Berita Musi Rawas

Wisata Petik Jeruk di Desa Sukarami Jaya Musi Rawas, Rekomendasi Tempat Liburan Bersama Keluarga

Petik jeruk langsung di kebunnya, menjadi wisata baru di Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumsel yang ramai dikunjungi saat momen libur.

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
SRIPOKU/EKO MUSTIAWAN
WISATA PETIK JERUK -- Pengunjung di kebun jeruk di Desa Sukarami Kecamatan Sumber Harta, Musi Rawas. Di sini pengunjung dikenakan tarif Rp 10 ribu per kilogram jeruk. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS -- Petik jeruk langsung di kebunnya, menjadi wisata baru di Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumsel yang ramai dikunjungi saat momen libur seperti saat ini.

Wisata yang berada di Desa Sukarami Jaya Kecamatan Sumber Harta, Musi Rawas tersebut, dibuka setiap hari mulai dari pagi hingga sore hari. 

Menariknya, di wisata tersebut pengunjung bisa mencicipi dan menikmati jeruk sepuasnya, dan memetik buah jeruk pilihannya sendiri. 

Tak hanya itu, pengunjung juga bisa membawa pulang jeruk hasil petikannya sendiri, hanya cukup membayar Rp10.000 per kilogramnya. 

Harganya yang cukup murah dan terjangkau, menjadikan wisata petik jeruk di Desa Sukarami Jaya tersebut, menjadi pilihan wisatawan baik wisatawan lokal maupun luar Musi Rawas.

Bahkan, untuk masuk ke wisata petik jeruk tersebut, pengunjung hanya cukup membayar biaya parkir saja, yakni Rp5.000, sedangkan untuk biaya masuk gratis. 

Widya Astuti salah seorang karyawan di Kebun Jeruk Kristianto di Desa Sukarami Jaya mengatakan, hari ini merupakan hari kedua, setelah dibukanya kebun jeruk Kristianto. 

"Ini hari kedua, kemarin mulai bukanya untuk umum," kata Widya, Minggu (7/6/2025).

Dikatakan Widya, bahwa kebun jeruk ini baru dibuka perdana dan panen yang pertama. Namun, respon masyarakat cukup tinggi. Bahkan, di hari pertama kemarin kurang lebih 1 ton jeruk terjual. 

"Kemarin yang ramai sekali, karena kemarin hari pertama buka, buahnya juga masih masih," ucapnya.

Widya juga mengaku, tak bisa memastikan kebun jeruknya sampai kapan akan buka untuk umum. Hal itu tergantung dengan stok buah di pohonnya. 

"Tidak tahu sampai kapan, yang jelang kalau buah masih, akan tetap buka terus," ungkapnya.

Dijelaskan Widya, di kebun jeruk miliknya tersebut, pengunjung bisa memetik dan mencicipi buah jeruk sepuasnya. Hanya saja, jika pengunjung ingin membawanya pulang, harus membayarnya lebih dulu. 

"Di kebun kita ini, pengunjung yang datang bisa cicipi sepuasnya, bisa metik dan memilih sendiri. Kalau mau pulang harus bayar dulu, satu kilonya hanya Rp10.000 saja," ungkapnya.

Widya juga mengaku, pengunjung yang datang bukan hanya dari Kabupaten Musi Rawas saja, melainkan ada juga yang dari luar Musi Rawas seperti dari Kota Lubuklinggau, hingga dari Curup.

"Alhamdulillah pengunjung ramai, ada yang dari Musi Rawas, ada juga yang dari Lubuklinggau, dari Muratara, dan kemarin ada yang dari Curup juga," jelasnya.

Ditambahkan Widya, selain tempatnya bekerjanya, di Desa Sukarami Jaya ini memang ada beberapa kebun jeruk yang dibuka untuk umum secara bersamaan. Meski demikian, tak mengurangi jumlah pengunjung yang datang.

"Ada beberapa kebun jeruk di sini, yang juga dibuka untuk umum, ini salah satunya. Tentu rasa itu jadi daya tarik yang utama. Nah untuk di kebun ini, jeruknya manis dengan jenis Sima Madu," tegasnya.

Sementara itu, Desi salah satu pengunjung dari Kota Lubuklinggau mengaku, sengaja datang ke kebun jeruk di Desa Sukarami Jaya ini, untuk merasakan langsung memanen jeruk dari kebunnya. 

"Biasanya kan kita beli di pedagang, sekarang kita panen sendiri, walaupun nanti harus bayar juga," katanya.

Desi juga mengaku, mengetahui lokasi kebun jeruk tersebut, dari temannya yang lebih dulu datang. Sehingga, dia pun penasaran untuk merasakan sensasi panen jeruk langsung dari kebunnya.

"Kemarin, teman yang ngasih tahu lokasinya, jadi hari ini bersama suami dan anak langsung datang," ucapnya.

Lebih lanjut Desi mengatakan, memetik, memilih hingga mencicipi buah jeruk sepuasnya, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Termasuk juga harganya yang sangat terjangkau. 

"Di sini kita bisa metik sendiri, milih sendiri dan mencicipi sepuasnya. Kalau mau beli juga bisa, harganya sangat murah hanya Rp10.000 per kilogramnya," tutupnya. 

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved