Berita Viral

Tangis Siswa di Barak Militer, Dibikin Insyaf oleh Dedi Mulyadi, Gubernur Jabar Tahan Air Mata

Tangis sejumlah siswa yang dinilai nakal dan diserahkan orang tuanya ke barak militer di Purwakarta, Jawa Barat menangis di hari pertama pendidikannya

Tangkapan layar Youtube KDM Channel
KDM MENAHAN AIR MATA - Sejumlah siswa remaja yang dinilai nakal dan diserahkan orang tuanya ke barak militer di Purwakarta, Jawa Barat menangis di hari pertama pendidikannya. KDM menahan tangis haru. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Tangis sejumlah siswa yang dinilai nakal dan diserahkan orang tuanya ke barak militer di Purwakarta, Jawa Barat menangis di hari pertama pendidikannya.

Diketahui, Pada Jumat (2/5/2025), program pendidikan militer yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk membina siswa yang terlibat kenakalan remaja di wilayah Jawa Barat, resmi dimulai.

Bagi siswa yang terlibat berbagai pelanggaran, mulai dari tawuran, tidak disiplin, hingga tindakan yang dianggap tidak pantas oleh orangtua mereka, program ini diperuntukkan.

Dedi Mulyadi saat kembali berkunjung ke markas militer tempat mereka dididik, Sabtu (3/5/2025) mendapat laporan bahwa memang ada sejumlah siswa yang menangis di hari pertama pendidikan.

KDM pun menghampiri para palajar itu yang sedang berlatih baris berbaris di sebuah area lapangan.

PENDIDIKAN MILITER SISWA - Para siswa berlari rapi sambil bernyanyi saat mengikuti pelatihan disiplin bersama prajurit TNI di Purwakarta.
PENDIDIKAN MILITER SISWA - Para siswa berlari rapi sambil bernyanyi saat mengikuti pelatihan disiplin bersama prajurit TNI di Purwakarta. (TribunJabar.id/Deanza Falevi)

Saat itu Dedi mencoba mengetes baris-berbaris para siswa ini.

Kemudian Dedi juga mengetes kejujuran mereka dengan menanyakan siapa yang menangis.

"Siapa yang nangis ?, hayo ngaku, yang nangis inget ibunya !," tanya KDM di hadapan barisan siswa tersebut.

Para siswa tersebut sempat diam beberapa saat tidak ada yang menjawab.

Sampai akhirnya ada satu siswa yang berani jujur mengakui bahwa di hari pertama di barak militer ini dia menangis.

Baca juga: Diharamkan MUI, Ini Syarat Vasektomi yang Disarankan Dedi Mulyadi Untuk Penerima Bansos

KRITIKAN PENDIDIKAN MILITER- (KIRI) Para pelajar saat mengikuti pendidikan berkarakter di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Kamis (1/5/2025). (Kanan) Dedi Mulyadi meyakini apa yang dicanangkannya dalam program militer tersebut bertujuan untuk masa depan anak-anak bangsa. Tak bisa diatasi perdebatan
KRITIKAN PENDIDIKAN MILITER- (KIRI) Para pelajar saat mengikuti pendidikan berkarakter di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Kamis (1/5/2025). (Kanan) Dedi Mulyadi meyakini apa yang dicanangkannya dalam program militer tersebut bertujuan untuk masa depan anak-anak bangsa. Tak bisa diatasi perdebatan (Tribun Jabar/Deanza Falevi/ig/dedimulyadi71)

Seorang siswa ini kemudian didekati KDM.

"Kamu jauh dari ibu nangis ?, tapi ketika bareng ibu, ibu kamu lawan terus ya ?," tanya Dedi.

Seorang siswa itu mengakuinya dengan menganggukan kepala.

"Sekarang sangat berarti arti seorang ibu ?, arti seorang ayah berarti ?, ketika jauh dari ibu dan ayah sedih ?, ketika bersama ayah dan ibu akhirnya disakitin ?," tanya Dedi lagi.

Siswa itu mengiyakan pertanyaan-pertanyaan KDM tersebut dengan jawaban 'siap.'

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved