Berita Palembang

Musim Kemarau, PT Servo Lintas Raya Siram Penampungan Barubara di KM 36 PALI, Demi Minimalisir Debu

SLR juga berencana menambahkan fasilitas water gun dan penyemprot air yang berputar atau sprinkle untuk membasahi area.

Penulis: Hartati | Editor: Slamet Teguh
IST
SEMPROT BATUBARA - Mengurangi debu di musim kemarau, PT Servo Lintas Raya (SLR) melakukan sejumlah upaya antisipasi salah penyiraman intermediate stockpile (IS) atau penampungan batubara di kilometer 36. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Mengurangi debu di musim kemarau, PT Servo Lintas Raya (SLR) melakukan sejumlah upaya antisipasi yakni penyiraman intermediate stockpile (IS) atau penampungan batubara di kilometer 36 dan pendirian dinding penyaring debu di lokasi terbaik sehingga menghalangi debu ke arah pemukiman warga di PALI.

Pemasangan dinding penyaring debu itu ternyata cukup efektif sehingga dalam waktu dekat SLR akan menambah lagi pendirian dinding penyaring debu secara berkelanjutan dan juga meninggikan serta memperpanjang jaring pengaman debu yang sudah ada di stockpile tersebut.

SLR juga berencana menambahkan fasilitas water gun dan penyemprot air yang berputar atau sprinkle untuk membasahi area.

Selain itu semua, ada satu hal strategis yang lebih mendasar yang telah diputuskan manajemen SLR yaitu bahwa mulai tahun ini perusahaan akan mengurangi beban atau volume batubara yang akan mampir di stockpile 36 secara bertahap hingga tinggal 50 persen.

Direktur Utama Titan Infra Energy Group, Darwan Siregar mengatakan, upaya pengurangan tumpukan batubara, memperbesar dust net hingga pemasangan water gun, dilakukan semata demi mengurangi dampak lingkungan secara signifikan.

“Kami akan kurangi volume batubara di situ secara bertahap hingga 50 persen, kami berkoordinasi dengan semua IUP pengguna dalam hal ini ” ujar Darwan, Kamis (7/5/2025).

Baca juga: Warga di Perumahan Sion Baturaja Resah, Sejumlah Rumah Retak Akibat Talud Pembuangan Air Jebol

Baca juga: Bus Pengantin Kecelakaan di PALI Ternyata Karena Truk Batubara, DPRD Akan Panggil Pihak Perusahaan

Meski demikian, penampungan batubara di KM 36 tetap akan berfungsi sebagai bagian dari aset produktif perusahaan, dimana fasilitas ini telah dilengkapi dengan sistem informasi logistik modern, sarana prasarana pendukung, serta konstruksi permanen seperti hoper dan crusher atau alat pemecah batubara.

Semua merupakan bagian penting bagi daya dukung demi kelangsungan usaha SLR.

Namun, dalam rangka mendukung upaya pelestarian lingkungan, perusahaan memastikan bahwa penggunaan stockpile tersebut akan dikurangi secara bertahap dengan dibarengi peningkatan efisiensi sistim logistik yang lebih akurat dan tepat waktu.

Darwan mengakui, upaya SLR itu merupakan bentuk respon positif perusahaan atas keluhan masyarakat di sekitar penampungan Batubara KM 36.

“Karena perusahaan adalah bagian dari sistem perekonomian,  lingkungan dan masyarakat yang hidup berdampingan” tegas Darwan.

Pengangkutan batubara tanpa harus singgah dan bongkar muat di IS 36 tentu akan jauh lebih efisien bagi perusahaan tambang karena pentingnya menerapkan sistim suply chain yang ketat dan timely.

Darwan memastikan pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan dan pimpinan daerah Kabupaten Pali, Muara Enim maupun Lahat, untuk secara bersama-sama menjaga iklim usaha yang kondusif demi perkembangan perekonomian dan masyarakat daerah.

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved