Dokter Residen Rudapaksa Keluarga Pasien

Ulah Dokter Residen Unpad Rudapaksa Anak Pasien, Kegiatan PPDS Anestesiologi RSHS Bandung Dihentikan

Kegiatan PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad di lingkungannya telah dihentikan sementara selama satu bulan imbas dokter residen rudapaksa

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Tangkapan layar Youtube Kompas TB
DOKTER RUDAPAKSA KELUARGA PASIEN - Priguna Anugerah Pratama alias PAP (31) saat hadir konferensi pers pada Rabu (9/4/2025).Kegiatan PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad di lingkungannya telah dihentikan sementara selama satu bulan imbas dokter residen rudapaksa 

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Barat, Kombes Surawan, mengungkapkan bahwa pelaku memiliki kelainan berupa ketertarikan terhadap orang yang tidak sadarkan diri atau pingsan.

Pernyataan itu berdasarkan pengakuan dari pelaku kepada polisi setelah dilakukan tes kesehatan.
 
"Si pelaku memang sudah menyadari jika dia mempunyai sensasi berbeda, yakni suka dengan orang yang pingsan," ujar Kombes Surawan di Mapolda Jabar, Kamis (10/4/2025), dilansir dari KompasTV.

Bahkan, pelaku pernah berkonsultasi ke psikolog terkait kelainan yang diidapnya.

"Dia mengaku sempat konsultasi ke psikologi. Jadi, dia menyadari kelainan itu. Kalau keseharian dan pergaulannya normal," katanya di Polda Jabar, Kamis (10/4/2025).

Dalam dunia medis, kelainan ini disebut dengan istilah Somnophilia.

Melansir TribunJabar.id, Somnophilia adalah orientasi seksual yang langka di mana seseorang merasa bergairah secara seksual pada orang yang tidak sadar dan tidak mampu memberikan respons. 

Kronologi Pelecehan

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menjelaskan modus Priguna yakni memanfaatkan kondisi kritis ayah korban dengan dalih akan mengecek darah untuk transfusi darah.

Peristiwa rudapaksa ini terjadi pada 18 Maret 2025 sekitar pukul 01.00 WIB dinihari.

Ketika didatangi pelaku, korban sedang menjaga sang ayah yang tengah dirawat dan membutuhkan transfusi darah.

"Korban diminta untuk tak ditemani adiknya," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Rabu (9/4/2025).

FH dibawa tersangka dari ruangan IGD ke Gedung Mother and Child Health Care (MCHC) Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin yang ada di lantai 7.

Kombes Hendra melanjutkan, sebelum pergi, tersangka meminta FH agar tidak ditemani oleh siapapun, termasuk adiknya.

Singkat cerita, tersangka membawa korban ke ruang nomor 711.

Baca juga: Respon Gubernur Dedi Mulyadi Soal Dokter Residen FK Unpad Rudapaksa Keluarga Pasien: Seperti Hantu

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved