Berita OKU Timur

Arus Balik Lebaran, Pedagang Kerupuk Kemplang di Martapura Diserbu Pembeli

Tepatnya di Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Provinsi Sumatera Selatan.

|
Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Sri Hidayatun
choirul/tribunsumsel.com
OLEH-OLEH -- Terlihat pemudik yang mampir di lapak pedagang kemplang di Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, Senin (07/04/2025). Momen arus balik jadi berkah tersendiri bagi pedagang kemplang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Pedagang kerupuk kemplang di sepanjang Jalan Lintas Tengah Sumatera meraup berkah di momen arus balik lebaran 2025.

Tepatnya di Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Provinsi Sumatera Selatan.

Dimana arus balik pemudik yang kembali ke kota asal usai libur Lebaran, dimanfaatkan warga setempat untuk menjajakan dagangan khas daerah, salah satunya kerupuk kemplang.

Pemandangan deretan lapak yang menjual camilan khas tradisional tampak menghiasi sisi jalan, menarik perhatian banyak pengendara yang melintas.

M Haidir (55), salah satu pedagang kemplang, mengaku dalam tiga hari terakhir mengalami peningkatan penjualan yang cukup signifikan.

“Pada saat arus mudik belum ada lonjakan pembeli. Namun, dalam tiga hari ini, saat arus balik Lebaran, terjadi lonjakan pembeli hingga 50 persen dibanding hari biasa,” ungkapnya saat ditemui di lapaknya, Senin (07/04/2025).

Menurut Haidir, para pembeli kebanyakan adalah pemudik yang ingin membawa oleh-oleh untuk keluarga atau rekan kerja di kota tempat mereka tinggal.

Baca juga: Dukung Penyerapan Gabah, Pemkab OKU Timur Tunggu Mekanisme dan Koordinasi dengan Perum Bulog

“Rata-rata pemudik beli untuk oleh-oleh. Saya jual tiga jenis kerupuk kemplang dengan harga mulai dari Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per kantong,” jelasnya.

Pantauan di lokasi menunjukkan sedikitnya terdapat 12 lapak pedagang kerupuk kemplang yang berjejer di sepanjang jalan desa tersebut. Hingga sore hari, suasana masih tampak ramai dipadati pembeli.

Sementara, Rina Wijaya (32), seorang pemudik yang kembali ke Jakarta mengatakan, dirinya memang selalu menyempatkan membeli kemplang saat melewati Martapura.

“Setiap pulang kampung dan balik lagi ke Jakarta, saya pasti beli kemplang di sini. Rasanya khas banget, gurih. Cocok buat oleh-oleh karena awet dan disukai teman-teman di kantor,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan, Taufik (41) yang juga salah satu pemudik, ia terlihat membeli beberapa kantong kemplang panggang.

Ia mengaku sengaja berhenti di Desa Tanjung Kemala karena sudah mengenal kelezatan kemplang khas daerah tersebut.

“Kemplang panggang di sini beda rasanya. Lebih renyah dan rasa ikannya terasa banget. Saya beli beberapa bungkus buat oleh-oleh keluarga di rumah. Harganya juga terjangkau, jadi bisa beli banyak,” pungkasnya.

Bagi sebagian besar pemudik, membawa pulang oleh-oleh bukan sekadar membawa barang, tapi juga menyampaikan cerita dan kenangan dari kampung halaman.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved