Siswa di PALI Keracunan MBG

Dinkes PALI Ungkap Penyebab 173 Siswa di PALI Keracunan MBG, Akibat Tempe Goreng dan Air Untuk Masak

Hal tersebut terungkap berdasarkan hasil uji laboratorium yang telah dilakukan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Palembang.

Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Apriansyah Iskandar
KERACUNAN - Salah Satu Siswa di PALI yang Diantar ke Rumah Sakit Usai Keracunan Makanan Program MBG Beberapa Waktu yang Lalu. Dinkes PALI Ungkap Penyebab 173 Siswa di PALI Keracunan MBG, Akibat Tempe Goreng dan Air Untuk Masak 

TRIBUNSUMSEL.COM,PALI - Dinas Kesehatan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) ungkap dua faktor yang menjadi penyebab utama dalam kasus keracunan massal yang menimpa 173 siswa di Kecamatan Talang Ubi usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Hal tersebut terungkap berdasarkan hasil uji laboratorium yang telah dilakukan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Palembang.

Adapun beberapa sampel yang diperiksa BBLKM berupa muntahan siswa, menu makanan yang dikonsumsi yang terdiri dari Nasi, Ikan Tongkol Suwir, Sayur Labu Jagung dan Tempe goreng, serta makanan yang disimpan di dapur dan sampel air untuk memasak di pengelolaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan PALI, Andre Fajar Wijaya, menyampaikan, hasil uji laboraturium menemukan dua sumber yang terindikasi kuat menjadi penyebab keracunan masal tersebut, yakni pada tempe goreng dan air yang digunakan untuk memasak.

Hasil uji laboraturium mengungkap kandungan bakteri Staphylococcus aureus pada tempe goreng melebihi nilai baku mutu, dimana hasilnya mencapai 45.000 CFU/g. 

"Staphylococcus aureus pada tempe goreng, hasilnya jauh melebihi nilai baku mutu yang ditetapkan dalam Permenkes RI Nomor 02 Tahun 2023, yakni kurang dari 100," ujar Andre Fajar Wijaya, Senin (19/5/2025).

Dia menjelaskan Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram-Positif, yang memang umum ditemukan di kulit dan hidung manusia.

Namun jika masuk ke dalam tubuh melalui makanan, apalagi jumlahnya melebihi nilai baku mutu yang ditetapkan dapat menyebabkan infeksi kulit, pneumonia, hingga keracunan makanan akut.

Selain tempe goreng, Andre mengatakan pada sumber air bersih yang digunakan untuk pengolahan makanan tidak memenuhi standar kualitas.

Dari pemeriksaan terhadap sampel air dari sumur bor dan air PAM yang digunakan untuk pengolahan makanan, menunjukkan bahwa keduanya mengandung total coliform dan Escherichia coli (E-Coli) dalam kadar yang juga melampaui batas baku mutu dan dapat membahayakan kesehatan.

Baca juga: Mitra Penyedia Makanan Progam MBG di PALI Minta Maaf, Pasca 173 Siswa Keracunan Makanan

Baca juga: 172 Siswa di PALI Keracunan MBG, PPJI Sumsel Selalu Ingatkan untuk Hindari Ikan Tongkol dan Udang

Sementara, untuk hasil pemeriksaan laboraturium dari sampel nasi, ikan tongkol suwir, sayur labu jagung dan tempe goreng menunjukkan hasil negatif terhadap formalin, salmonella, shigella, vibrio cholera, dan e-coli masih dalam batas aman.

“Artinya, ada dua faktor utama penyebab keracunan, yakni tempe goreng yang tercemar mikroba dan air bersih yang digunakan dalam pengolahan bahan makanan yang juga tidak memenuhi standar kualitas,” jelas Andre.

Ia juga menegaskan bahwa temuan ini menjadi dasar penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses pengadaan, pengolahan, dan distribusi MBG, termasuk peningkatan pengawasan sanitasi di fasilitas pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).

Kasus ini menjadi peringatan keras akan pentingnya standar keamanan pangan, terutama dalam program yang menyasar kalangan rentan seperti anak sekolah.

"Tentunya ini menjadi faktor penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh, pak Bupati Asgianto juga mengintruksikan untuk memperketat kontrol kualitas makanan, termasuk kemungkinan pencabutan izin operasional bagi penyedia jasa katering yang terbukti lalai," tandasnya.

 

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved