Berita OKU Timur

Dukung Program Ketahanan Pangan, Warga Binaan Lapas Martapura Dilatih Cara Bertani dan Budidaya Ikan

Sebanyak 5.000 ekor benih ikan air tawar terdiri dari 1.000 nila, 3.000 lele, dan 1.000 mujair oleh warga binaan bersama jajaran Lapas Martapura.

Dokumentasi Lapas Martapura
TEBAR BENIH IKAN -- Tiga petugas Lapas Martapura menebar benih ikan air tawar di kolam budidaya, Sabtu (14/06/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian dan dukungan terhadap ketahanan pangan nasional. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Di balik pagar besi dan tembok tinggi Lapas Kelas IIB Martapura, Sumatera Selatan, semangat kemandirian dan harapan sedang bertumbuh dalam kolam-kolam air tawar yang dulunya hanya lahan terbengkalai.

Sebanyak 5.000 ekor benih ikan air tawar terdiri dari 1.000 nila, 3.000 lele, dan 1.000 mujair oleh warga binaan bersama jajaran Lapas Martapura.

Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas pembinaan, tapi bagian dari program besar yang menggabungkan pelatihan keterampilan, pemberdayaan, dan dukungan terhadap ketahanan pangan nasional.

Kepala Lapas Martapura, Abas Ruchandar, menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. 

“Kami mengubah lahan yang dulunya tak terurus menjadi sentra pertanian dan budidaya ikan. Di sini, para warga binaan tidak hanya menjalani hukuman, tapi juga belajar, tumbuh, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya, Sabtu (14/06/2025).

Program yang dikembangkan di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) ini telah menciptakan delapan kolam terpal berisi berbagai jenis ikan, dari lele, patin, gurami, hingga mujair.

Tak hanya ditebar, ikan-ikan ini juga dipanen dan dimanfaatkan langsung untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dapur Lapas.

Baru-baru ini, Lapas Martapura berhasil memanen 20 kilogram ikan lele yang langsung disalurkan ke dapur umum untuk konsumsi para warga binaan.

Langkah ini menjadi simbol keberhasilan awal dari sebuah sistem mandiri yang menyatu dengan kehidupan di dalam lembaga pemasyarakatan.

“Ini bukan hanya soal hasil panen, tapi tentang proses membangun kembali semangat hidup warga binaan. Kami ingin saat mereka kembali ke masyarakat nanti, mereka sudah punya bekal keterampilan dan mentalitas produktif,” tambah Abas.

Lewat kegiatan seperti ini, Lapas Martapura tak hanya menjalankan fungsi pemasyarakatan, tapi juga menjadi model transformasi sosial yang menanamkan nilai kerja keras, ketahanan, dan harapan dari balik jeruji besi.
 
 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved