Berita PALI
Eks Plt Kadis Disperindag PALI Jadi Tersangka Korupsi Hingga Sebabkan Kerugian Negara Rp 1,7 M
Penetapan tersangka dilakukan pada Kamis (12 /6/2025) siang, pukul 14.00 Wib setelah melakukan pemeriksaan intensif.
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Slamet Teguh
"Terhadap uang anggaran belanja materi 8 kegiatan pelatihan yang diterima oleh Tersangka MB diambil sebagian sebagai keuntungan dan sisanya diserahkan kepada Tersangka BD," bebernya.
Berdasarkan laporan hasil Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Nomor: PE.03.03/SR-161/PW07/5/2025 yang dikeluarkan tanggal 28 Mei 2025 oleh BPK Wilayah Sumsel.
Pada kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pelaksanaan Pemberdayaan Industri dan Peran Serta Masyarakat pada Disperindag Kabupaten PALI Tahun Anggaran 2023.
Ditemukan Kerugian Keuangan Negara sebesar Rp.1.701.382.027,00 atau 1,7 milyar rupiah dari total anggaran sebesar Rp. 2.731.120.000 atau 2,7 milyar.
"Jadi berdasarkan bukti tersebut, kita tetapkan dua orang tersangka, yakni BD selaku Pengguna Anggaran dan merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada kegiatan itu dan MB selaku direktur CV Restu Bumi pada Tahun 2023," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, modus operandi dalam kasus dugaan korupsi dalam kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pelaksanaan Pemberdayaan Industri dan Peran Serta Masyarakat Tahun Anggaran 2023 ini, seharusnya bisa dilakukan dalam sekali lelang.
Akan tetapi dilakukan pemecahan menjadi 8 paket pengadaan, sehinggah nilainya dikisaran Rp 150 juta atau dibawah Rp 200 juta.
"Jadi paket di pecah menjadi 8 paket pengadaan dan ada pengkondisian pemenang yang di akhiri dengan komitmen fee sebesar 10 persen. Apabila terjadi seperti itu, dikasus seperti ini pasti ada mark up anggaran dan LPJ Fiktif. Untuk komitmen fee ini akan kita dalami lagi sesuai fakta persidangan nantinya, apakah ada fakta baru atau tetap berpegang pada fakta yang ditemukan pada saat penyidikan," terangnya.
Enggi Elber mengungkapkan, Penyelidikan kasus dugaan korupsi ini, telah dilakukan oleh pihak kejari PALI pada awal bulan Januari 2025.
Kemudian ditingkatkan dengan melakukan Penyidikan pada tanggal 3 Maret 2025, dengan melakukan penggeledahan terhadap kantor Disperindag dan Sekretariat Dekranasda PALI.
"Karena pada saat penyidikan, kita juga perlu berkoordinasi dengan pihak Ekternal, dan menunggu hasi penghitungan BPK terkait kerugian negara dalam kasus ini, sehinggah pada hari ini tanggal 12 Juni 2025, baru kita tetapkan tersangka," ujarnya.
Ketika disinggung, apakah kedepanya akan ada penetapan tersangka lain terkait kasus dugaan korupsi di Disperindag PALI.
Enggi mengatakan, selama adanya alat bukti yang cukup dalam kasus ini, ada kemungkinan penetapan tersangka selanjutnya dalam kasus dugaan korupsi ini.
"Kalau alat buktinya cukup dan didapatkan fakta- fakta baru dalam kasus ini, tidak menutup kemungkinan adanya penetapan tersangka selanjutnya," tandasnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Gelisahnya Warga Betung Barat PALI Setifikat PTSL Tak Kunjung Terbit, Sorot Kinerja ART/BPN |
![]() |
---|
Sembunyikan Motor Curian di Hutan, Resedivis Pencuri Asal Muara Enim Kali ini Beraksi di PALI |
![]() |
---|
Bobol Bengkel, Pria di PALI Curi Puluhan Potong Plat Besi, Kabel Las hingga Tangga |
![]() |
---|
Bahagianya Suami-Istri di PALI Resmi Jadi PPPK di Hari yang Sama, Hasil Perjuangan Panjang |
![]() |
---|
Bahagianya Pasutri di PALI, Dilantik Jadi PPPK Bersama 1.467 Orang Lain, Usai Betahun-tahun Mengabdi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.