Kecelakaan Mahasiswa UGM

Sosok Orang Tua Argo Mahasiswa UGM Tewas Ditabrak Pengemudi MBW, Ayah Meninggal sejak Korban Kecil

Ayah Argo, mahasiswa UGM telah meninggal dunia sejak ia masih duduk di bangku kelas 7 SD pada tahun 2014, sementara sang ibunda pengusaha kue.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
BSI
KEHIDUPAN ARGO- Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UGM perkenalan diri saat masuk UGM melalui jalur prestasi. Ayah Argo, mahasiswa UGM telah meninggal dunia sejak ia masih duduk di bangku kelas 7 SD pada tahun 2014, sementara sang ibunda pengusaha kue. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Latar belakang orang tua Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UGM disorot setelah sang anak meninggal dunia dalam kecelakaan maut ditabrak mobil BMW.

Diketahui, ayah Argo telah meninggal dunia sejak ia masih duduk di bangku kelas 7 SD pada tahun 2014.

Sementara sang ibunda, Melina berjuang seorang diri membesarkan Argo yang bekerja sebagai pengusaha kue.

Baca juga: Chat dan Foto Terakhir Argo Mahasiswa UGM Sebelum Tewas Ditabrak Pengemudi BMW, Baru Rayakan Ultah

IBU MAHASISWA UGM YANG TEWAS- Melina ibunda Argo Ericko Achfandi saat memakamkan putranya. Melina mengisahkan perjuangan panjangnya membesarkan putra semawayangnya seorang diri setelah sang suami meninggal dunia.
IBU MAHASISWA UGM YANG TEWAS- Melina ibunda Argo Ericko Achfandi saat memakamkan putranya. Melina mengisahkan perjuangan panjangnya membesarkan putra semawayangnya seorang diri setelah sang suami meninggal dunia. (TIKTOK/blue.sky1353)

Namun, belakangan Melina diketahui telah menikah lagi dan memiliki anak yang masih kecil.

Kisah kehidupannya itu ia bagikan dalam sebuah video perkenalan diri saat masuk UGM melalui jalur prestasi, seperti yang dilansir dari akun Instagram @nyinyir_update_official.

"Saya termasuk berasal dari keluarga menengah ke bawah karena ayah saya sudah meninggal dunia sejak tahun 2014. Saat ini pekerjaan ibu saya adalah seorang pengusaha kue dan pemasukan keluarga kami satu-satunya adalah melalui ibu saya," kata Argo dalam video.

Beruntung, Argo adalah seorang siswa yang berprestasi. Dia berhasil masuk di FH UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Dalam video, Argo lalu membeberkan beberapa kompetisi yang pernah ia raih.

"Beberapa kejuaraan yang saya raih diantaranya adalah juara 2 Government Administration Civic Competition, juara 3 Lomba Debat Bahasa Indonesia yang disenggarakan oleh Diproduction. Saya berharap ingin menjadi corporate lawyer," pungkasnya.

Selain itu, Argo juga pernah mencurahkan kisah hidupnya tentang memiliki keluarga yang sangat berkecukupan.

Namun, kehidupannya mengalami perubahan 180 derajat setelah sang ayah meninggal dunia.

Meski ditinggal oleh orang tersayangnya, tak membuat Argo patah semangat menjalani hidup.

Baca juga: Curhatan Argo, Mahasiswa UGM Sebelum Tewas Ditabrak Pengemudi BMW, Termotivasi usai Ayah Meninggal

Ia menjadi saksi melihat perjuangan ibunya banting tulang menyekolahkannya tanpa seorang ayah.

"Sejak saat itu, saya menjadi laki-laki tertua di keluarga di saat masih berumur 7 tahun dan sedang duduk di bangku kelas 2 SD, sehingga sepenuhnya beban tanggung jawab keluarga kami diambil alih oleh ibu saya.

Sebagai saksi nyata atas perjuangan hebat ibu saya selama ini menjadi pendorong bagi saya dalam membantunya secara tidak langsung, yaitu melalui kegiatan akademik," tulisnya, dilansir dari Tribunjakarta.com.

Sejak SD, Argo mengaku termotivasi untuk fokus kepada aspek akademik. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved