Masuk Rumah Sakit, Jaja Miharja Menangis Dijenguk Ruben Onsu, Pegang Erat Tangan: Ya Allah

Tak Hiraukan Anak Minta Pensiun

Jaja Miharja mengaku kini masih semangat untuk syuting.

"Kalau gak salah bulan Maret ke Bangka untuk film layar lebar," katanya.

Meski usianya sudah lansia, Jaja menilai mada ada penggemarnya yang ingin menyaksikannya di layar kaca.

Jadi selama masih ada penggemar, ia belum ada kepikiran untuk pensiun dari dunia entertainment.

"(yang bikin semangat perbuatan kita disenangi sama masyarakat, kalau sedih ya gak di terima sama masyarakat.Ayah selalu bikin gembira masyarakat," ujar Jaja.

"Cita-cita sih banyak, kalau penggemar masih suka, akan terus bekarya," lanjutnya.

Di sisi lain, anak-anaknya sudah mengimbau dirinya untuk tidak lagi bekerja.

Apalagi saat ini Jaja Miharja untuk jalan dibantu menggunakan tongkat.

Sejak di SD, dikenal sebagai penyanyi (lagu-lagu Melayu), untuk mengundang penonton berkumpul, sesudah cukup banyak, barulah ia beratraksi.

Selepas SMA, ia mendirikan grup Orkes Melayu (1965).

Ia terus berusaha “bisa apa saja, biar serba sedikit”.

Kegiatan lainnya yang ia jalankan adalah main sandiwara, ikut lenong dan Topeng Betawi.

Kemunculannya di TVRI (1968), sebagai penyanyi dan pemain dalam sebuah fragmen atau sinetron.

Ia memulai debut aktingnya dalam film Manusia Terakhir (1973).