Kecelakaan Mahasiswa UGM

Asa Ibu Argo Mahasiswa UGM yang Tewas Ditabrak Mobil BMW, Minta Kasus Diungkap Objektif

Duka Melina, ibu Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tewas ditabrak mobil BMW di Jalan Palagan Tentara

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)
MAHASISWA UGM TEWAS - Mahda Mahasiswa Pertanian UGM bersama teman-temanya saat di depan Patung Dewi Keadilan Fakultas Hukum UGM. Mereka datang sebagai rasa turut berduka cita atas meninggalnya Argo Ericko Achfandi. Selain itu juga mendoakan Argo. 

Pendampingan hukum dilakukan oleh Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum UGM, dan akan terus berlangsung hingga proses hukum rampung. 

Dia menambahkan, pemeriksaan bertempat di Fakultas Hukum UGM atas permintaan dari ibu korban. Hal tersebut mengingat dari kondisi psikologis ibu korban.

 "Tadi dilaksanakan pemeriksaan atas permintaan dari ibu korban karena kondisi psikologi dan sebagainya, itu dilakukan pemeriksaan saksi ahli waris di Fakultas Hukum UGM," ungkapnya. Fakultas Hukum UGM lanjut Jaka Triyana mendukung proses hukum yang saat ini telah berjalan. 

“Kami Fakultas Hukum UGM mendukung dan mendorong proses ini berjalan seadil-adilnya, semaksimal mungkin sehingga keadilan dan kemanfaatan buat korban dan keluarga akan tercapai,” ujarnya.

Jeritan Hati Ibu Korban

Sebelumnya, Melina, ibunda Argo Ericko Achfandi (19) mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tewas ditabrak pengemudi BWM tak kuasa menahan tangisnya sang anak telah tiada.

Melina tampak pasrah saat ditanyai terkait kematian sang putra.

"Titipan-Nya sudah diambil, saya sudah kembalikan di 19 tahun ini. Sebenarnya saya diamanahkan anak yatim ini adalah bentujk tanggung jawab saya ke Allah. Bahwa saya diamanahkan anak yatim, dididik, ini bentuk tanggung jawab sebisa mungkin," ungkap Melina.

Kendati sudah berusaha tegar, hati Melina masih sakit.

Melina tampak terpukul karena ditinggal anak kesayangannya.

"Sekarang saya harus apa ya Allah. Memang iya sabar, saya tahu, tapi yang ini lebih berat, karena darah daging pak, beda dengan suami yang orang lain dalam ikatan perkawinan," imbuh Melina.

Ibu Argo Minta Keadilan

Sementara disisi lain, Melina mengisahkan perjuangan panjangnya membesarkan Argo seorang diri setelah sang suami meninggal dunia.

"Benar semua bahwa anak pertama saya ini sebelas tahun hidup tanpa figur ayah. Dan sayalah ibunya yang mendidik hingga saat ini,” katanya. 

Ia mengaku sangat terharu dengan dukungan yang ditunjukkan mahasiswa FH UGM terhadap almarhum anaknya, baik secara langsung maupun melalui media sosial.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved