Kasus Bayi Hilang di Singkawang

6 Fakta Rafa Fauzan Balita Hilang 3 Hari Ditemukan Tewas Depan Masjid Singkawang, Posisi Telentang

Sederet fakta Rafa Fauzan, balita 1 tahun 11 bulan  dikabarkan hilang dari Selasa 10 Juni 2025 hingga akhirnya berhasil ditemukan pada Jumat 13 Juni

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/IMAM MAKSUM
BALITA TEWAS - Eden (60) Marbot Masjid Husnul Khotimah ketika memperlihatkan karpet dan keset kaki pintu samping masjid. Bayi jenis kelamin laki-laki laki ditemukan warga sekitar diletakkan di atas karpet masjid itu, Jumat 13 Juni 2025. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sederet fakta Rafa Fauzan, balita 1 tahun 11 bulan  dikabarkan hilang dari Selasa 10 Juni 2025 hingga akhirnya berhasil ditemukan pada Jumat 13 Juni 2025 dini hari dalam keadaan meninggal dunia.

Diketahui, mayat Rafa ditemukan di i depan pintu masjid Jami Husnul Khatimah, Jalan Veteran, Kelurahan Roban, Singkawang Tengah, Kalbar.

Berikut sederet faktanya:

1. Dikabarkan Hilang 

Rafa Fauzan dilaporkan hilang pada Selasa, 10 Juni 2025, sekitar pukul 11.30 WIB dari rumah pengasuhnya di Gang Kapas, Kelurahan Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah.

Menurut keterangan saksi, Shellsi, anak dari pengasuh Rafa balita tersebut awalnya berada di dapur.

Baca juga: Isak Tangis Ayah Rafa Fauzan, Bayi 1 Tahun Hilang 3 Hari  Ditemukan Meninggal di Roban Singkawang 

Hanya berselang dua menit, ketika Shellsi keluar dari kamar, Rafa sudah tidak terlihat, dan pintu belakang rumah dalam keadaan terbuka. 

Sejak saat itu, warga dan petugas gabungan melakukan pencarian intensif siang dan malam.

2. Ditemukan Setelah 3 Hari Hilang

Setelah tiga hari pencarian, jenazah Rafa ditemukan pada Jumat 13 Juni 2026 sekitar pukul 04.00 WIB oleh jamaah Masjid Jami Husnul Khatimah, Jalan Veteran, Kelurahan Sekip Lama.

Jarak antara lokasi hilang dan lokasi penemuan sekitar 3,5 km.

Balita itu ditemukan dalam posisi telentang dengan mengenakan kaos yang awalnya berwarna biru namun terlihat kehijauan saat ditemukan, serta masih memakai popok. 

Marbot Masjid, Eden (60) menceritakan awal mula penemuan bayi tersebut, ternyata pertama kali dilihat oleh ibu-ibu.

“Penemuan bayi sekitar pukul 03.30 pagi, pertama kali dilihat oleh ibu-ibu yang hendak menyiapkan makanan jumat berkah,” kata Eden, marbot Masjid itu, Jumat 13 Juni 2025. Dikutip dari Tribunpontianak.com

Eden mengatakan, setelah ditemukan mayat bayi itu warga melaporkan kejadian ke kepolisian setempat.

“Kebetulan ada beberapa jemaah masjid ini memang anggota polisi jadi langsung cepat dilaporkan,” ujarnya.

Dia bilang, kepolisian langsung mengambil langkah pemeriksaan di lokasi penemuan bayi. Dia menyebut sejumlah barang bukti keset kaki dan tali pengikat pagar dibawa polisi.

“Polisi datang langsung lakukan pemeriksaan, mereka membawa jasad bayi, membawa keset kaki dan tali pengingat pagar,” tuturnya.

Dia menjelaskan, lokasi sekitar juga sempat dipadati sejumlah warga. Namun mereka dilarang untuk mendekat ke area masjid karena polisi sedang melakukan penyelidikan.

“Jadi tadi cukup ramai yang melihat, namun aksesnya dibatasi. Kemudian juga ada turun tim anjing pelacak ke lokasi ini,” katanya.

3. Barang Bukti Diamankan

Pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti seperti pakaian dan popok milik korban. 

Tim Identifikasi Polres Singkawang bersama Unit K9 dari Polda Kalbar juga telah melakukan olah TKP di sekitar lokasi penemuan jenazah.

Hingga kini, penyidik masih memeriksa saksi-saksi tambahan, termasuk warga yang pertama kali menemukan jenazah.

4. Kendala Proses Pencarian

Ketua RT setempat, Dudi Saroso, menyayangkan antusiasme warga yang justru menghambat proses pencarian.

“Ada warga yang membuat konten live di lokasi kejadian. Itu sangat keterlaluan,” tegasnya.

Sebagai antisipasi, pihak RT dan Polsek melakukan penyekatan area sekitar rumah pengasuh agar pencarian bisa berjalan kondusif. 

Bantuan dari Satpol PP dan Damkar pun turut dikerahkan untuk menyisir area sekitar.

5. Tangis Keluarga Korban

Kepergian Rafa meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, terutama orang tua korban.

Ayah korban tampak sangat terpukul dan menangis terisak-isakan. 

Dengan kaki yang rapuh ia mengantarkan jenazah anaknya yang masih berusia 1 tahun 11 bulan ini untuk masuk kedalam mobil ambulans.

Bahkan keluarga korban lainnya, sangat terpukul dengan kejadian ini. Mereka saling merangkul dengan langkah yang berat ikut mengantarkan jenazah korban.

6. Keluarga Korban Tolak Autopsi

Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, menyatakan bahwa meskipun pihak kepolisian menyarankan autopsi untuk mengetahui penyebab dan waktu kematian, keluarga menolak karena telah mengikhlaskan kepergian anak mereka.

“Kami dari kepolisian sudah menyampaikan pentingnya autopsi. Tapi keluarga menolak dan menerima sepenuhnya,” ujar Deddi di RSUD Abdul Aziz Singkawang.

Meskipun autopsi ditolak, Deddi menegaskan bahwa proses penyelidikan tidak dihentikan.

“Kami tetap melakukan penyelidikan untuk mengungkap tabir kematian korban,” tegasnya.

AKP Deddi memastikan bahwa meski tidak dilakukan autopsi, pihaknya tidak mengabaikan proses penyelidikan. 

Pemeriksaan saksi, analisis bukti, serta pengembangan petunjuk dari Tim K9 dan CCTV terus dilakukan.

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa kami berkomitmen untuk mengungkap kasus ini secara menyeluruh,” pungkasnya.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul 7 Fakta Penemuan Jenazah Balita Singkawang Depan Masjid Jami Husnul Khatimah Setelah Hilang 3 Hari

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved