Haji 2025

Bahagianya Sayyidah Bisa Dampingi Ibu Berangkat Haji, Jemaah Termuda di Kloter 4 Embarkasi Palembang

Sayyidah Nadhriytaul Mufarroch beruntung bisa mendampingi sang ibu untuk naik haji tahun 2025 ini. Ia berangkat haji di usianya yang ke 22 tahun.

TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA TRISNAWATI
JEMAAH HAJI -- Sayyidah Nadhriytaul Mufarroch saat ditemui di asrama haji Palembang, Selasa (6/5/2025). Sayyidah adalah calon jemaah haji termuda di kloter empat Emberkasi Palembang tahun 2025. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sayyidah Nadhriytaul Mufarroch beruntung bisa mendampingi sang ibu untuk naik haji tahun ini.

Sebab seharusnya Sayyidah berangkat haji pada 2035 mendatang. 

"Jadi ibu saya uda daftar duluan dan tahun ini berangkat, sedangkan saya seharusnya berangkat pada 2035. Namun kami mengajukan untuk pendamping ibu, makanya bisa berangkat tahun ini," kata Sayyidah, Selasa (6/5/2025). 

Sayyidah yang juga menjadi jemaah termuda di kloter empat Embarkasi Palembang dengan usia keberangkatan 22 tahun ini menceritakan, bahwa ia didaftarkan haji pada 2017 waktu masih SMA. 

Kini ia berangkat mendampingi sang ibu yang sudah daftar haji terlebih dahulu. 

"Persiapan khusus tidak ada, hanya persiapan fisik dan mental. Karena ibadah haji termasuk butuh fisik yang kuat. Sebelumnya saya juga sudah pernah umrah, jadi sedikit banyaknya sudah ada gambaran seperti apa di sana," katanya.

Baca juga: 12 Tahun Menanti, Pasutri Lansia Asal OKU Timur Akhirnya Pergi Haji, Hasil Jualan Bakso dan Bertani

Wanita lulusan UIN Raden Fatah Palembang ini menceritakan, bahwa cita-citanya ingin jadi dosen.

Untuk itu ia sedang mempersiapkan diri untuk lanjut kuliah S2 di UIN di Malang, jurusan Sastra Bahasa. 

"Saya anak ke 10 dari 10 bersaudara, rata-rata saudara saya sudah naik haji. Meskipun beberapa masih ada yang belum naik haji karena masih dalam daftar tunggu dan ada yang ingin berangkat dengan pasangannya," katanya. 

Sayyidah menceritakan bahwa ibunya Siti Nurjannah berusia 67 tahun dan ayahnya sudah meninggal. Ia bersama kakak-kakak nya meneruskan usaha orang tuanya ada KBIH dan juga pesantren. 

"Ayah saya Pimpinan Pondok Pesantren Sabilul Hasanah di Banyuasin, KH Muhammad Mudarris SM bin KH Moh Soleh," katanya. 
 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved