Berita UMKM

Nasi Goreng Kedai Oriental 28 Ilir Palembang Lagi Hits di Sosmed, Pemiliknya Mantan Chef di Hongkong

Kedai Oriental 28 Ilir, yang berlokasi strategis di Jalan Depaten Baru (Sekanak), tepat di sisi Rumah Makan Pindang Sekanak Palembang.

SRIPOKU/SYAHRUL HIDAYAT
RAMAI PEMBELI -- Sejumlah pelanggan setia dari Kedai Oriental antre sabar menunggu saat pemilik Kedai Oriental 28 Ilir, Rony Wahyudi (46) meramu menu nasi goreng spesialnya, Rabu (9/4/2025). Nasi goreng Kedai Oriental 28 Ilir ini terkenal kelezatannya dan viral di medsos. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Aroma gurih dan menggoda khas nasi goreng langsung tercium saat anda tiba di Kedai Oriental 28 Ilir Palembang. 

Kedai Oriental 28 Ilir, yang berlokasi strategis di Jalan Depaten Baru (Sekanak), tepat di sisi Rumah Makan Pindang Sekanak, tengah menjadi buah bibir di kalangan pecinta kuliner dan warganet.

Rahasianya tak lain adalah kelezatan Nasi Goreng Sapi mereka yang disebut-sebut sebagai hidangan "wajib coba".

Setiap harinya, pemandangan antrean pembeli sudah menjadi hal yang biasa di kedai sederhana milik Rony Wahyudi (46) ini.

Bahkan, para pelanggan rela menunggu hingga satu jam demi seporsi nasi goreng yang diklaim mampu membuat lidah bergoyang dan ketagihan.

Dari pejalan kaki hingga pengemudi ojek daring dan mobil pribadi, semua berbondong-bondong datang untuk merasakan cita rasa otentik masakan oriental racikan pria kelahiran Malang yang kini berdomisili di Palembang ini.

"Alhamdulillah, setiap hari selalu ramai. Terutama kalau sudah menjelang sore, antrean bisa semakin mengular," ujar Rony, suami dari Fitria, saat ditemui di kedainya pada Rabu (9/4/2025) sore menjelang waktu magrib.

Dalam sehari, kedai yang buka dari pukul 16.00 hingga 22.00 WIB ini mampu menghabiskan hingga 30 kilogram beras dan 12-16 kilogram mie basah.

Selain nasi goreng andalan, Kedai Oriental juga menawarkan varian mie goreng dan kuetiaw.

Namun, Nasi Goreng Sapi tetap menjadi primadona dan buruan utama para pelanggan.

Dengan harga yang sangat bersahabat, hanya Rp 15.000 untuk pembayaran menggunakan QRIS dan Rp 17.000 untuk pembayaran tunai, tak heran jika menu ini selalu ludes diserbu pembeli.

Rony menjelaskan bahwa nama "Oriental" dipilih untuk merefleksikan konsep masakannya yang merupakan perpaduan cita rasa Indonesia dan Tiongkok.

"Masakan oriental itu kan memang perpaduan antara Asia dan China," jelas ayah tiga putra ini.

Pengalaman Rony bekerja di berbagai restoran Tiongkok, termasuk pengalamannya di Hongkong pada tahun 2009-2011 serta menjadi chef pribadi, turut membentuk keunikan rasa pada setiap masakannya.

"Isi nasi goreng oriental itu ayam, seafood, dan daging sapi. Jadi isiannya itu melimpah biar lezat," jelasnya lagi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved