Berita SMK PP Negeri Sembawa

Wujudkan Swasembada Pangan, Lewat MAF Kementan Dorong Penyuluh Optimalkan LTT

Guna mewujudkan swasembada pangan, melalui Millenial Agriculture Forum (MAF) Kementerian Pertanian (Kementan) dorong penyuluh optimalkan LTT.

HUMAS BPPSDMP
FORUM MILLENIAL AGRIKULTUR - Millenial Agriculture Forum (MAF) yang diselenggarakan kementerian Pertanian (Kementan) melalui UPT Pelatihan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) secara daring via Zoom. 

Tedi menjelaskan pendayagunaan penyuluh pertanian dalam mendukung percepatan swasembada pangan menurut Inpres Nomor 3 Tahun 2025, Menteri Pertanian diinstruksikan khusus untuk mengalihkan penyuluh pertanian ASN pada Pemda kepada Kementerian Pertanian.

"Peningkatan peran penyuluh pertanian dalam pelaporan LTT, menggerakkan penyuluh pertanian dalam pendampingan dan pelaporan LTT," ujarnya

"Pendampingan LTT oleh penyuluh pertanian outputnya yaitu tercapainya target LTT di wilayah kerja masing masing penyuluh pertanian, tercapainya penambahan luas tanam IP, peningkatan produksi dan produktivitas, ujar Tedi.

"Mekanisme pelaporan harian LTT, luas olah lahan dan luas panen melalui aplikasi e-Pusluh berbasis android, indikator kinerja penyuluh pertanian dalam pelaporan LTT yaitu ketepatan waktu pelaporan, frekuensi pelaporan,validitas data LTT, realisasi LTT," jelas Tedi

Lain halnya  dengan narasumber kedua Darwan menyampaikan tantangan sosial ekonomi yaitu akses pasar, petani sulit menjual hasil dengan harga adil, dan permodalan dengan keterbatasan modal menghambat pembelian input pertanian.

"Tantangan teknis yang dihadapi yaitu ketersediaan benih berkualitas terbatas dan mahal, harga tinggi dan distribusi pupuk kurang merata, dan sumber air tidak stabil dan irigasi tidak optimal, sehingga perlu distribusi benih terjangkau dan tepat waktu, subsidi dan pengelolaan distribusi pupuk efisien, dan peningkatan sistem irigasi dan konservasi air," jelas Darwan.

"Bagi penyuluh tantangan akan akses teknologi dimana SDM penyuluh masih rendah belum seluruh bisa aplikasi E- Pusluh, ketersediaan jaringan internet dan herarki penyampaian laporan belum maksimal, sehingga perlu adanya peningkatan kapasitas dan kapabilitas penyuluh dan meningkatkan kemampuan aplikasi secara prima," jelas Darwan.

Narasumber terakhir Heriyanto menyampaikan kegiatan dalam Galuh LTT yaitu melakukan percepatan LTT, pengawalan dan operasionalisasi BP, akselerasi program utama Kementan, dan laporan melalui e- Pusluh dan koordinator data.

"Wilayah Kecamatan Muara Belida memiliki luas lahan 20.467 Ha, luas lahan Lebak 7.542 Ha, luas lahan Oplah 1.749 Ha, dengan jumlah BP 8," ujar Heri.

"Target LTT 2025 dengan luas lahan reguler 5.793 Ha dengan pencapaian 11412 Ha dan untuk target LTT Oplah 2025 dengan luas lahan oplah 1.749 Ha dengan pencapaian 3.498 Ha," tambah Heiyanto.

"Realisasi tanam LTT Oplah Maret 2025 mencapai 207 Ha, LTT Oplah april mencapai 702 Ha, dan realisasi tanam LTT april mencapai 2.471 Ha, " jelas Heriyanto.

"Adapun mekanisme pelaporan harian LTT yaitu input target LTT, laporan harian LTT dan verifikasi laporan LTT melalui aplikasi E- Pusluh," tutupnya.

Baca juga: Kementan Launching Pertanian Modern, Transformasi Pertanian Nasional Dukung Swasembada Pangan

Baca juga: Kementan Gelar Pelatihan Penyuluh Pertanian Pendamping Brigade Pangan di Sumsel

Baca juga: SMK-PP Negeri Kementan Gelar Operasi Pasar Pangan Murah di Banyuasin

Baca berita dan artikel  lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved