Arti Bahasa Arab

Arti Doa Ya Muqollibal Qulub Tsabbit Qolbi Ala Diinik, Mohon Dikuatkan Iman dan Diteguhkan Hati

Doa Ya Muqollibal Quluub Tsabbit Qolbii untuk memohon dikutakan iman dan diteguhkan hati agar istiqomah (konsisten di jalan-Nya).

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/welly triyono
DOA DIKUATKAN IMAN -- Ilustrasi bacaan doa dikuatkan iman diteguhkan hati, Ya Muqollibal Qulub Tsabbit Qolbi Ala Diinik. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Berdasarkan riwayat hadits, dari Syahr bin Hawsyab, ia berkata, “Aku berkata kepada Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha:

“Wahai Ummul Mukminin, doa apa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika ia berada di sisimu?’ Ummu Salamah menjawab, ‘Yang paling sering dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik

Artinya:

"Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)." (HR. Tirmidzi no. 3522 dan Ahmad 6:315)

Hadits di atas memiliki makna bahwa Allah SWT berkehendak dalam membolak-balikkan hamba-Nya. 

Jangan dikira orang yang baik akan selamanya baik dan orang yang jahat akan selamanya jahat, karena semua tergantung Allah yang dengan mudahnya membolak-balikkan hati manusia.

Karena itu kita diminta untuk selalu bermohon kepada Allah untuk diteguhkan hati. Bahkan Rasulullah SAW sekalipun, orang yang paling mulia di dunia ini, juga bermohon kepada Allah agar diteguhkan hati.

Setiap hamba sangat membutuhkan keteguhan kepada Allah SWT. Kekokohan ini dibutuhkan baik dalam urusan dunia maupun akhirat.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan

يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِىٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ

 Artinya:

Wahai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya.”

Setelah itu Mu’adz bin Mu’adz (yang meriwayatkan hadits ini)
membacakan ayat,

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved