Seputar Islam

Doa dan Amalan Rezeki Lancar dari Almarhum KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen, Cara Mengamalkannya

ya Allah wahai dzat yang Maha kaya, wahai dzat yang Maha terpuji, wahai dzat yang Maha memulai, wahai dzat yang Maha mengembalikan

|
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
PELANCAR REZEKI -- Ilustrasi KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen berikut Doa dan Amalan Rezeki Lancar dari beliau dan cara mengamalkannya. 

TRIBUNSUMSEL.COM --  Terdapat beberapa doa dan amalan untuk melancarkan rezeki yang diijazahkan oleh ulama kharismatik Nahdatul Ulama, almarhum KH. Maimoen Zubair atau akrab disapa Mbah Moen.

Berikut amalannya seperti dikutip artikel Muh Fiqih Shofiyul Am,  salah satu murid beliau di Pesantren Al-Anwar Sarang.


Membaca Surat al-Ikhlas Saat Masuk Rumah


Mbah Moen menganjurkan untuk membaca surat al-Ikhlas sebelum masuk rumah agar terhindar dari kefakiran. Anjuran Mbah Moen ini berdasarkan Hadits Nabi Muhammad berikut ini:

 عَنْ سَهْل بن سَعْد وَهُوَ آخِرُ مَنْ مَاتَ مِنْ الصَّحَابَةِ بِالْمَدِيْنَةِ قَالَ شَكَا رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قِلَّةَ الرِّزْقِ فَقَالَ إِذَا دَخَلَتَ البَيْتَ فَسَلِّمْ عَلَى أَهْلِكَ وَاقْرَأْ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ مَرَّةً فَقَرَأَهَا فَأَدَرَّ اللهُ الرِّزْقَ عَلَيْهِ حَتَّى فَاضَ عَلَيْهِ وَعَلَى جِيْرَانِهِ .


 Artinya: "Dari Sahl bin Sa’d dia adalah sahabat terahir yang wafat di Madinah dia mengatakan “seorang pria curhat kepada Nabi Muhammad terkait kesulitan rezeki, kemudian Nabi menjawab “ketika kamu masuk rumah, ucapkanlah salam kepada keluargamu dan bacalah surat al-Ikhlas satu kali”,

kemudian dia mempraktikkannya, maka Allah melancarkan rezekinya hingga tumpah ruah sampai kepada tetangganya." (Abdurrahman al-Shafuri, Nuzhatul Majalis wa Muntakhabun Nafais, [Kairo: Maktabah al-Tsaqafi, 2004], hal. 54.).

Membaca Doa Pelancar Rezeki setelah Sholat Jumat


Kebiasaan masyarakat Muslim Indonesia, khususnya Nahdliyyin, adalah membaca wirid khusus setelah selesai melaksanakan sholat Jumat, baik dipimpin langsung oleh imam sholat atau membaca sendiri.

Wirid itu adalah sebagaimana dicatat oleh Sayyid Bakri berikut:

عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مَنْ قَرَأَ بَعْدَ صَلَاة ِالجُمُعَةِ قل هو الله أحد و قل أعوذ برب الفلق و قل أعوذ برب الناس سَبْعَ مَرَّاتٍ أَعَاذَهُ اللهُ بِهَا مِنْ السُّوْءِ إِلَى الجُمُعَةِ الاُخْرَى. وَقَالَ ابنُ مَسْعُوْدٍ رضي الله عنه: مَنْ قَالَ بَعْدَ قِرَاءَةِ مَا تَقَدَّمَ: اَللَّهُمَّ يَا غَنِيُّ يَا حَمِيْدُ، يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيْدُ، يَا رَحِيْمُ يَا وَدُوْدُ، اَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ، وَبِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ. أَغْنَاهُ اللهُ، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Artinya:

"Dari A’isyah bekata: Rasulullah bersabda “Siapa yang setelah sholat Jumat membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan al-Nas masing-masing tujuh kali Allah akan menjaganya dari keburukan hingga Jumat setelahnya”.

 Ibnu Mas’ud mengatakan: “Siapa yang setelah membaca itu menambahkan bacaan yang artinya “ya Allah wahai dzat yang Maha kaya, wahai dzat yang Maha terpuji, wahai dzat yang Maha memulai, wahai dzat yang Maha mengembalikan, wahai dzat yang Maha mengasihi, wahai dzat yang Maha mencintai kayakanlah aku dengan keutamaan-Mu yang jauh dari selain-Mu, dan dengan rezeki-Mu yang halal yang jauh dari segala yang Engkau haramkan”, niscaya Allah akan menjadikannya kaya dan diberikan rezeki yang tidak terduga." (Sayyid Bakri Syatha, I’anatut Thalibin, [Damaskus: Darul Faiha, 2021], juz 2, hal. 179.).

Dalam riwayat yang lain menambahkan membaca surat al-Fatihah 7 kali sebelum membaca ketiga surat tersebut, dan juga dilakukan dalam posisi selesai salam yakni dalam duduk tawarruk.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved