Berita SMK PP Negeri Sembawa

Wujudkan Swasembada Pangan, Lewat MAF Kementan Dorong Penyuluh Optimalkan LTT

Guna mewujudkan swasembada pangan, melalui Millenial Agriculture Forum (MAF) Kementerian Pertanian (Kementan) dorong penyuluh optimalkan LTT.

HUMAS BPPSDMP
FORUM MILLENIAL AGRIKULTUR - Millenial Agriculture Forum (MAF) yang diselenggarakan kementerian Pertanian (Kementan) melalui UPT Pelatihan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) secara daring via Zoom. 

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASINKementerian Pertanian (Kementan) melalui UPT Pelatihan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) yaitu SMK-PP Negeri kembali menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) khusus mendukung Galuh LTT, Sabtu (03/05/2025).

Acara MAF volume 6 edisi 17 yang diinisiasi oleh Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan dan dilaksanakan oleh SMK-PP Negeri Sembawa, bertemakan "Optimalisasi Galuh LTT untuk Ketahanan Pangan Nasional".

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam pernyataan terpisah menegaskan bahwa Luas Tambah Tanam (LTT) adalah strategi utama peningkatan produksi padi.

“Kami membuka lahan sawah baru di daerah potensial, manfaatkan cuaca yang mendukung, dan pastikan air serta benih tersedia,” tegasnya.

Program Gerakan Penyuluh Mendorong Luas Tambah Tanam (Galuh LTT) hadir sebagai respons konkret atas tantangan krisis pangan global. Ini bukan sekadar program jangka pendek, melainkan fondasi untuk ketahanan pangan jangka panjang.

Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti menggarisbawahi bahwa program sebesar ini tak bisa dijalankan sendiri.

“Kita butuh kerja bareng, lintas lembaga, lintas daerah. Penyuluh adalah garda depan yang harus kita dukung habis-habisan,” kata Idha.
 
Opening statement oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Muhammad Amin, menyampaikan arahan pemerintah kali ini, jika swasembada pangan harus dilakukan secepat-cepatnya agar dapat terwujud. Sehingga peran penyuluh sangat penting untuk pendampingan, pelaporan, sehingga peningkatan produktivitas dapat tercapai.

"Kita tahu bahwa beberapa negara sudah mengalami krisis pangan, sehingga hal ini jangan sampai terjadi di negara kita. Maka kita harus bisa mengoptimalisasikan keadaan agraris, saling bahu membahu demi mengejar swasembada pangan", tambah Amin.

"Beberapa waktu kedepan, para penyuluh akan dialihkan, dari pemerintah daerah ke pusat yaitu Kementerian Pertanian. Selama proses pengalihan ini, para penyuluh diharapkan dapat mendorong swasembada pangan berkelanjutan seperti yang kita harapkan," kata Amin.

"Hal yang harus kita kawal bersama terkait swasembada ini melalui beberapa program Kementan diantaranya adalah Optimalisasi Lahan (Oplah), luas tanam padi lahan kering, LTT reguler, Brigade Pangan (BP), dan Cetak Sawah Rakyat (CSR). Sehingga kita  perlu tingkatkan lagi kinerja kita jangan sampai kondisi pangan kita bersoal," tegas Amin.

"Bagaimana BP ini harus kita optimalkan, BP merupakan kelembagaan yang berisi petani milenial, maka dari itu BP memiliki peran untuk mendorong Oplah dan CSR, Menteri pertanian dan Kepala BPPSDMP menyampaikan BP kita dorong untuk beraktifitas bagaimana meningkatkan IP dari 100 menjadi 300, Hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama," tutup Amin.

Kepala SMK-PP Negeri Sembawa, Budi Santoso menyampaikan salah satu program presiden fokus dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Fokus dalam upaya memperkuat ketahanan  pangan nasional untuk menjaga kestabilan ekonomi dan keamanan nasional, pangan merupakan bahan pokok yang penting jika kurang bahan pokok maka kestabilan pun menjadi terganggu.

"Beberapa negara mengalami krisis pangan, sedangkan Indonesia masih dalam keadaan bertahan dan memiliki stok yang luar biasa stok beras kita sekitar 3,1 juta ton di akhir April kemarin, ini merupakan stok pangan terbesar dalam sejarah indonesia," jelas Budi 

Webinar dengan 600 lebih partisipasan ini di hadiri oleh tiga narasumber yakni  Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Tedi Dirhamsyah, Kepala Bidang Pengolahan Pemasaran Hasil dan Penyuluhan Pertanian Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel Darwan Agus, dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Muara Enim Heriyanto.

Tedi menjelaskan pendayagunaan penyuluh pertanian dalam mendukung percepatan swasembada pangan menurut Inpres Nomor 3 Tahun 2025, Menteri Pertanian diinstruksikan khusus untuk mengalihkan penyuluh pertanian ASN pada Pemda kepada Kementerian Pertanian.

"Peningkatan peran penyuluh pertanian dalam pelaporan LTT, menggerakkan penyuluh pertanian dalam pendampingan dan pelaporan LTT," ujarnya

"Pendampingan LTT oleh penyuluh pertanian outputnya yaitu tercapainya target LTT di wilayah kerja masing masing penyuluh pertanian, tercapainya penambahan luas tanam IP, peningkatan produksi dan produktivitas, ujar Tedi.

"Mekanisme pelaporan harian LTT, luas olah lahan dan luas panen melalui aplikasi e-Pusluh berbasis android, indikator kinerja penyuluh pertanian dalam pelaporan LTT yaitu ketepatan waktu pelaporan, frekuensi pelaporan,validitas data LTT, realisasi LTT," jelas Tedi

Lain halnya  dengan narasumber kedua Darwan menyampaikan tantangan sosial ekonomi yaitu akses pasar, petani sulit menjual hasil dengan harga adil, dan permodalan dengan keterbatasan modal menghambat pembelian input pertanian.

"Tantangan teknis yang dihadapi yaitu ketersediaan benih berkualitas terbatas dan mahal, harga tinggi dan distribusi pupuk kurang merata, dan sumber air tidak stabil dan irigasi tidak optimal, sehingga perlu distribusi benih terjangkau dan tepat waktu, subsidi dan pengelolaan distribusi pupuk efisien, dan peningkatan sistem irigasi dan konservasi air," jelas Darwan.

"Bagi penyuluh tantangan akan akses teknologi dimana SDM penyuluh masih rendah belum seluruh bisa aplikasi E- Pusluh, ketersediaan jaringan internet dan herarki penyampaian laporan belum maksimal, sehingga perlu adanya peningkatan kapasitas dan kapabilitas penyuluh dan meningkatkan kemampuan aplikasi secara prima," jelas Darwan.

Narasumber terakhir Heriyanto menyampaikan kegiatan dalam Galuh LTT yaitu melakukan percepatan LTT, pengawalan dan operasionalisasi BP, akselerasi program utama Kementan, dan laporan melalui e- Pusluh dan koordinator data.

"Wilayah Kecamatan Muara Belida memiliki luas lahan 20.467 Ha, luas lahan Lebak 7.542 Ha, luas lahan Oplah 1.749 Ha, dengan jumlah BP 8," ujar Heri.

"Target LTT 2025 dengan luas lahan reguler 5.793 Ha dengan pencapaian 11412 Ha dan untuk target LTT Oplah 2025 dengan luas lahan oplah 1.749 Ha dengan pencapaian 3.498 Ha," tambah Heiyanto.

"Realisasi tanam LTT Oplah Maret 2025 mencapai 207 Ha, LTT Oplah april mencapai 702 Ha, dan realisasi tanam LTT april mencapai 2.471 Ha, " jelas Heriyanto.

"Adapun mekanisme pelaporan harian LTT yaitu input target LTT, laporan harian LTT dan verifikasi laporan LTT melalui aplikasi E- Pusluh," tutupnya.

Baca juga: Kementan Launching Pertanian Modern, Transformasi Pertanian Nasional Dukung Swasembada Pangan

Baca juga: Kementan Gelar Pelatihan Penyuluh Pertanian Pendamping Brigade Pangan di Sumsel

Baca juga: SMK-PP Negeri Kementan Gelar Operasi Pasar Pangan Murah di Banyuasin

Baca berita dan artikel  lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved