Arti Bahasa Arab
Arti Hadits Tunkahul Mar’atu Liarba’in, Perempuan Dinikahi karena 4 Hal, Tips Memilih Pasangan
Wanita itu dinikahi karena 4 hal: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang beragama
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Bagaimana kriteria memilih pasangan sebelum menikah dalam Islam?
Berikut nasihat dan teladan Nabi Muhammad SAW.
Hadits dari Abu Hurairah
"تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
Arab latin:
“Tunkahul mar’atu liarba’in, li maliha wa li jamaliha wa li hasabiha wa li diniha, fadzfar bi dzatil akhir taribat yadaka”
Artinya:
"Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang beragama, niscaya kamu akan beruntung." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dapat diketahui dari hadist Nabi di atas, Rasulullah memberikan kriteria atau tips dalam memilih pasangan terutama ketika dihadapkan dalam memilih seorang perempuan.
Dikutip dari laman mui.or.id, berdasarkan hadits di atas, ada empat hal yang menjadi alasan menikahi seseorang.
Pertama, karena hartanya.
Ibnu Hajar dalam Fath al-Bari mengatakan, boleh jadi hadis ini menunjukkan adanya pertimbangan kafa’ah (kesetaraan kondisi calon suami dan calon istri) dalam aspek finansial.
Kedua, karena keturunannya.
Salah satu kriteria yang biasa diperhatikan dalam memilih pasangan hidup adalah melihat nasab/keturunannya yang jelas dan baik akhlaknya.
Karena seperti dalam sebuah pepatah, “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”, artinya sifat anak tidak jauh dari orangtuanya.
Terkait kriteria ini, Ibnu Hajar memberi gambaran n bahwa dianjurkan bagi lelaki terhormat yang memiliki nasab yang sekufu atau setara atau seimbang.
Misal bila keturunan bangsawan menikahi seorang perempuan bangsawan pula.
Namun, jika perempuan bangsawan tersebut agamanya tidak baik, dan ada perempuan lain yang bukan bangsawan namun agamanya baik, maka pilihlah yang agamanya baik. Ketentuan ini (mendahulukan agama), berlaku pada semua kriteria lainnya. (Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari, juz 9, hal 135)
Ketiga, karena kecantikan/ketampanannya.
Mengenai kriteria ketiga ini, Ibnu Hajar juga mengomentari dalam Fath al-Bari, bahwa hadits ini menjadi landasan anjuran menikahi pasangan yang memiliki paras rupawan, dengan catatan agamanya juga tak kalah indahnya.
Apabila ada dua orang perempuan. Yang satu, cantik sedang agamanya tidak baik, dan lainnya kurang cantik, namun agamanya baik, maka didahulukan yang baik agamanya.
Jika keduanya sama dalam hal agama, maka yang cantik diutamakan. Dan (hendaknya) keindahan paras itu diikuti dengan keindahan sifat (akhlak). (Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al- Bari, juz 9, hal 135)
Lagi-lagi paras pun bukan patokan utama, karena cantik atau tampan itu relatif. Dan sebagaimana dijelaskan Ibnu Hajar, bahwa hendaknya kecantikan rupa diikuti oleh kecantikan akhlak/hati (inner beauty). Inilah yang terpenting.
Keempat, karena agamanya.
Ibnu Hajar menjelaskan bahwa sudah selayaknya bagi orang yang beragama dan memiliki muruah menjadikan agama sebagai orientasinya dalam melihat segala sesuatu, apalagi yang berkaitan dengan hubungan jangka panjang seperti pernikahan. (Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari, juz 9, hal 135)
Imam Nawawi juga, dalam Syarh Shahih Muslim-nya, berkata:
“Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk memiliki relasi dan persahabatan dengan orang yang baik agamanya dalam segala hal. Karena siapa saja yang bersahabat dengan mereka, maka ia akan mendapatkan manfaat dari akhlak, keberkahan, dan kebaikan jalan hidup, serta aman dari mafsadah ketika berada di sisi mereka”.
Imam Nawawi kemudian menambahkan, bahwa makna yang benar dari hadits ini adalah Rasulullah SAW menyampaikan apa yang biasa orang-orang lakukan, mereka biasanya mengincar keempat kriteria tersebut (bukan karena Rasul memerintahkannya), dan yang terakhir menurut mereka adalah yang baik agamanya. Maka pilihlah pasangan yang baik agamanya agar kamu beruntung. (Abu Zakariya an-Nawawi, al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, juz 10, hal 51-52)
Satu lagi nasihat Nabi kita dalam memilih pasangan.
Rasulullah SAW bersabda:
لَا تَزَوَّجُوا النِّسَاءَ لِحُسْنِهِنَّ فَعَسَى حُسْنُهُنَّ أَنْ يُرْدِيَهُنَّ وَلَا تَزَوَّجُوهُنَّ لِأَمْوَالِهِنَّ فَعَسَى أَمْوَالُهُنَّ أَنْ تُطْغِيَهُنَّ وَلَكِنْ تَزَوَّجُوهُنَّ عَلَى الدِّينِ وَلَأَمَةٌ خَرْمَاءُ سَوْدَاءُ ذَاتُ دِينٍ أَفْضَلُ
Artinya:
“Janganlah kalian menikahi perempuan karena kecantikannya, bisa jadi kecantikannya itu merusak mereka. Janganlah menikahi mereka karena harta-harta mereka, bisa jadi harta-harta mereka itu membuat mereka sesat. Akan tetapi nikahilah mereka berdasarkan agamanya. (HR Ibnu Majah no 1849)
Bagaimana kriterima memilih laki-laki bagi seorang perempuan?
Berikut haditsnya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yaitu sebagai berikut:
تُنْكَحُ المَرْأَةُ لأرْبَعٍ: لِمالِها ولِحَسَبِها وجَمالِها ولِدِينِها، فاظْفَرْ بذاتِ الدِّينِ، تَرِبَتْ يَداكَ
Artinya: “Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari no.5090, Muslim no.1466).
Dari Abu Hatim Al Muzani radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda yaitu :
إذا جاءَكم مَن ترضَونَ دينَه وخُلقَه فأنكِحوهُ ، إلَّا تفعلوا تَكن فتنةٌ في الأرضِ وفسادٌ
Artinya:
“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan di muka bumi.” (HR. Tirmidzi no.1085. Al Albani berkata dalam Shahih At Tirmidzi bahwa hadits ini hasan lighairihi).
Demikian penjelasan tentang kriteria memilih pasangan dalam Islam, baik bagi laki-laki maupun perempuan, semoga bermanfaat. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Arti Ya Latif Ya Latif Allahumma Sholli Ala Muhammad, Adab Amalan Doa & Sholawat Saat Mencuci Beras
Baca juga: Arti Man Syagholahu Dzikri An Masalati, Maksud Hadits Barang Siapa Sibuk Berdzikir dari pada Berdoa
Baca juga: Doa Allah Mudahkan Segala Urusan, Allahumma La Sahla Illa Ma Jaaltahu Sahla, Tulisan Arab dan Arti
Baca juga: Doa Robbi Laa Tadzarni Fardan Wa Anta Khoirul Waritsin Ya Allah Jangan Biarkan Aku Hidup Sendirian
Tunkahul Maratu Liarbain
hadits Tunkahul Mar’atu Liarba’in
arti hadits tunkuhul marati liarbain
hadits perempuan dinikahi atas 4 hal
hadits tentang perempuan dinikahi karena empat per
tips memilih pasangan hidup dalam islam
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
hadits tentang pernikahan dan latinnya
4 kriteria memilih pasangan dalam islam
Arti La Ilaha Illallahul Wahidul Qahhar, Dzikir Ketika Terbangun di Tengah Malam dan Keutamaannya |
![]() |
---|
Hubbul Wathon Minal Iman, Quote Bahasa Arab Semangat Nasionalisme, Cinta Tanah Air Bagian dari Iman |
![]() |
---|
Arti Ied Al Istiqlal, Kosa Kata Bahasa Arab Bermakna Hari Kemerdekaan |
![]() |
---|
Arti Wa Lanabluwannakum Bisyaiin Minal Khaufi Wal Jui, Surat Al Baqarah Ayat 155 |
![]() |
---|
Arti Subhanallahi Wabihamdihi Adada Kholqihi Waridho Nafsihi Wa Zinata Arsyihi Wa Midada Kalimatihi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.