Perampokan Sadis di Serang

Isak Tangis Wadison Pilu di Samping Jasad Istri Korban Perampokan di Serang, Peluk Baju Almarhumah

Wadison yang baru keluar dari rumah sakit hanya bisa menangis saat duduk di samping jasad istrinya, Petry Sihombing (35) sudah terbujur kaku di rumah

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
FACEBOOK/Pesta Borhom
KORBAN PERAMPOKAN- Wadison yang baru keluar dari rumah sakit hanya bisa menangis saat duduk di samping jasad istrinya, Petry Sihombing (35) sudah terbujur kaku di rumah 

Dikenal Baik dan Ramah

Diketahui, korban Wadison bekerja di sebuah Koperasi Simpan Pinjam atau sering disebut bank Keliling di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Sedangkan Petry Sihombing, istri korban hanya sebagai ibu rumah tangga yang menghuni rumah di Puri Anggrek Serang Blok G 10 Nomor 11. 

Nurdin mengatakan, korban dikenal sosok yang baik. 

Ia juga mengungkapkan sosok pasutri tersebut dikenal baik dan akur dengan tetangga lain.

Ia tak menduga bahwa nasib nahas akan menimpa keluarga tersebut.

"Selama ini korban akur akur aja dengan tetangga, sosoknya baik," ungkap Nurdin.

Hal yang sama diungkap oleh tetangga korban, Jansen Pasaribu menuturkan, almarhumah dikenal di lingkungannya sebagai sosok yang supel dan mudah bergaul dengan tetangga.

Menururt Jansen, pasangan suami istri Wadison Pasaribu dan Petry Sihombing sudah 8 tahun lebih tinggal di perumahan Puri Anggrek, Kota Serang.

"Selama hidupnya almarhumah ini pandai bergaul, sama ibu-ibu di komplek perumahan juga sering berbincang-bincang, tidak pernah ada masalah," kata Jansen kepada TribunBanten.com, Minggu, (1/6/2025).

Baca juga: VIDEO Ormas Nyaris Bentrok dengan TNI, Tendang Pintu Mobil TNI hingga Geber Motor saat Konvoi

Kemudian, kata Jansen, dalam kegiatan di masyarakat juga almarhumah selalu aktif ikut terlibat.

"Ya biasanya sama ibu-ibu di sini aktif berkegiatan, tidak menutup diri," ujarnya.

Sementara sang suami Wadison Pasaribu, kata Jansen, dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah kepada tetangganya.

Kendati demikian, kata Jansen, sang suami jarang ada di rumahnya lantaran bekerja sebagai pegawai bank keliling di wilayah Malingping, Lebak, Banten.

"Memang suaminya ini jarang ada di rumah, paling kalau pulang itu seminggu atau dua minggu sekali," tuturnya.

Jansen menuturkan, kondisi keluarga pasangan Wadison Pasaribu dan Petry Sihombing sebelum terjadinya peristiwa pembunuhan tersebut tidak ada keributan apapun.

Bahkan, kata Jansen, sehari-harinya terlihat rukun tidak pernah ada keributan atau masalah dengan lingkungan sekitar.

"Itu tidak ada masalah apapun, ya keluarganya rukun, baik-baik saja," ucapnya.

Atas peristiwa ini, kata Jansen, dirinya mengaku kaget lantaran terjadi secara tiba-tiba.

"Kami sebagai tetangga kaget, karena kesehariannya kan baik-baik saja tidak ada masalah apapun," pungkasnya.

Keterangan Polisi

Kapolresta Serang, Kombes Pol Yudha Satria, mengatakan hasil identifikasi sementara di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di temukan bahwa ada pintu belakang yang rusak akibat dibobol pelaku.

"Dari pintu belakang kami cek TKP ada rusak didobrak terlihat dari engsel pintu yang rusak diduga para pelaku masuk ke sana. Dugaannya (pelaku) lebih dari satu orang," kata Yudha.

Yudha menyebut, akan mengorek informasi langsung dari suami korban yang saat ini tengah menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara, Kota Serang.

"Kami akan mencoba keterangan dari suami korban apakah ada barang barang yang hilang," ujar Yudha.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com


 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved