Berita UMKM
Pesanan Lesu Tergerus Zaman, Perajin Rotan di Palembang Terus Berkurang, Banyak yang Beralih Profesi
Para perajin rotan di Palembang, yang dulunya menjadi denyut nadi perekonomian lokal dan penjaga warisan budaya, kini berada di ambang kepunahan.
Penulis: Syahrul Hidayat | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Perubahan gaya hidup masyarakat modern mungkin lebih memilih perabotan yang lebih modern dan minimalis, sehingga perabotan rotan yang lebih tradisional tidak lagi menjadi pilihan utama salah satu penyebab lesunya pemasaran perabotan bahan rotan.
Selain anjloknya daya beli, masalah utama yang menghantam para perajin adalah sulitnya mendapatkan bahan baku rotan.
Ikhsan menjelaskan bahwa pasokan rotan dari Linggau, yang biasanya menjadi andalan, kini langsung diekspor ke Tiongkok dan India melalui Jawa dan Cirebon.
"Tujuh bulan tidak dapat bahan baku. Hanya menghabiskan stok lama," ujar Ikhsan pasrah.
Akibatnya, mereka terpaksa hanya melayani servis perabot rotan.
"Kalau stok lama habis, ya sudah kami tidak ada daya upaya lagi," tambahnya.
Ketersediaan rotan juga memprihatinkan. Panjang rotan yang dulunya 3,5 meter, kini hanya 2,5 meter.
"Panjang rotan pun kini lebih pendek," tandasnya.
Kondisi ini membuat jumlah perajin rotan di kawasan 3 Ilir kian menyusut.
Ikhsan menyebut, kini hanya tinggal lima perajin, tiga di antaranya bahkan hanya menjual tanpa memproduksi.
Ia menunjuk contoh perajin lain yang dulu besar, kini beralih profesi menjadi penjual nasi.
"Dulu besar, saya kalah. Sekarang beralih jualan nasi," jelas Ikhsan.
Untuk harga tidak ada kenaikan dari dulu masih harga lama. Sekitar 4 hingga 5 juta per set.
Meski dihimpit kesulitan, Ikhsan masih menyimpan harapan besar.
Ia memohon kepada pemerintah untuk memberikan perhatian dan pembinaan.
Kisah Salim, Masih Bertahan Jadi Pembuat Mainan Kapal dan Pesawat Gabus Khas 17 Agustus di Palembang |
![]() |
---|
Emas Kawin Dijadikan Modal, Fadli Sukses Rintis Percetakan di Palembang, Beromzet Ratusan Juta/Bulan |
![]() |
---|
Kemplang Panggang Tata, Perjuangan Warga OKU Timur dari Warung Kecil Hingga Beromzet Jutaan Per Hari |
![]() |
---|
Keluar dari Zona Nyaman Usahawan Muda di Lahat ini Berhasil Kembangkan Usaha Beromzet Ratusan Juta |
![]() |
---|
Tambah Lini Produk Ada Singkong Meledak dan Churros Biar Makin Komplit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.