Berita Viral

Tiga Sosok Kepala Daerah Puji Dedi Mulyadi Lewat Gebrakan Positif, Disebut Gubernur Terbaik

Inilah tiga sosok Kepala Daerah yang puji Dedi Mulyadi, terkait kebijakan baru Gubernur Jawa Barat.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
(KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY)
KONTROVERSI DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Balai Kota Depok, Selasa (29/4/2025). Inilah tiga sosok Kepala Daerah yang puji Dedi Mulyadi, terkait kebijakan baru Gubernur Jawa Barat. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah tiga sosok Kepala Daerah yang puji Dedi Mulyadi, terkait kebijakan baru Gubernur Jawa Barat.

Diketahui, sejumlah kebijakan baru Dedi Mulyadi disorot publik di antaranya soal vasektomi sebagai syarat bantuan sosial pengiriman anak nakal ke barak militer hingga larangan wisuda bagi siswa TK hingga SMA, larangan study tour dan pembatasan penggunaan kendaraan bermotor bagi siswa di bawah umur.

Kebijakan Dedi Mulyadi ini pun menuai pujian dari sejumlah Kepala Daerah.

Berikut tiga sosoknya :

DEDI MULYADI - Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat menyapa Wakil Bupati Garut, calon mantunya jadi sorotan.
DEDI MULYADI - Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat menyapa Wakil Bupati Garut, calon mantunya jadi sorotan. ((DOK. Humas Partai Golkar))

1. Gubernur Jakarta Pramono Anung

Pernyataan ini muncul menanggapi gagasan Dedi Mulyadi yang menyatakan bahwa, jika dirinya menjadi Gubernur Jakarta, ia bisa memberikan gaji sebesar Rp10 juta per kepala keluarga.

Gagasan itu disampaikan Dedi dalam pidatonya saat Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi DPRD Provinsi Seluruh Indonesia (ADPSI) Tahun 2025, yang digelar di Bandung pada Selasa, 6 Mei 2025.

Dalam penjelasannya, Dedi membandingkan jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta yang mencapai Rp90 triliun dengan jumlah penduduk Jakarta yang ia genapkan menjadi 10 juta jiwa.

Dengan asumsi satu kepala keluarga terdiri dari 4–5 orang, Dedi memperkirakan ada sekitar dua juta kepala keluarga di Jakarta.

Berdasarkan hitungan tersebut, ia menyatakan bahwa APBD sebesar itu cukup untuk menggaji setiap kepala keluarga sebesar Rp10 juta.

Namun menurut Chico, hitungan tersebut tidak realistis.

"Kang Dedi salah hitung,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin, 12 Mei 2025.

Chico menjelaskan, dengan APBD sekitar Rp90 triliun, jika pemerintah harus menggaji dua juta kepala keluarga sebesar Rp10 juta per bulan, maka dibutuhkan dana sebesar Rp20 triliun setiap bulan.

Jika dikalikan selama satu tahun, total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp240 triliun, jauh melebihi kapasitas APBD saat ini.

"Intinya saya enggak mau mencemooh, intinya Kang Dedi terlalu bersemangat sampai sampai salah hitung saja,” tambah Chico.

Meskipun tak sepakat dengan perhitungan tersebut, Chico tetap menyampaikan apresiasi terhadap semangat Dedi Mulyadi dalam menyejahterakan masyarakat.

Ia menilai bahwa niat baik Dedi selaras dengan visi Gubernur Pramono Anung.

"Tapi kami mengapresiasi Kang Dedi sebagai salah satu gubernur terbaik di Indonesia saat ini, sama niatnya dengan Mas Pram untuk menyejahterakan warga,” katanya.

2. Gubernur Bengkulu Sebut Dedi Mulyadi Adalah Langitnya

Sebelum pernyataan dari Jakarta, pujian serupa datang dari Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan.

Politikus PAN yang dikenal sebagai 'Gubernur TikTok' ini mengaku terinspirasi oleh Dedi Mulyadi, yang juga akrab disebut sebagai 'Gubernur Konten' karena aktif di media sosial.

Helmi, yang memiliki lebih dari 230 ribu pengikut di TikTok (@helmi_hasan), menyatakan kekagumannya terhadap berbagai program Dedi, terutama di bidang pendidikan dan keselamatan pelajar.

"Insya Allah, satu hal yang baik. Kita tidak akan hanya menduplikasi, tetapi juga menyesuaikan dengan kondisi daerah kita. Kita tahu bahwa Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi, adalah gubernur yang inovatif dengan banyak gagasan positif," ujar Helmi kepada wartawan, Kamis 1 Mei 2025, dikutip dari Kompas.com.

Salah satu kebijakan Dedi yang siap diadopsi Helmi adalah pelarangan pelajar membawa sepeda motor ke sekolah.

Menurutnya, kebijakan tersebut tidak hanya menekan angka kecelakaan, tapi juga berdampak positif pada tumbuh kembang anak.

3. Gubernur Kaltim

Selaian itu, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas'ud, juga menyatakan kekagumannya dengan Dedi Mulyadi.

Sebagai informasi, pada rapat di DPR Selasa (29/4/2025), Rudy memberi julukan Dedi Mulyadi sebagia 'Gubernur Konten'.

Terkini, Rudy menyambangi langsung Dedi Mulyadi di kediamannya, di Jawa Barat, Senin (5/5/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Rudy dan Dedi membahas potensi kerja sama di sektor pertanian.

"Di Kaltim itu sawahnya luas, lautnya luas, kebunnya luas, tapi orang yang ngurusnya sedikit," kata Dedi, dikutip dari Antara, Senin (5/5/2025), dikutip dari Kompas.com.

Ia menyoroti kurangnya sumber daya manusia yang mengelola sektor-sektor tersebut, yang disebabkan oleh mayoritas masyarakat Kaltim yang bekerja di sektor pertambangan.

Untuk mengatasi masalah ini, Dedi menawarkan solusi berupa penempatan warga Jawa Barat di desa-desa yang tersedia di Kaltim.

Ia menyatakan kesiapan untuk mengirimkan petani dan nelayan guna mengelola sumber daya alam Kaltim yang kaya.

Rudy Mas'ud menyambut baik tawaran kerja sama tersebut, memberikan apresiasi kepada Dedi Mulyadi, dan menegaskan kesiapan Kaltim untuk berkolaborasi.

"Kami tunggu semuanya, Kang," ungkap Rudy. 

Lebih lanjut, Rudy Mas'ud menekankan komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pertanian.

Ia menyebutkan adanya program kelas khusus bidang pertanian yang bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Padjadjaran (Unpad), yang diperuntukkan bagi mahasiswa Kaltim dan akan dibiayai oleh Pemprov Kaltim.

Rudy juga menyebut dirinya banyak belajar dari Dedi Mulyadi.

Pada program Retret Kepala Daerah beberapa waktu lalu, Rudy mengaku banyak mendapat ilmu soal efisiensi dari eks Bupati Purwakarta itu.

Rudy juga mengatakan, konten Dedi Mulyadi menginspirasi para kepala daerah, khususnya soal cara meningkatkan pendapatan asli daerah.

"Jadi konten-kontennya Kang KDM itu memberikan inspirasi buat kita semuanya khususnya kepala-kepala daerah se-Indonesia ini bagaimana bisa mengelola sumber-sumber daya alam ini menjadi pendapatan asli daerah," kata Rudy.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Setelah Gubernur Bengkulu dan Gubernur Kaltim, Giliran Juru Bicara Orang No 1 Jakarta Akui Terbaik

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved