Berita Viral

'Gua Begini karena Sadar Diri' Reaksi Satria Arta setelah Status WNI Dicabut usai Jadi Tentara Rusia

Meski tak menyebut secara spesifik Indonesia, Satria mengibaratkan dengan negara Konoha.

Tangkapan layar Ig @folkshitt
PEMECATAN TNI - Satria Arta Kumbara, pecatan TNI AL yang menjadi tentara bayaran Rusia ungkap kekecewaanya usai status WNI dicabut. 

"Agak lain memang negara Konoha ini, yang sibuk maling duit rakyat dilindungi," ungkap Satria Arta Kumbara dikutip dari YouTube ISDS Indonesia pada Minggu (18/5/2025).

"Yang rakyat nyari duit di luar dengan passion dan skill sendiri, diributin," tambahnya.

Selain menyindir oknum pemakan uang rakyat, Satria Arta melontarkan candaan.

Ia mengakui bukan circle dari artis Reza Arap. Sehingga Satria memilih mencari pekerjaan di luar, meskipun membela negara Rusia.

"Gua begini karena sadar diri bukan circle-nya Reza Arap. Jadi ya nyari duit untuk keluarga seperti ini c*k," candanya.

"Aneh emang. Bangs*t-bangs*tnya maling duit rakyat aman-aman aja di dalam negeri," tukas Satria sambil mengumpat menggunakan bahasa Rusia.

Membela negeri Beruang Merah, berapa sih gaji Satria Arta Kumbara?

Rusia diketahui memang merekrut orang asing untuk berperang melawan Ukraina.

Per 23 April 2025, ada lebih dari 1.500 tentara bayaran asing dari 48 negara yang direkrut oleh Rusia, dilansir Kyiv Independent.

Data itu berdasarkan penyelidikan media independen Rusia, Important Stories.

Lalu, berapa gaji yang diperoleh Satria dan tentara bayaran asing dari Rusia?

Menurut pemberitaan The World pada 15 Januari 2025, Rusia menawarkan gaji pokok bulanan sekitar 200.000 rubel (sekitar Rp41,1 juta) per bulan, untuk pria-pria yang bersedia melawan Ukraina.

Angka yang ditawarkan termasuk dalam 10 hingga 15 persen gaji nasional di Rusia. Artinya, penawaran itu merupakan angka yang fantastis.

"Mereka (Rusia) menawarkan gaji pokok bulanan sekitar 200.000 ribu rubel per bulan," ungkap peneliti senior di Program Rusia dan Eurasia di Carnegie Endowmnet for International Peace, Dara Massicot.

"Gaji tersebut termasuk dalam 10 hingga 15 persen gaji nasional Rusia, jadi ini bukan uang receh. Ini (memberikan) banyak orang gaji yang belum pernah mereka terima sebelumnya," imbuh dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved