Berita Viral
Reaksi Dedi Mulyadi Dituding "Settingan" Soal Debat dengan Remaja di Bekasi, Puji Anak Pemberani
Perdebatan Dedi Mulyadi dan remaja AC memunculkan isu bahwa itu merupakan konten settingan, mengingat sosok AC pernah tampil sebagai bintang iklan
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Dedi mengingatkan, selama ini pelaksanaan perpisahan di sekolah seringkali membebani orang tua murid, bahkan ada yang sampai harus berutang untuk menutupi biaya acara maupun study tour.
Baca juga: Pekerjaan Orang Tua AC Remaja Viral Ngotot ke Dedi Mulyadi Adakan Wisuda, Penjual Botol untuk Bensin
AC sendiri mengakui bahwa biaya perpisahan cukup memberatkan keluarganya, tapi tetap berpendapat acara itu penting agar semua siswa bisa merasakan momen kelulusan.
"Ngerasain perpisahan, duit dari siapa?" tanya Dedi. "Orang tua," jawab remaja tersebut.
"Membebani nggak?" lanjut Dedi.
"Iya membebani, Pak. (Tapi) kan ada juga yang cuma lulusan SD, SMP, atau SMA," jawabnya.
Namun, AC tetap kekeh bahwa perpisahan harus dilakukan
"Enggak gitu, Pak. kan saya waktu dibikin video Tiktok itu kan captionnya bukan untuk meminta kerohiman atau apa pun, saya cuma minta keadilan aja," ujar Aura.
"Waktu digusur itu gak ada musyawarah, cuma ada Satpol PP datang," ujar AC menjelaskan terkait rumahnya yang dirobohkan.
Dedi kemudian bertanya bagaimana jika negara meminta agar Aura membayar uang sewa di tanah yang mereka tempati.
"Saya balik, tinggal di tanah orang lain harus bayar gak sama yang punya tanah? Kalau saya balik nuntut, pemdanya nya minta tagihan dihitung beberapa tahun ke belakang bayar tiap tahun," ujar Dedi.
"Bapak kan bisa lihat dulu latar belakang saya, saya miskin atau gak, mampu bayar atau enggak," ujar Aura.
"Kamu miskin gak?" tanya Dedi.
"Iya, saya mengakui," ujar Aura.
"Kenapa miskin pengen hidup bergaya (selangit), sekolah harus ada perpisahan? kan kamu merasa miskin. kenapa orang miskin gak merasa prihatin?" ujar Dedi.
AC kembali menegaskan bahwa dia tidak menolak kebijakan melarang perpisahan, tapi dia ingin perpisahan tetap diperbolehkan asal dengan biaya yang kecil.
"Apa pun itu saya mendukung, cuma jangan dihapus, Pak, gak semuanya bisa terima. Terus kalau wisuda dihapus, dan bapak juga minta pajak saya, saya miskin," ujar AC.
"Bukan minta pajak, saya balik, Anda miskin, tapi jangan sok kaya. Orang miskin itu prihatin membangun masa depan. Seluruh pengeluaran ditekan, digunakan untuk masa depan, bisnis, pengembangan mandiri, lah ini rumah gak punya, tinggal di bantarang sungai," ujar Dedi.
Saat Dedi meminta rincian biaya perpisahan saat SMP, si AC menyebut nominal sekitar Rp1 juta.
VIDEO Bocah 7 Tahun di Pasuruan Dibunuh Tetangga saat Asik Main, Warga Hancurkan Rumah Pelaku |
![]() |
---|
VIDEO Pilu Buruh Jahit Pekalongan Dapat Surat Pajak Rp 2,8 Miliar, Ternyata NIK-nya Disalahgunakan |
![]() |
---|
Akibat Rekam Majikan yang Baru Selesai Mandi, ART di Bekasi Terancam Dihukum 12 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Mirip Kasus Diplomat Arya Daru, Bocah SMP di Simalungun Tewas Wajahnya Tertutup Plastik |
![]() |
---|
Viral Pria Ngaku TNI di Bantaeng Tampar Pedagang Sayur Gegara Kibarkan Bendera One Piece |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.