Seputar Islam

Kisah Singkat Nabi Ibrahim dan Putranya Nabi Ismail, Awal Mula Perintah Kurban, Taat dan Ikhlas

Peristiwa kurban ini menjadi bukti nyata ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT, kesediaannya untuk mengorbankan apapun demi menjalankan perintahNya

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
PERINTAH BERKURBAN -- Ilustrasi Kabah, berikut ulasan singat Kisah Nabi Ibrahim dan Putranya Nabi Ismail tentang awal mula perintah berkurban. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Ibadah kurban memiliki sejarah yang panjang dan terkait erat dengan kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam dan putranya, Nabi Ismail Alaihissalam, yang terus dilestarikan oleh Nabi Muhammad SAW hingga oleh para umatnya sampai sekarang. 

Inilah cerita singkat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail,  awal mula perintah berkurban 

Awal Mula Perintah Qurban

Kisah awal mula perintah kurban erdapat dalam Surat As Saffat ayat 101-110
 
Nabi Ibrahim, seorang nabi yang diutus Allah untuk menyebarkan agama tauhid di tengah masyarakat yang menyembah berhala.

Nabi Ibrahim dikaruniai seorang putra setelah sekian lama menanti. Putra tersebut yang diberi nama Ismail, lahir dari istri kedua Nabi Ibrahim yaitu Siti Hajar, seorang hamba sahaya perempuan yang diberikan istri pertama Ibrahim, Siti Sarah, karena tidak kunjung diberikan keturunan darinya.

Suatu malam, Nabi Ibrahim mendapat mimpi berulang kali di mana ia diperintahkan Allah untuk menyembelih Ismail sebagai bentuk kurban.

Mimpi tersebut membuat Nabi Ibrahim dilanda kebingungan dan keraguan. Bagaimana mungkin ia harus mengorbankan putranya yang sangat ia cintai?

 
Tunduk Patuh Taat dan Ikhlas
 

Nabi Ibrahim bimbang antara keraguan dan ketaatannya kepada Allah. Ia menceritakan mimpinya kepada Ismail, dan putranya yang penuh keyakinan itu justru mendukung ayahnya untuk melaksanakan perintah Allah.

Dengan hati yang teguh dan penuh keikhlasan, Nabi Ibrahim membawa Ismail ke sebuah lembah yang berada di Mina untuk melaksanakan perintah Allah.

Ismail yang telah siap untuk dikorbankan, dibaringkan di atas tanah, dan pisau tajam telah dipegang oleh Nabi Ibrahim.

  

Keajaiban muncul pada saat Nabi Ibrahim hendak menyembelih Ismail, bekali-kali pisau tidak melukai leher Ismail.

Tepat saat Nabi Ibrahim hendak mengorban Ismail, Allah menurunkan wahyu untuk menghentikan tindakan tersebut dan sebagai gantinya, Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih seekor domba jantan yang telah disediakan Allah di dekatnya.

Peristiwa kurban ini menjadi bukti nyata ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT, dan kesediaannya untuk mengorbankan apapun demi menjalankan perintah-Nya. Kisah ini juga menjadi simbol pengorbanan dan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved