Pemusnahan Bom di Garut Makan Korban

Aparatur Desa Bantah soal Warganya 'Mulung' Sisa Ledakan Amunisi Berujung Tewas: Sudah Dipercaya TNI

Aparatur Desa Sagara, Doni David membantah kabar beredar soal 13 korban tewas akibat warga memulung sisa ledakan amunisi, disebut dipercaya TNI

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Tribunjabar.com/IG/lambe_turah
LEDAKAN AMUNISI KEDALUWARSA- (kiri) Foto diduga sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025). (kanan) Beredar video detik-detik amunisi kedaluwarsa diledakkan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, hingga menimbulkan korban jiwa, petugas peringatkan massa 

Diungkap warga, pemusnahan amunisi itu biasanya menjadi berkah bagi warga setempat saat sisa-sisa besi dan logam amunisi bisa dijual jadi rongsokan bernilai uang. 

Pada bulan ini saja, pemusnahan amunisi kedaluwarsa di lokasi yang sama sudah dilakukan dua kali pada tanggal 6 dan 12 Mei 2025.

"Biasanya (pemusnahan amunisi) jadi berkah dan sekarang malah jadi musibah," ucap Andi (54), salah seorang warga Desa Sagara, Cibalong, Garut, di sekitar lokasi kejadian, Selasa (13/5/2025), dilansir dari Kompas.com.

"Kalau kemarin tanggal 6 Mei di lokasi yang sama, itu aman, tidak ada apa-apa. Eh, kemarin malah jadi kejadian yang buat kami berduka," tuturnya.

Baca juga: Deretan Fakta Pemusnahan Bom Kedaluwarsa di Garut Tewaskan 13 Orang, Tubuh Korban Sampai Terpecah

Andi menyebut, sisa-sisa logam pemusnahan biasanya suka dikumpulkan warga seusai membantu petugas TNI dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Para korban sebetulnya orang-orang pilihan TNI yang biasa membantu mengangkut amunisi ke lokasi pemusnahan.

"Sudah biasa, bukan kali ini saja mereka. Orang pilihan dan sudah pengalaman, bukan kejadian kali ini saja. Mungkin ini sudah menjadi musibah," ucap dia.

Saat kejadian, Andi tak mengetahui detail kronologinya. Namun, saat mendengar beberapa kali ledakan besar, warga semua panik karena mendengar teriakan-teriakan histeris.

"Lalu, tidak berselang lama, banyak ambulans datang ke lokasi. Saya pikir itu suara ledakan biasa terjadi. Tapi, mendengar informasi ternyata banyak korban meninggal," ungkap dia.

TNI GUGUR DALAM LEDAKAN AMUNISI - Postingan terakhir Pratu Afrio Setiawan sebelum gugur dalam pemusnahan amunisi kadaluwarsa di Garut, Jawa Barat, pada Senin (12/5/2025) sekira pukul 09.30 WIB jadi sorotan.
TNI GUGUR DALAM LEDAKAN AMUNISI - Postingan terakhir Pratu Afrio Setiawan sebelum gugur dalam pemusnahan amunisi kadaluwarsa di Garut, Jawa Barat, pada Senin (12/5/2025) sekira pukul 09.30 WIB jadi sorotan. (Tangkapan layar Ig @AfrioSetiawan Nod)

Diketahui, pemusnahan amunisi kadaluwarsa dilaksanakan oleh Jajaran Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat.

Awalnya, pemusnahan bom berjalan lancar.

Namun, sejumlah warga dilaporkan langsung mendekati lokasi.

Hal itu dilakukan sejumlah warga untuk mengumpulkan selongsong bom.

Para korban tak menyadari jika ada bom atau peledak yang belum meledak sepenuhnya.
 
Selongsong bahan peledak itu diambil lantaran bernilai jual tinggi karena terbuat dari besi dan kuningan.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi menyebut warga yang menjadi korban ledakan amunisi kadaluwarsa di Garut, Jawa Barat, sedang ingin mengumpulkan bekas granat hingga mortir.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved