Berita Viral

Sosok AC, Remaja Bekasi Ngotot ke Dedi Mulyadi Minta Wisuda Sekolah, Pernah Jadi Figuran Sinetron

AC, warga Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi jadi sorotan usai viral sampaikan kritikannya secara langsung kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tiktok/ig/iam_auracinta
REMAJA DEBAT DENGAN DEDI MULYADI- Tangkap layar potret AC, warga Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi jadi sorotan usai viral sampaikan kritikannya secara langsung kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, 

Selain itu, beredar video diduga AC membintangi iklan pinjaman online.

Baca juga: Viral Remaja Ngotot Minta Perpisahan Sekolah, Dedi Mulyadi Sindir Langsung Ibunya : Ini Harus Diubah

AC kini mendapat sorotan tajam dari publik setelah muncul menyuarakan kerasahannya terhadap kebijakan Dedi Mulyadi yang melakukan penggusuran rumah di bantaran kali di Cikarang.

AC juga menyampaikan kritikannya terkait larangan mengadakan wisuda perpisahan sekolah.

"Lucu ya katanya pembangunan tapi yang dikorbanin rakyat kecil, proyek-proyek besar terus diluncurin, mulai dari larangan motor, sekolah tanpa wisuda, bahkan bendungannya bikin warga terusir dari rumahnya, katanya untuk rakyat tapi kenapa justru rakyat kecil yang dikorbanin," ungkap Aura dalam di TikToknya, Minggu (27/5/2025).

AC juga menyampaikan keresahan tentang penggusuran yang ia alami.

Rupanya rumah orang tuanya yang ada di wilayah proyek strategis Bendung Sungai Hulu (BSH) 0 Kali Cikarang dan Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) digusur oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi karena dengan ilegal berdiri di atas lahan negara.

Kritikan tersebut dilakukan Dedi Mulyadi saat AC dan ibunya hadir dalam pertemuan dengan warga Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi yang rumahnya di bantaran kali digusur.

Sementara itu, AC menjelaskan alasannya mengkritik kebijakan Gubernur terkait penghapusan wisuda di sekolah. 

Remaja yang baru lulus SMA itu menjelaskan maksudnya menyampaikan argumennya agar perpisahan tetap diizinkan, namun biayanya diminimalisir.

"Kalau misalnya sekolah tanpa wisuda kan semua orang gak mampu banyak rakyat miskin gak punya rumah, lebih tepatnya bukan wisuda pak, kalau misalnya bisa wisuda itutuh pengeluarannya lebih sedikit, dibikin proyek dibikin tetep ada wisuda," ucap AC kepada Dedi Mulyadi,  dikutip dari kanal Youtube-nya, Kang Dedi Mulyadi Channel, Minggu (27/4/2025).

Dedi Mulyadi kemudian mempertanyakan keberadaan wisuda di jenjang pendidikan yang lebih rendah.

"Di negara mana yang TK ada wisuda, SMP ada wisuda, SMA ada wisuda di negara mana tuh? Hanya di Indonesia," ucap Dedi Mulyadi.

Menurut Dedi, wisuda seharusnya digelar untuk mereka yang menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi. 

Dedi pun menyoroti beban biaya yang ditanggung orang tua.
 
"Wisuda untuk siapa coba? Yang kuliah, di kita anak TK wisuda biaya gak? (Ada) biaya. Punya rumah enggak yang ikut wisuda TK itu? Enggak. Pake bantaran sungai ya, kan?" ucap Dedi lagi.
 
Dalam diskusi itu, Dedi menegaskan bahwa kebijakan tersebut dilakukan untuk kepentingan rakyat Jawa Barat, khususnya orang tua yang tengah mengupayakan pendidikan  untuk anak-anaknya.

"Saya tanya, gubernur melakukan itu untuk siapa?" tanyanya kembali. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved