Berita OKU Timur

Desa Nusa Maju OKU Timur,Keseriusan Masyarakat Transmigran dalam Mewujudkan Desa Sehat dan Maju

Keberadaan Posyandu menjadi tulang punggung pelayanan kesehatan dasar bagi ibu hamil, balita, lansia, hingga remaja. 

Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Sri Hidayatun
choirul/tribunsumsel.com
KEGIATAN POSYANDU -- Seorang bidan desa memeriksa kesehatan ibu hamil dalam kegiatan Posyandu Ibu Hamil yang digelar rutin setiap tanggal 12 di Desa Nusa Maju, Kecamatan Belitang III, OKU Timur, Sabtu (07/06/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk memantau kondisi kehamilan dan mencegah risiko komplikasi. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Terletak di Kecamatan Belitang III, Kabupaten OKU Timur, Desa Nusa Maju menjadi contoh nyata bagaimana desa transmigrasi mampu tumbuh menjadi wilayah yang mandiri, produktif, dan berdaya saing. 

Dibentuk sejak tahun 1959, Desa Nusa Maju merupakan bagian dari program transmigrasi nasional yang bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat, mendorong pemerataan pembangunan, serta menghadirkan pelayanan publik yang lebih efektif. 

Nama “Nusa Maju” sendiri mengandung makna harapan besar para transmigran akan kehidupan yang lebih baik. “Nusa” berarti wilayah atau tempat, sementara “Maju” mencerminkan tekad untuk berkembang dan lebih sejahtera dibandingkan daerah asal mereka di Pulau Jawa. 

Dengan luas wilayah sekitar 720 hektare (berdasarkan Perda No. 2 Tahun 2009), Desa Nusa Maju kini dihuni oleh 534 kepala keluarga atau total 1.644 jiwa, yang terdiri dari 828 laki-laki dan 816 perempuan. 

Penduduknya berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa, seperti Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Administratif desa terbagi menjadi tiga kepala dusun dan delapan Rukun Tetangga (RT). 

Lalu batas wilayah meliputi, di Utara Desa Karya Maju, di Selatan Desa Ringin Sari, di Timur: Desa Purwo Sari (Kecamatan Belitang II), di Barat:Desa Suka Negara 

Posyandu sebagai Garda Terdepan Kesehatan Masyarakat 

Desa Nusa Maju menjadi sorotan berkat keberhasilan dan konsistensinya dalam mengelola berbagai program kesehatan masyarakat, terutama yang berbasis Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).  

Keberadaan Posyandu menjadi tulang punggung pelayanan kesehatan dasar bagi ibu hamil, balita, lansia, hingga remaja. 

Setiap tanggal 12, Posyandu Ibu Hamil diadakan secara rutin dengan tujuan memberikan edukasi kepada ibu hamil, terutama yang baru mengalami kehamilan pertama. 

Para kader desa bersama bidan desa memfasilitasi pemeriksaan kehamilan, pemberian makanan tambahan bergizi seperti sayur-mayur, serta penyuluhan seputar kehamilan sehat dan pencegahan komplikasi. 

Trimester pertama menjadi fase krusial bagi ibu hamil karena perubahan hormon dan fisik yang dapat menimbulkan mual, pusing, hingga ketidakstabilan emosi.  

Baca juga: Pemkab OKU Timur Buka Pasar Bedug di Taman Pasar Martapura, Minta Masyarakat dan UMKM Berpartisipasi

Posyandu Ibu Hamil hadir sebagai pendamping, memberikan pengetahuan, serta mendeteksi dini risiko kehamilan, sehingga angka kematian ibu dan bayi bisa ditekan semaksimal mungkin. 

Tak hanya untuk ibu dan balita, perhatian terhadap para lanjut usia juga menjadi prioritas. Posyandu Lansia rutin mengadakan kegiatan pemeriksaan tekanan darah, berat badan, gula darah, dan kolesterol. 

Konsultasi gratis pun diberikan agar para lansia mendapatkan penanganan preventif terhadap penyakit umum. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved