Kasus Sabu 2 Ton

Identitas Asli Dewi Astutik Otak Penyelundupan Sabu 2 Ton, Pakai Identitas Palsu, Buron Interpol

Ternyata menggunakan identitas palsu, warga Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Dewi Astutik, yang menjadi otak penyelundupan sabu-sabu seberat dua ton

Istimewa/Dok. Interpol
GEMBONG NARKOBA - (kiri) WNI asal Ponorogo, Jawa Timur, bernama Dewi Astutik, menjadi sorotan setelah BNN bersama Bea Cukai dan TNI AL berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat dua ton di perairan Kepulauan Riau, Kamis (22/5/2025). Dewi yang buron sejak 2024, diketahui masih satu organisasi jaringan narkoba internasional dengan Fredy Pratama, yakni Golden Triangle. 

PA, kata Gunawan, pernah bekerja di Hongkong dan Taiwan.

Kabar terakhir yang didengar Gunawan, PA sedang bekerja di Kamboja.

"Memang bekerja di luar negeri dan sudah lama berangkat. Ia pernah bekerja di Hongkong dan Taiwan, terakhir ini katanya di Kamboja," jelas dia.

Senada dengan Gunawan, warga Dusun Sumber Agung, Sri Wahyuni, mengaku kenal dengan sosok yang ada di dalam foto paspor yang beredar luas di media sosial.

Namun, Sri mengaku tidak kenal nama Dewi Astutik.

"Kalau foto dan alamat yang beredar itu kenalnya adalah PA, memang warga sini. Tapi, kalau nama Dewi Astutik, kita tidak kenal," kata Sri.

Munculnya Nama Dewi Astutik

Munculnya nama Dewi Astutik bermula dari keberhasilan tim gabungan ang terdiri BNN, Bea Cukai, dan TNI AL, dalam menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat dua ton di perairan utara Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (22/5/2025).

Dalam operasi itu, tim gabungan mengamankan enam awak kapal yang terdiri dari empat WNI dan dua warga negara Thailand.

Empat WNI itu adalah Andi Ramdani, Leo Candra Samosir, Richard Halomoan, dan Hasiloan Samosir.

Kepala BNN, Komjen Marthinus Hukon, mengungkapkan keempat WNI itu memiliki hubungan dengan Dewi yang diketahui termasuk dalam jaringan narkoba internasional, Golden Triangle.

"Keempat WNI yang diamankan memiliki hubungan dengan Dewi Astutik, dan kini berada di jaringan internasional Golden Triangle," ungkap dia dalam konferensi pers, Senin (26/5/2025).

Diketahui, dua ton sabu-sabu itu diamankan dari sebuah kapal berbendera Indonesia bernama MT Sea Dragon Tarawa, dilansir TribunBatam.id.

Marthinus mengatakan dua ton sabu yang berhasil disita itu disimpan dalam 67 kardus dan dibungkus menggunakan kemasan khas milik jaringan Golden Triangle.

"Berdasarkan data pengungkapan kasus narkotika, hasil pengungkapan kasus penyelundupan narkotika ini merupakan pengungkapan terbesar dalam sejarah pemberantasan narkotika di Indonesia," ujar Marthinus.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved