempat lain. Tapi, kalau di rumah kami, saya tidak mau lagi. Saya tidak mau lagi terima itu orang," tambahnya.

Dia menyebut pihaknya akan mengevaluasi kembali kerja sama dengan vendor ambulans. Dia berencana menambahkan klausul larangan membuat konten saat mengangkut jenazah dalam perjanjian.

"Saya akan lihat perjanjian kerja samanya. Saya mau tambahkan di situ, misalnya, setiap melakukan ini, maka dia tidak boleh, akan ditambah itu dalam perjanjiannya, tidak boleh lagi melakukan video bikin konten dengan jenazah," katanya.

Kejadian dalam video itu, kata Abd Malik terjadi pada Rabu (11/5/2025) pagi.

"Jadi, pada hari Rabu, itu di jam 7 pagi, ada ODGJ yang kita rawat di rumah sakit Dadi Makassar itu meninggal dunia," kata Abd Malik, Jumat (13/6/2025).

ODGJ yang meninggal dunia tersebut lanjut Abd Malik, adalah pasien yang dirawat setelah terlantar.

Oleh karena itu, pemakamannya dilakukan di lahan milik Abd Malik, yang berlokasi di Desa Bontoramba, Kecamatan Pallangga, Gowa.

"ODGJ ini adalah ODGJ yang terlantar. Tidak punya keluarga.

Oleh karena tidak ada keluarganya, maka pihak manajemen rumah sakit itu yang akan melaksanakan penguburannya," terang Abd Malik.

Saat dalam perjalanan menuju lokasi penguburan, mobil ambulans di posisi depan disusul mobil Abd Malik dan staf RSKD Dadi lainnya.

"Jadi saya bilang, nanti kita tunggu saya di desa Kampili, di samping Puskesmas, jalanan masuk STPDN itu. Tunggu saya di sana, karena saya mau beli tegel," ungkapnya.

Saat menunggu, kata Malik, disitulah sang sopir membuat konten video seolah-olah tersesat di jalan.

"Nah, ternyata di sana itu dia sementara menunggu saya. Nah, sopirnya ini bikin conten yang viral. Bahwa ini saya bawa ODGJ, jenazah ODGJ, saya kesasar di sini," ucap Abd Malik.

"Padahal itu bukan kesasar. Saya suruh menunggu, nanti saya bersama-sama membawa ke pekuburan," lanjutnya.

Bantahan Abd Malik ini, dikuatkan adanya sejumlah dokumentasi foto saat dirinya ikut melakukan proses pemakaman jenazah.

Terkait dua pria yang diduga ODGJ ikut mengantar jenazah dalam ambulans, Abd Malik mengatakan keduanya adalah pasien yang sudah berstatus pulih.

"Ada memang kita naik di situ ODGJ yang sudah pulih, yang sudah sehat. Dua orang, kenapa dia naik disitu Karena dia minta, Pak Kabid bisa saya ikut karena ini teman saya Ini misalnya juga saya membantu," tuturnya.

Terkait kemungkinan menempuh jalur hukum atas dugaan pencemaran nama baik rumah sakit, Malik menyebut pihaknya masih akan berkoordinasi dengan pimpinan. Menurutnya, hal itu tetap jadi pertimbangan.

"Itu (menempuh jalur hukum) tentu nanti saya akan berkoordinasi dengan pimpinan, apa petunjuknya dan arahannya. Kalau memang dianggap itu mau merusak kita, ya, tentu kami koordinasi dulu," ucapnya.

Saat ditanya soal kondisi kejiwaan sopir, Malik menolak memberikan penilaian langsung.

Kendati demikian, dia mengisyaratkan bahwa tindakan yang dilakukan menunjukkan adanya kejanggalan.

"Tidak bisa juga saya katakan dia gila, saya tidak bisa menjustifikasi, bahwa dia mengalami gangguan. Tetapi, kalau dilihat ini kondisinya, ya, ada kelainan. Kenapa mesti mayat ini diviralkan. Itu, kan, sebenarnya tidak boleh," bebernya

Pengakuan Sopir

Sopir ambulans bernama Entong tersebut meminta maaf dan menyampaikan klarifikasi.

“Saya meminta maaf atas viralnya video saya saat mengantar jenazah pada Rabu sore, pasien ODGJ yang meninggal dunia di RKSJ dan tidak punya keluarga,” ucap Entong, dilansir dari video yang diunggah Instagram @lambegosiip.

Entong juga menjelaskan kronologi kejadian yang sebenarnya.

Kala itu ia disuruh menunggu alamat dari jenazah ODGJ.

Di sela-sela menunggu, ia pun mengisi waktu dengan membuat video atau konten lelucon.

“Kemarin saya cuma disuruh menunggu, untuk mengisi waktu saya buat video,” ucap kembali Entong.

Ia mengatakan bahwa sebenarnya dirinya tidak ada niatan untuk menyudutkan maupun melanggar privasi jenazah maupun pasien ODGJ.

Adapun peristiwa ini terjadi saat jenazah dibawa dari RSKD Dadi Makassar menuju rumah duka di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. 

Video tersebut pun viral di media sosial, salah satu diunggah Instagram @makassar_iinfo, Kamis (12/6/2025).

Dalam video tersebut, sopir terlihat menepi di pinggir jalan karena tidak mengetahui pasti alamat tujuan.

Rencananya jenazah pasien ODGJ tersebut akan dibawa ke rumah duka.

Ia pun bertanya kepada dua pria yang ikut dalam ambulans, yang disebut sebagai teman almarhum. 

Namun, dua pria tersebut justru kebingungan dan tertawa saat ditanya soal alamat. Keduanya diketahui juga merupakan pasien ODGJ.

"Saya lagi bawa jenazah ini, pasien jiwa meninggal dunia diantar oleh teman-temannya dari RS Dadi Makassar. (Temannya) tadi bilang tahu jalanan, tapi aduh," ucap sopir dalam video tersebut.

Sopir ambulans itu menyampaikan bahwa kedua penumpang bernama Markus dan Sahar awalnya mengaku mengetahui alamat rumah almarhum. Namun ketika sampai di wilayah Kabupaten Gowa, mereka mulai bingung. 

Kendati begitu, sang sopir pun dibuat bingung dan akhirnya mengungkapkan kekesalannya.

"Katanya di Gowa, ini kita sudah di Gowa, nyasar. Gowa apa namanya kampungnya," ujar sang sopir.

Momen itu menjadi menggelikan ketika ketiganya sopir dan dua penumpang tertawa bersama karena tersesat, membuat suasana haru menjadi penuh kejanggalan. 

"Sopir ambulans juga pusing kalau begini, ternyata yang mengantar juga orang jiwa (ODGJ), aduh pusing saya ini," lanjutnya. 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved