Breaking News

Idul Fitri 2025

Jelang Lebaran Pembuat Dodol dan Wajik Ketan di Desa Celikah OKI Kebanjiran Order

Setiap harinya, ada saja masyarakat yang datang untuk memesan dodol miliknya, terutama jelang lebaran.

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Winando Davinchi
DODOL - Salah Satu Pengrajin Dodol di Celikah OKI, Minggu (30/3/2025). Jelang Lebaran Pembuat Dodol dan Wajik Ketan di Desa Celikah OKI Kebanjiran Order 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYU AGUNG -- Makanan wajik dan dodol menjadi salah satu cemilan yang diburu oleh masyarakat selama Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri.

Salah satunya, dodol dan juga wajik ketan yang berasal dari Desa Celikah, Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir yang saat ini tengah kebanjiran pesanan.

Saat dikonfirmasi pengrajin dodol dan wajik di Simpang Desa Celikah, Yanti mengaku sudah membangun usaha sejak 5 tahun silam dan telah  memiliki banyak pelanggan dari berbagai daerah Sumatera Selatan.

Setiap harinya, ada saja masyarakat yang datang untuk memesan dodol miliknya, terutama jelang lebaran.

"Setiap hari selalu ada pembuatan dodol, biasanya rata-rata pesanan yang masuk setiap bulannya kurang lebih 100 kilogram. Akan tetapi itu tergantung banyaknya pesanan," kata Yanti ketika dikonfirmasi pada Minggu (30/3/2025) siang.

Menurutnya, menjelang lebaran  pesanan miliknya ini meningkat lima kali lipat dari sebelumnya.

Bahkan, Yanti mengatakan selama bulan ramadhan bisa memproduksi dodol dan wajik sebanyak 1 ton.

"Sejak dua pekan jelang lebaran orderan sudah mulai banyak, maka pembuatan dodol meningkat drastis dan penjualan hampir 1 ton," ungkapnya.

Baca juga: Dowitul Dodol Sawit Inovasi Santri Ponpes Izzatul Kamilah Desa Macang Sakti MUBA, Segera Dipasarkan

Baca juga: Tradisi Adat Pernikahan di Kayuagung OKI, Calon Pengantin Wajib Bawa Dodol dan Wajik

Dijelaskan Yanti, untuk harga jual dodol dan wajik ketan perkilogram dipatok Rp 50.000.

Kalaupun pemesan mau sekalian kotak yang didekorasi, maka harga jual perkilogram naik jadi Rp 60.000.

"Hampir setiap rumah Kayu Agung dan sekitarnya menghidangkan wajik dan dodol. Sama kaya bolu maksuba, kue 8 jam, dan lapis legit," terang wanita asli Kayu Agung.

Banyaknya orderan bulan ramadhan dan menjelang lebaran, Yanti memutuskan menambah karyawan menjadi 10 orang. 

"Merekalah yang bekerja memenuhi pesanan dodol dan wajik ketan dan membantu proses pembuatannya," pungkasnya.

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved