Breaking News

Berita Viral

Dedi Mulyadi Tetap Blusukan Meski Dapat Ancaman Pembunuhan, Terbaru Datangi Kampung Preman di Depok

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tetap santai menjalankan aktivitasnya dalam blusukan ke sejumlah daerah di Jabar meski sempat mendapatkan ancaman pem

Editor: Moch Krisna
Tribunnews.com/Fersianus Waku
DEDI MULYADI DITANTANG DISKUSI - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, saat ditemui seusai acara open house di kediaman Ketua MPR RI, Ahmad Muzani di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025). Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memberikan jawaban terkait tantangan diskusi soal premanisme yang diajukan oleh Ketua GRIB Jaya Jabar, Gabryel Alexander. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tetap santai menjalankan aktivitasnya dalam blusukan ke sejumlah daerah di Jabar meski sempat mendapatkan ancaman pembunuhan.

Bak tak gentar Dedi Mulyadi bahkan mendatangi kampung yang dikenal sebagai basis preman di Kota Depok.

"Enggak lah, saya terus (bekerja), buktinya kemarin saya datangin ke kampung preman ke Depok. Artinya saya tuh gak akan terpengaruh oleh ancaman siapa pun," ujar Dedi Mulyadi melansir dari Tribunjabar.com, Kamis (24/4/2025).

Ancaman pembunuhan yang diterimanya justru memperkuat tekad Dedi untuk terus bekerja.

Fokus utamanya adalah menutup tambang ilegal, memperbaiki lingkungan, dan memberantas aksi premanisme.

"Saya akan terus tegak lurus bekerja, kemudian menurunkan bila perlu Jawa Barat zero premanisme. Kemudian terus bekerja menutup tambang-tambang ilegal dan mengevaluasi berbagai perizinan yang merugikan lingkungan di Jawa Barat," katanya.

KEBIJAKAN DEDI MULYADI- Tangkapan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat berpidato dalam unggahan channel Youtube Lembur Pakuan, Rabu (16/4/2025). Gubernur Dedi Mulyadi membuat kebijakan baru  untuk menangani masalah remaja-remaja nakal di Jawa Barat agar dijebloskan ke komplek militer
KEBIJAKAN DEDI MULYADI- Tangkapan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat berpidato dalam unggahan channel Youtube Lembur Pakuan, Rabu (16/4/2025). Gubernur Dedi Mulyadi membuat kebijakan baru  untuk menangani masalah remaja-remaja nakal di Jawa Barat agar dijebloskan ke komplek militer (Tribunnewsbogor/ Dok Lembur Pakuan)

Meski nyawanya terancam, Dedi belum mengambil langkah hukum.

Ia masih mempertimbangkan tingkat keseriusan dari ancaman yang diterimanya, termasuk untuk melaporkannya ke pihak berwajib.

 "Apakah harus lapor atau tidak nanti saya lihat lah. Saya pelajari dulu untung dan ruginya langkah-langkah yang saya lakukan," tutur Dedi.

Ia juga tidak meminta tambahan pengawalan dari aparat penegak hukum, dan tetap percaya pada dukungan masyarakat serta ajudan yang mendampinginya.

"Saya mempercayakan diri bahwa rakyat Jawa Barat melindungi saya dan saya mempercayakan diri juga pada ajudan atau tim pengamanan dari Polda Jabar yang selama ini nempel di saya sudah relatif cukup," ujar Dedi. 

Sebelumnya,ancaman pembunuhan terhadap Dedi disampaikan oleh akun bernama “Wowo dan Dedi Mulyadi sesat!”, melalui komentar Live Chat di YouTube Dedi Mulyadi pada Senin (21/4/2025) malam.

Akun tersebut berulang kali mengancam akan membunuh Gubernur Jawa Barat tersebut.

Bahkan akun itu juga menyebut akan menggunakan bom bunuh diri jika rencana awalnya gagal.

"Kalau rencana saya gagal, maka saya akan pergi ke Jabar memakai bom lain yang saya punya itu bom bunuh diri.

Saya akan berlari mencari Dedi dan jika sudah ketemu saya akan mendakatinya dan duarr!!!" tulis akun tersebut.

Curhatan Dedi Mulyadi

Curahan hati Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dihina dengan sebutan nama hewan oleh warga yang diduganya warga Bogor.

Tak hanya itu, ia pula ditantang berkelahi dengan sosok tersebut.

Namun tantangan itu ditolak Dedi Mulyadi karena tak berani.

Momen itu diceritakan Dedi Mulyadi saat menjamu ratusan anggota Dishub Kabupaten Bogor di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu (23/4/2025).

 Dedi Mulyadi memberikan apresiasi kepada ratusan anggota Dishub Kabupaten Bogor karena berhasil mengatasi macet di Puncak saat momen lebaran Idul Fitri 2025.

Pada acara itu, ada momen lucu saat Dedi Mulyadi curhat dirinya diumpat oleh seorang preman.

Awalnya Dedi Mulyadi meminta seorang anggota Dishub untuk maju ke depan.

KDM awalnya memanggil pria itu karena melihat giginya yang ompong.

Namun ia tak menyangka kalau anggota Dishub itu ternyata merupakan PNS golongan II.

"Kamu pangkat letnan dua itu?," kata Dedi Mulyadi menggunakan Bahasa Sunda.

Kepada Dedi Mulyadi, anggota Dishub itu mengaku bernama Eem Suherman dan merupakan warga Semplak, Kota Bogor.

Mendengar itu, Dedi Mulyadi pun langsung teringat pada preman yang memanggilnya dengan nama hewan.

"Itu preman Bogor bilang mon**t ke saya, teman kamu ya?," tanya Dedi Mulyadi sambil tertawa.

Sontak saja pertanyaan itu membuat semua yang ada di ruangan itu ikut tertawa.

Lalu Dedi Mulyadi pun menceritakan bahwa ia sudah menelusuri sosok preman tersebut.

"Ada orang Bogor bilang monyet ke saya, emangnya saya gak tahu itu orang Bogor? Saya tahu itu orang Bogor," kata KDM lagi.

Kemudian Dedi Mulyadi juga mengaku diajak berkelahi oleh orang tersebut.

"Udah tahu saya kecil, diajak berkelahi, ya tidak berani," katanya sambil tertawa.

(*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved