Demo Tambang Emas di Muratara
Demo Tambang Emas di Muratara Diwarnai Ketegangan, Bupati Sempat Tersulut Emosi ke Pendemo
Bupati Muratara, H Devi Suhartoni terpancing emosi saat menemui pendemo yang melakukan aksi demo dan blokir Jalinsum di Simpang Tiga Pasar Surulangun
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), H Devi Suhartoni terpancing emosi saat menemui pendemo yang melakukan aksi demo dan blokir Jalinsum di Simpang Tiga Pasar Surulangun.
Ketika menemui massa demo, dalam rekaman video yang beredar, Bupati Muratara sempat bersitegang dengan para massa yang melakukan aksi demo.
Bahkan Bupati sempat terpancing emosi ketika sedang berbicara tiba-tiba diceletuk oleh para pendemo dengan mengatakan mana bukti mana bukti.
Bupati yang terpancing emosi langsung ingin mencari pendemo yang berteriak itu.
Namun, upayanya langsung dihalangi pendemo lainnya dan pihak kepolisian pun langsung menenangkan bupati.
Baca juga: Sungai Tercemar, Ratusan Warga Muratara Demo Tuntut Tambang Emas Ditutup, Jalinsum Diblokir 1 Jam
Sebelumnya, Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) diblokir 1 jam.
Lokasi jalan yang diblokir ini tepatnya di Simpang Tiga Pasar Surulangun, warga membakar ban di tengah jalan.
Akibatnya kendaraan yang hendak melintas menuju arah Jambi dari Kabupaten Muratara dan dari Jambi ke Kabupaten Muratara lumpuh total.
Pemblokiran jalan ini bermula dari ratusan warga di Muratara melakukan aksi demo tolak penambangan emas di Kecamatan Rawas Ulu yang mencemari sungai.
Demo tersebut berujung pemblokiran jalan dengan cara membakar ban oleh para massa.
Ratusan massa tersebut menggelar aksi demo di depan Kantor Camat Rawas Ulu, Kelurahan Surulangun, Kecamatan Rawas Ulu pada Jumat (13/6/2025) sekitar pukul 08.00 WIB.
Dalam demo tersebut, massa meminta pemerintah Kabupaten Muratara untuk dapat menghentikan aktivitas penambangan emas yang diduga ilegal di Kecamatan Rawas Ulu.
Serta mengeluarkan alat berat yang masih beraktivitas di tambang itu. Akibat aktivitas tambang emas itu air Sungai Rawas menjadi kotor dan keruh.
Dampaknya warga yang masih mengandalkan air sungai sebagai sumber penghidupan mereka menjadi terganggu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.