Guru Aniaya Kepala Sekolah di Bengkulu

Sosok RL, Guru di Bengkulu Aniaya Kepala Sekolah Gegara Dimutasi, Pernah Masalah dengan Kepsek Lama

RL tidak hanya berselisih dengan kepala sekolah yang sekarang, tetapi juga pernah bermasalah dengan kepala sekolah sebelumnya.

|
Editor: Weni Wahyuny
HO Polres Kepahiang
GURU ANIAYA KEPSEK DI KEPAHIANG - Foto RL ketika dioringkus polisi, usai melakukan penganiayaaan, Senin ( 21/4/2025). Ternyata ia pernah aniaya kepala sekolah yang lama 

TRIBUNSUMSEL.COM, KEPAHIANG - Sosok RL, oknum guru di Kepahiang, Bengkulu, aniaya M Yani, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 3 Bermani Ilir, Senin (24/4/2025).

RL menganiaya kepala sekolah akrena sakit hati dimutasi ke sekolah lain.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepahiang, Hartono mengungkapkan ini bukan lah kali RL membuat masalah.

RL tidak hanya berselisih dengan kepala sekolah yang sekarang, tetapi juga pernah bermasalah dengan kepala sekolah sebelumnya.

"Keluhan terhadap oknum guru ini bukan hanya dari kepsek sekarang, tapi kepsek sebelum-sebelumnya juga ada," ungkap Hartono.

GURU ANIAYA KEPSEK - (kanan) Foto M Yani, kepsek korban penganiayaan oleh oknum guru di Kepahiang, Provinsi Bengkulu berinisial RL (kiri), Jumat (25/04/2025). Diduga penganiayaan dilakukan karena sakit hati dimutasi.
GURU ANIAYA KEPSEK - (kanan) Foto M Yani, kepsek korban penganiayaan oleh oknum guru di Kepahiang, Provinsi Bengkulu berinisial RL (kiri), Jumat (25/04/2025). Diduga penganiayaan dilakukan karena sakit hati dimutasi. (Dok Polisi/Romi Juniandra/TribunBengkulu.com)

Baca juga: Sakit Hati Dimutasi, Guru Tabrak hingga Aniaya Kepala Sekolah di Bengkulu

Hartono mengaku menyayangkan terjadinya penganiayaan dalam lingkungan pendidikan.

Menurutnya, selama masalah masih berkaitan dengan urusan internal guru atau kepala sekolah, seharusnya bisa diselesaikan secara baik-baik.

"Tapi kalau sudah penganiayaan seperti ini, ya saya rasa masuk ranah aparat penegak hukum saja," ujar Hartono kepada TribunBengkulu.com, Rabu (23/4/2025).

Penganiayaan berawal terjadi saat Yani berkendara menggunakan sepeda motor ke sekolah.

Di Desa Taba Saling, Tebat Karai, korban tiba-tiba mendengar suara motor yang dipacu.

Secara mendadak ia ditabrak oleh sepeda motor tanpa pengemudi atau tanpa pengendara dari arah sebelah kiri.

Korban kehilangan kendali, dan akhirnya terjatuh ke arah kanan di rerumputan, dengan posisi kaki kiri terhimpit oleh sepeda motor.

RL kemudian datang dan memukul korban.

"Saya tidak hitung berapa kali dipukul. Tapi lebih dari dua kali, mungkin empat atau enam kali," kata M Yani kepada TribunBengkulu.com, Kamis (24/4/2025) siang.

Korban saat itu tidak berusaha melawan dan hanya melindungi bagian kepala.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved