Seputar Islam

Memahami Makna 2 Hadits Innamal Amalu Binniyat dan Innamal Amalu Bil Khawatim

Kesimpulannya yang dapat diambil dari dua hadits ini adalah bahwa niatkan segala sesuatunya dengan niat yang baik karena Allah sampai akhir. 

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
MAKNA DUA HADITS -- Ilustrasi kaligrafi nama Nabi Muhammad berikut makna 2 Hadits Innamal Amalu Binniyat dan Innamal Amalu Bil Khawatim. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Dua kalimat innamal amalu bin niat dan innamal amau bil khawatim adalah berasal dari hadits. Kedua hadits ini  memiliki makna mendalam.

Innamal amalu bin niat artinya adalah bahwa sesungguhnya segala perbuatan tergantung niatnya.

Innamal amalu bil khawatim artinya adalah sesungguhnya amalan itu tergantung akhirnya.

Simak artikel-artikel Seputar Islam lainnya, di sini.


Berikut pembahasan kedua hadits ini.


Hadits Innamal amalu bin niat (segala perbuatan tergantung niatnya)

Bunyi hadits di atas selengkapnya adalah sebagai berikut:

Hadits Tentang Niat:

Tulisan Arab:
عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ.

Artinya : 

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. 

Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. (HR. Bukhary)


Dikutip dari laman nu.or.id, secara garis besar, hadits ini membahas bahwa amal kebaikan tergantung pada niat pelakunya, jika tujuannya ikhlas karena Allah dan Rasul-Nya, maka amalnya akan tertuju kepada Allah. 
Namun, jika amalnya hanya untuk menggapai urusan dunia, maka dia hanya mendapat yang dia cari. 

Seorang hanya akan mendapatkan buah dari amal sesuai dengan yang diniatkan sejak awal. Wajib Ikhlas beramal hanya untuk Allah semata. 

Diharamkan beramal untuk kepentingan selain Allah (Syekh Abdurrahman, Al-Fawaa`id al-Mustanbathah min al-‘Arba’iin al-Nawawiyyah).

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved