Berita Viral

Dijuluki "Gubernur Konten" oleh Gubernur Kaltim, Dedi Mulyadi Sebut Itu Pujian: Beliau Sahabat Saya

Dedi Mulyadi mengatakan Rudi Masud adalah sahabatnya sehingga tidak ada niat untuk memberi stigma negatif dalam kalimat 'Gubernur Konten' tersebut

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
DEDI MULYADI SOAL GUBERNUR KONTEN- Tangkap layar Dedi Mulyadi bertemu Siswa SMA Yadika 8 Bekasi, Rabu (30/4/2025). Dedi Mulyadi mengatakan Rudi Masud adalah sahabatnya sehingga tidak ada niat untuk memberi stigma negatif dalam kalimat 'Gubernur Konten' tersebut 

TRIBUNSUMSEL.COM - Julukan "Gubernur Konten" yang disempatkan Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud kepada Dedi Mulyadi saat rapat antar gubernur bersama Komisi II DPR di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025) menyita perhatian publik.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi justru memiliki pandangan positif terkait julukan yang diucapkan Rudy Mas'ud.

Ucapan Rudy Mas'ud soal "Gubernur Konten" itu kini ramai diperbincangan, mengingat Dedi Mulyadi cukup aktif di media sosial.

Baca juga: Klarifikasi Rudy Masud Gubernur Kaltim Sebut Dedi Mulyadi Gubernur Konten, Puji Memberi Inspirasi

Menurut Dedi, julukan "Gubernur Konten" itu tak bermaksud menyudutkannya.

"Saya ingin menyampaikan mengenai kalimat 'Gubernur Konten' dari pak Rudi Masud, sahabat saya Gubernur Kaltim, itu sebenarnya tujuan awalnya dia itu ingin puji saya," ucap Dedi Mulyadi, melalui unggahan Instagram pada Jumat (2/5/2025).

KDM mengatakan bahwa Rudi Masud adalah sahabatnya sehingga tidak ada niat untuk memberi stigma negatif dalam kalimat 'Gubernur Konten' tersebut.

"Jadi tidak ada tujuan memberikan stigma negatif karena saya tahu beliau sahabat saya di partai Golkar dan sampai saat ini masih bersahabat dengan baik," terangnya.

Justru kata Dedi, Rudy Mas'ud adalah sosok yang turut memberikannya semangat mengembangkan dan tukar pikiran.

"Bahkan sering memberikan semangat kepada saya untuk terus mengembangkan pikiran dan gagasan," kata Dedi.

"Jadi kalimat awalnya begini 'Kang Dedi Gubernur Konten Top' tujuannya konten-konten kang Dedi itu top sebagai Gubernur, jadi bukan tujuannya menyatakan bahwa saya Gubernur Konten," lanjutnya.

Baca juga: Dijuluki "Gubernur TikTok" hingga Dikritik Tiru Dedi Mulyadi, Gubernur Bengkulu: Baik Diduplikasi

Sementara sebelumnya, Rudy Mas'ud juga memberikan penjelasan saat mendampingi kunjungan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ke dua lokasi strategis migas di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (30/4/2025).

Diakui Rudy, penyebutannya terhadap KDM sebagai "gubernur konten" adalah bentuk apresiasi atas kreativitas Dedi Mulyadi.

Menurutnya, Dedi Mulyadi kerap menyampaikan pesan-pesan pemerintahan melalui konten media sosial yang inspiratif

"Sekarang beliau jadi gubernur, kami jadi gubernur. Saya menyampaikan kontennya mantap luar biasa memberikan inspirasi, memuji ya," ujar singkat Rudy, dilansir dari Tribunkaltim.com.
 
Adapun, julukan "gubernur konten" untuk Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi diungkapkan Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud saat menghadiri rapat gubernur dan Komisi II DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Awal Mula

Awalnya, Rudy Mas'ud memaparkan hasil kerja selama dua bulan menjadi Gubernur Kaltim.

Hal itu diungkap dalam rapat antar gubernur bersama Komisi II DPR di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025) menyita perhatian publik.

Ia pun membuka pemaparannya dengan menyapa para hadirin seperti Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk.

Kemudian, ia menyapa peserta lain dengan menyisipkan candaan kepada Dedi Mulyadi.

"Seluruh gubernur yang hadir hari ini. Kang Dedi, Gubernur Konten. Mantap, nih, Kang Dedi dan seluruh pejabat eselon I Kemendagri yang hadir," ujarnya.

Mendapat sebutan tersebut, Dedi Mulyadi merespons saat ia diberi kesempatan berbicara dalam rapat.

Ia menanggapi dengan santai dan menyampaikan bahwa konten-konten yang dibuatnya justru memberi manfaat efisiensi bagi Pemprov Jabar.

"Dan terakhir tadi Pak Gubernur Kaltim mengatakan Gubernur Konten. Alhamdulillah dari konten yang saya miliki itu bisa menurunkan belanja rutin iklan," kata Dedi.

Dedi mengatakan, Pemprov Jabar biasanya mengeluarkan uang Rp 50 miliar untuk iklan.

Namun, karena kontennya viral terus, Dedi Mulyadi bisa menghemat biaya iklan menjadi hanya Rp 3 miliar saja.

"Biasanya iklan di Pemprov Jabar kerja sama medianya Rp 50 miliar. Sekarang cukup Rp 3 miliar tapi viral terus. Terima kasih," ucapnya dengan bangga.

Baca juga: Ini Bunyi Sindiran Gubernur Kaltim Sebut Dedi Mulyadi "Gubernur Konten", Dibalas Telak Soal Anggaran

Tak hanya Gubernur Kaltim, GRIB Jaya pula menyinggung Dedi soal gubernur konten.

Ormas GRIB Jaya bahkan sempat mempertanyakan apa sesungguhnya profesi dari Dedi Mulyadi

Pasalnya, mantan Bupati Purwakarta tersebut seringkali bikin konten di kanal Youtube-nya mengekspos kegiatannya di masyarakat.

Hal itu diungkapkan lewat juru bicara GRIB Jaya, Razman Arif Nasution. 

"Sebagai seorang gubernur saya katakan sekali lagi, saya belum pernah lihat anda (Dedi) berpakaian resmi sebagai seorang gubernur, yang saya lihat turun temurun di sini selalu ada mic (menunjuk ke bajunya). Ini YouTuber atau gubernur?" tanya Razman seperti dikutip dari Nusantara TV yang tayang pada 26 April 2025. 

Selain itu, ia mengkritik Dedi yang sering membantu wong cilik dengan sejumlah uang tetapi dibuat konten.

Menurutnya, semestinya Dedi Mulyadi berbuat sesuatu yang lebih besar agar berdampak kepada banyak orang miskin. 

"Seorang pemimpin yang baik, dia memberi yang disebut dengan win win solution bukan bantu orang. Kasih orang Rp 500 ribu terus dilihat oleh media, begitu anda jadi kepala daerah maka seharusnya yang bicara adalah kepala biro humas pemerintah Provinsi Jawa Barat bukan YouTube anda," katanya.

Dedi Mulyadi Pamer Hemat Anggaran

Dedi Mulyadi alias KDM memberikan jawaban bijaknya terkait dirinya dijuluki dengan sebutan "Gubernur Konten" oleh Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud dan GRIB Jaya.
 
Menurut Dedi, kegiatannya yang aktif di media sosial sebagai bentuk kinerja pejabat daerah harus diketahui masyarakat luas.

Adapun sebutan "Gubernur Konten" tersebut merujuk pada kebiasaannya aktif membuat konten di YouTube dan Instagram terkait kegiatan serta isu-isu di Jawa Barat.

"Hari ini ramai banyak pihak yang membicarakan bahwa saya adalah "Gubernur Konten", artinya bahwa saya bekerja demi konten. Pertama, ingin saya jelaskan bekerja sebagai Gubernur tentunya ada tujuan visi dan misi, harus bisa disebarluaskan kepada masyarakat termasuk kinerja Gubernurnya harus diketahui oleh seluruh rakyat yang dipimpinnya," terang Dedi Mulyadi dalam unggahan Instagramnya, Rabu (30/4/2025).

Dedi menyebut sebelum ia menjabat sebagai Gubernur, biasanya Pemprov Jabar banyak menggelontorkan dana untuk belanja iklan di media.

Bahkan ia mengatakan Pemprov Jabar mengalokasikan dana sebesar Rp 50 miliar untuk belanja iklan.

"Dulu sebelum saya menjabat Gubernur Jawa Barat, Gubernur menggunakan anggaran negara yang ada di Dinas Informasi dan Komunikasi, judul anggarannya adalah kerja sama media, itu salah satunya, dikit-dikit lain juga masih banyak kalau saya buka,"

"Di kerja sama media ini tujuannya agar seluruh langkah-langkah Gubernur dan kebijakan-kebijakan Gubernur dan pekerjannya itu bisa dimuat oleh platform media, dan disalurkan dalam bentuk narasi berita, tayangan gambar maupun video dan tulisan,"

"Dan kerja sama media itu memakan biaya cukup besar, di Pemrov Jawa Barat memakan hampir Rp50 miliar kalau dikali lima tahun bisa jadi Rp250 miliar, belum digit anggaran yang lain," bebernya. 

Baca juga: Penyebab Dedi Mulyadi Disindir "Gubernur Konten" oleh Gubernur Kaltim, Dikenal Dekat Masyarakat

Dedi menilai bahwa banyak dampak positif dari kontennya yang mengangkat isu-isu di masyarkat.

Karena kontennya viral terus, Dedi Mulyadi bisa menghemat biaya iklan menjadi hanya Rp 3 miliar saja.

Bahkan, ia mampu merealokasikan sisa anggaran itu untuk dibelanjakan infrastruktur.

"Secara kebetulan saya memiliki media sendiri, ada Youtube, Tiktok, Instagram ketiga media ini saya coba untuk sajikan dan secara kebetulan relatif ditonton, Itu hak orang menilai baik negatif maupun positif,"

"Tetapi dari sisi aspek pemerintah, maka sudah terjadi dengan reakolasi anggaran, dari Rp50 miliar jadi Rp3 miliar, maka provinsi diuntungkan Rp47 miliar, sehingga Rp47 miliar itu buat apa sih? buat bangun jalan, irigasi,  dan bangun ruang sekolah dan bangun ruang kesehatan, dan digabung,

"Sehingga, dengan adanya media sosial yang menjadi wadah bagi Dedi Mulyadi berhasil menghemat anggaran belanja media menjadi belanja infrastruktur," kata Dedi Mulyadi.

Dedi sendiri menilai bahwa sindiran soal "Gubernur Konten" itu sebagai bagian dari demokrasi dan kritikan atas kinerja yang dilakukannya.

"Tentunya akan dirasakan oleh masyarakat, nanti setelah pekerjaannya selesai dikerjakan. Untuk itu saya berterima kasih kepada yang mengkritik saya dari berbagai pohak, itu bagian dari demokrasi dan yang paling utama saya akan tetap menjalankan apa yang saya lakukan," katanya.

Di akun YouTubenya, pria kelahiran Subang, Jabar ini, mengunggah kegiatannya sebagai gubernur.

Misalnya mengunjungi warga atau mengimplementasikan kebijakan. Tak jarang, kegiatan Dedi yang diunggah ke YouTube tak diketahui wartawan.

Biasanya pejabat itu selalu dibelakangi wartawan, dia diiringi, dan saya hingga detik ini kemanapun tidak diiringi wartawan, saya cukup dengan anak-anak saya yang mengambil gambar yang untuk dimuat 

"Dan wartawan bisa mengutip dari media sosial saya, bisa dari Youtube saya, dari Tiktok dan Instagram saya, bukankah ini bermanfaat bagi orang banyak, tapi kalau tidak dibicarakan ini tidak akan ramai, hatur nuhun buat yang suka maupun yang tidak suka saya, saya anggap sahabat saya," tandasnya.

Seperti diketahui, Dedi Mulyadi memiliki akun YouTube sebelum ia menjabat Gubernur.

Ia aktif mengonten saat ia duduk sebagai anggota DPR.

Konten YouTubenya dijadikan modal Dedi untuk mengerek popularitas sebagai politisi dan akhirnya elektabilitas saat ia mencalonkan diri menjadi gubernur Jawa Barat.

Akun YouTubenya Kang Dedi Mulyadi Channel memiliki 6,79 juta subscriber hingga Rabu (30/4/2025).

Sebanyak 4.268 video sudah ditayangkan dengan jumlah tontotan mencapai 2 miliar.

Ada video yang diunggah Dedi ditonton lebih dari 10 juta kali.

Ia memanfaatkan YouTube dan Instagram untuk menjelaskan rencana dan program Pemprov Jabar.  

Baca berita lainnya di google news

Bergabung dan baca berita menarik di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved