Kapal Karam di Bengkulu

Mesin Mati Badai Datang, Kesaksian Korban Selamat Kapal Karam yang Tewaskan 7 Penumpang di Bengkulu

Kesaksian salah satu penumpang kapal wisata yang membawa 104 penumpang karam akibat dihantam badai saat berlayar dari Pulau Tikus ke Pantai Malabero.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNBENGKULU.COM
KAPAL WISATAWAN KARAM - Kapal wisata yang membawa 104 penumpang karam akibat dihantam badai saat berlayar dari Pulau Tikus ke Pantai Malabero, Bengkulu, Minggu (12/5/2025). Begini kesaksian salah satu penumpang yang selamat. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kapal wisata yang membawa 104 penumpang karam akibat dihantam badai saat berlayar dari Pulau Tikus ke Pantai Malabero, Bengkulu, Minggu (12/5/2025).

Tujuh penumpang tewas dan puluhan korban lainnya dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Jidan Dinil Haq, salah satu penumpang yang selamat mengungkapkan musibah kapal karam terjadi saat kapal dalam perjalanan pulang dari Pulau Tikus.

KAPAL WISATAWAN KARAM - 7 korban meninggal dunia dalam peristiwa kapal wisatawan Pulau Tikus karam, 5 orang di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu dan 2 orang dibawa ke RSHD Kota Bengkulu, Minggu (11/5/2025). Korban meninggal dunia ada yang berasal dari Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Jambi.
KAPAL WISATAWAN KARAM - 7 korban meninggal dunia dalam peristiwa kapal wisatawan Pulau Tikus karam, 5 orang di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu dan 2 orang dibawa ke RSHD Kota Bengkulu, Minggu (11/5/2025). Korban meninggal dunia ada yang berasal dari Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Jambi. (Aghisty Firan Marenza/TribunBengkulu.com)

Di tengah laut, mesin kapal tiba-tiba mati, membuat kapal tak mampu bergerak.

"Awalnya kami pulang dari wisata Pulau Tikus. Tapi di tengah laut, mesin kapal tiba-tiba mati, dan ditambah juga angin kencang yang membuat kapal jadi tergoncang di tengah laut,” kata Jidan.

Baca juga: Kapal Wisatawan Pulau Tikus Bengkulu Karam, 7 Orang Tewas, Salah Satunya Warga Lubulinggau Sumsel

Tak lama setelah mesin mati, kapal dihantam ombak besar yang datang bertubi-tubi.

Guncangan kuat dari ombak menyebabkan kapal mengalami kebocoran parah dan akhirnya tenggelam.

"Saat itu ombak sedang besar, kapal diguncang ke kiri dan kanan terus-menerus dikarenakan angin kencang sampai akhirnya tenggelam,” ungkap Jidan.

Kejadian kapal karam disebabkan kondisi cuaca buruk yang disertai angin kencang dan gelombang tinggi yang melanda daerah pantai Malabero, serta kerusakan mesin yang terjadi saat kapal berada di laut.

Data terhimpun sementara, ada tujuh penumpang tewas dalam kejadian tragis tersebut.

Baca juga: BREAKING NEWS: Rizka Nurjannah, Warga Lubulinggau Sumsel jadi Korban Tewas Kapal Karam di Bengkulu

Lima jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu, dan dua lainnya di Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Kapal yang dioperasikan oleh Loket 3 Putra diketahui mengangkut total 104 orang, terdiri dari 98 wisatawan, satu nakhoda, dan lima Anak Buah Kapal (ABK). 

Sementara itu, dari pantauan TribunBengkulu.com di RSHD Kota Bengkulu, ramai keluarga korban mulai berdatangan ke rumah sakit untuk menjenguk keluarganya yang tengah dirawat.

Juga datang menjemput jenazah yang telah teridentifikasi dan bersiap untuk dibawa pulang.

Identitas 7 Orang Tewas

Dari 7 korban meninggal dunia ini, 5 orang di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu dan 2 orang dibawa ke RSHD Kota Bengkulu.

Untuk korban meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara yaitu :

1. Riska Nurjanah (28) yang merupakan warga asal Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan.

2. Ratna Kurniati (28) yang merupakan warga Jalan Pepabri Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu.

3. Tesya (20) yang merupakan warga Jalan 2 jalur Kelurahan Durian Depun Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang.

4. Nesya (27) yang merupakan warga Jalan Suban Air Panas Kecamatan Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong.

5. Arva Richi Dekry (29) yang merupakan Warga asal Kelurahan Awai Parak Kecamatan Padang Utara Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.

Sedangkan 2 korban yang dinyatakan meninggal dunia di RSHD Kota Bengkulu : 

1.Yunita yang merupakan salah satu karyawan Puskeswan Pinang Raya Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara.

2. Iwan Suantra Wijaya yang merupakan warga asal Provinsi Jambi.

10 Penumpang Masih Dalam Pencarian

Berdasarkan informasi sementara yang terhimpun kapal tersebut mengangkut sebanyak 104 penumpang yang terdiri 98 wisatawan pulau tikus, 1 nahkoda dan 5 ABK.

Dari data yang diterima sementara oleh Basarnas Bengkulu total penumpang kapal yang dinyatakan selamat yaitu sebanyak 87 orang.

"Sementara untuk korban yang dinyatakan meninggal dunia sampai dengan saat ini 7 orang, dan korban yang masih dalam pencarian 10 orang," ungkap Humas Basarnas Bengkulu Mega Maysilva, Minggu (11/5/2025).

Namun saat ditanyai terkait dengan data 10 orang yang masih dalam pencarian tersebut diakui oleh Mega masih belum terhimpun oleh mereka.

Basarnas juga masih menunggu jika ada keluarga korban yang menyatakan ada anggota keluarga mereka yang merasa keluarganya ikut jadi korban kapal karam.

"Kalau ada masyarakat yang merasa kehilangan bisa langsung lapor ke kami. Kita juga masih menunggu jika ada perkembangan update terbaru," kata Mega.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Detik-detik Kapal Wisatawan Pulau Tikus Bengkulu Karam, Kesaksian Penumpang Selamat

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved