Berita Nasional

Kena Tilang Rp250 Ribu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Akui Salah Tak pakai Helm Saat Naik Motor Dishub

Pengakuan salah disampaikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terkait tindakan melanggar aturan lalu lintas dengan tidak mengenakan helm saat diboncen

Editor: Moch Krisna
Tangkapan layar Ig @depok24jam
DEDI MULYADI - Momen Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terjebak macet saat naik mobil mewah hingga memilih naik motor patwal viral di media sosial. 

Dedi Mulyadi bergegas turun dari mobil dan langsung berlari menuju motor patwal.

Pasalnya kondisi jalanan saat itu terlihat ramai dan padat merayap sehingga tidak bisa dilewati kendaraan. 

Kondisi jalan yang macet parah untuk kendaraan roda empat, membuat Dedi Mulyadi naik motor patwal.

Kendati tengah buru-buru, Dedi Mulyadi masih memberikan lambaian tangan kala disapa warga.

Dalam caption video, saat itu Dedi Mulyadi hendak menghadiri acara Peresmian Kampus Bela Negara Universitas Pertahanan RI oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Bogor, Jawa Barat.

Aksi Serupa

Sebelumnya aksi serupa juga pernah ditunjukkan oleh para menteri era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). 

Adalah Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Indonesia (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman yang melakukan hal serupa.

Keduanya memilih untuk naik motor patwal demi mengikuti rapat terbatas di Istana Negara.

Peristiwa itu tepatnya terjadi pada 5 Agustus 2025, ada dua  menteri di era Presiden Jokowi. 

Meski dari titik yang berbeda, namun keduanya memilih hal yang sama untuk mengejar waktu.

Dilansir dari Tribunnews, Andi Amran Sulaiman sampai meminjam sebuah helm milik seorang pengendara motor untuk melanjutkan perjalanan menuju Istana dengan dibonceng sepeda motor Patwal.

Usai rapat Amran mengatakan bahwa menaiki motor gegara terjebak macet di wilayah Kuningan Jakarta Selatan. Ditambah hari itu merupakan hari Senin, di mana menjadi hari di awal masuk kerja.

"Terjebak macet di Kuningan tadi, jadi naik motor Patwal," katanya.

Menurutnya keputusan naik motor diambil lantaran akan terlambat bila memaksakan naik mobil ke Istana. Sebab, rapat tersebut dimulai pada pukul 09.30 WIB.

"Kami yang memutuskan karena kalau naik mobil pasti terlambat, waktu itu penting," katanya.

(*)

Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved