Tiga Polisi Lampung Tewas Tertembak
Sosok Perwira Diam-diam Hubungi Hotman Paris Bantu Keluarga 3 Polisi Gugur Tertembak di Way Kanan
Seorang perwira polisi aktif ternyata diam-diam memberi bantuan kepada keluarga polisi yang gugur tertembak saat penggerebekan judi sabung ayam di Wa
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang perwira polisi aktif ternyata diam-diam memberi bantuan kepada keluarga polisi yang gugur tertembak saat penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.
Hal ini diungkap pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea lewat Instagram miliknya, pada Kamis (27/3/2025).
Hotman Paris mengatakan sosok perwira polisi tersebutlah yang menghubungi dirinya supaya memberi bantuan hukum kepada keluarga tiga anggota polisi yang gugur.
Perwira yang masih aktif tersebut berpangkat Kombes.
Diakui Hotman Paris, dirinya hampir melewatkan kasus yang membuat tiga anggota polisi gugur dalam penggerebekan sabung ayam di Way Kanan.
Apa lagi Hotman Paris sempat diminta dokternya di Singapura untuk istirahat.
Tiba-tiba, kata Hotman Paris, dirinya ditelepon seorang perwira polisi minta tolong untuk membantu rakyat.
Diketahui, beberapa waktu lalu Hotman mengunggah video keluarga Aipda Petru Apriyanto, AKP Lusiyanto, dan Briptu M Ghalib Surya Ganta.
Baca juga: Kunjungi Rumah Briptu Anumerta Ghalib, Kapolri Beri Penghargaan Sepupu Almarhum Rekpro Bintara
Di kesempatan yang sama, Hotman mendesak agar oknum TNI yang menembak ketiga polisi itu, ditetapkan sebagai tersangka.
Diketahui, beberapa waktu lalu Hotman mengunggah video keluarga Aipda Petru Apriyanto, AKP Lusiyanto, dan Briptu M Ghalib Surya Ganta.

Di kesempatan yang sama, Hotman mendesak agar oknum TNI yang menembak ketiga polisi itu, ditetapkan sebagai tersangka.
Hanya butuh waktu dua hari setelah postingan tersebut diunggah, penetapan tersangka kasus penembakan akhirnya dirilis.
Hotman mengatakan, hal tersebut ternyata ada campur tangan seorang Perwira tinggi polisi.
"Ada tuduhan Hotman seolah-olah mencari popularitas ketika Hotman mengerahkan tim 911 Hotman untuk membantu keluarga tiga polisi yang ditembak mati oleh oknum TNI di Lampung, Anda salah," buka Hotman Paris dalam video singkat akun @hotmanparisofficial.
"Sebenarnya saya sudah hampir melewatkan kasus itu, karena saya disuruh dokter saya di Singapura untuk banyak istirahat," imbuhnya.
"Namun, tiba-tiba saya ditelepon seorang Perwira aktif polisi, pangkatnya di atas Kombes yang berhati mulia dan sudah minta tolong saya untuk membantu rakyat," lanjutnya.
Perwira yang dimaksud saat ini masih aktif di tubuh Polri.
Ia diam-diam meminta Hotman Paris untuk memberi bantuan hukum terhadap keluarga tiga polisi yang tewas.
"Dia itu perwira aktif senior di atas Kombes di kepolisian yang secara diam-diam minta saya untuk memberikan bantuan pada keluarga tiga polisi tersebut, sekaligus memviralkan," jelas pengacara berusia 65 tahun tersebut.
Pernyataan tersebut sekaligus menampik tuduhan orang-orang yang menyebut Hotman Paris hanya mencari popularitas.
"Dia tahu bukan hanya sekedar bantuan hukum dari Hotman Paris, tapi pengaruh Hotman effect sangat berpengaruh. Semua orang tahu, saya bukan mencari popularitas lagi," ucap Hotman Paris.
Hotman Paris sesumbar semua info atau berita yang diunggah di media sosial miliknya akan langsung heboh.
Bukan hanya tentang akun pengacara, Hotman Paris mengaku bisa mengirim informasi ke ring 1 alias langsung pada Presiden Prabowo Subianto.
"Pak Presiden sudah tahu persis saya, dia tahu (saya) sangat sukses menjadi pengacara."
"Saya murni memberikan bantuan pada keluarga tersebut. IG saya sangat berpengaruh. Banyak orang memposting di media sosial tapi kurang berpengaruh, tapi setelah masuk IG Hotman dung dung dung dalam dua hari heboh semuanya, karena semua ring 1 saya kirim," tegas Hotman Paris.
Terakhir, Hotman Paris kembali menyebut perwira polisi yang telah menghubunginya.
Hotman Paris mengucapkan terima kasih kepada polisi kenalannya tersebut.
"Terima kasih pada oknum polisi di atas Kombes pangkatnya, yang diam-diam meminta tolong viralkan kasus ini."
"Dia berhati mulia, dari kepolisian jabatannya sangat strategis," pungkas Hotman Paris.
Sebelumnya, tiga polisi meninggal dunia usai ditembak anggota TNI saat menggerebek sabung ayam di Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025) sekitar pukul 16.50 WIB.
Ketiga polisi itu adalah Kapolsek Negara Batin Way Kanan AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, dan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Nanta.
Ketiganya tewas dengan luka tembak di kepala dan dada.
4 Tersangka Penembakan dan Perjudian
TNI-Polri telah menetapkan tersangka baru dalam kasus penembakan tiga polisi dan perjudian dalam penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, pada Senin( 17/3/2025).
Sebelumnya, polisi telah menetapkan warga sipil berinisial Z dalam kasus judi sabung ayam pada Rabu, (19/3/2025).
Terbaru, ada tiga tersangka baru, diantaranya Kopda Basarsyah, Peltu Lubis, dan Anggota Polda Sumatera Selatan berinisial KP.
Kopda Basarsyah, anggota oknum TNI Subramil Negara Batin jadi tersangka penembakan terhadap ketiga korban polisi di Way Kanan, Lampung.
Sementara, Peltu Lubis dan KP ditetapkan tersangka judi sabung ayam.
Wakil Sementara (Ws) Danpuspom TNI Mayor Jenderal TNI Eka Wijaya Permana mengatakan, Kopda Basarsyah telah mengakui menembak ketiga korban.
"Sudah ditetapkan sebagai tersangka terhadap Kopda B," katanya saat konferensi pers di Mapolda Lampung, Selasa (25/3/2025).
"Yang bersangkutan sudah mengakui melakukan penembakan terhadap ketiga korban," katanya.
Eka menambahkan, Basarsyah saat ini ditahan di Denpom II/3 Bandar Lampung.
Kopda Basarsyah, disangkakan Pasal 340 juncto 338, dan terancam seumur hidup penjara.
"Diancam Pasal 340 juncto 338 KUHP, penjara paling lama seumur hidup atau paling lama 20 tahun," katanya.
Kopda Basarsyah, juga dikenakan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 karena memiliki dan menggunakan senjata api ilegal.
Basarsyah menggunakan senjata api pabrikan saat melakukan penembakan.
"Untuk Kopda B karena memiliki senjata pabrikan, tetapi bukan organik, itu akan kita lakukan Undang-undang Darurat," ujar Eka.
Satu Anggota Polda Sumsel Buat Undangan Judi Sabung Ayam
Anggota Polda Sumatera Selatan berinisial K menjadi tersangka baru dalam kasus judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.
Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, mengungkapkan K turut menghadiri tempat kejadian perkara (TKP) saat peristiwa penggerebekan judi sabung ayam yang berujung tewasnya tiga anggota Polsek Negara Batin pada Senin (17/3/2025) lalu.
Kedatangan K berawal dari menerima undangan dari oknum TNI penembak tiga polisi.
Helmy menuturkan K mengenal terduga pelaku penembakan yaitu Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah sejak tahun 2018.
"K atau Kapri, dia adalah anggota Polri Polda Sumatera Selatan. Dia berada di TKP," katanya dalam konferensi pers di Mapolda Lampung yang disiarkan live streaming YouTube TRIBUN LAMPUNG NEWS VIDEO, Selasa (25/3/2025) siang.
Sementara alasan K berada di lokasi kejadian lantaran memperoleh undangan judi sabung ayam.
Selain itu, KP juga ikut mempromosikan agenda sabung ayam yang berujung pada perjudian dan tewasnya tiga anggota polisi itu.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perwira Polri Diam-diam Bantu Keluarga 3 Polisi yang Tewas di Arena Judi Sabung Ayam Lampung
Gaya Hidup Hedon Disorot, Segini Gaji Peltu Lubis Tersangka Kasus Sabung Ayam Tewaskan Tiga Polisi |
![]() |
---|
Hasil Uji Lab 3 Polisi Ditembak Oknum TNI saat Judi Sabung Ayam, Ditemukan Proyektil Laras Panjang |
![]() |
---|
Sederet Janji Kapolri ke Keluarga 3 Polisi yang Gugur Ditembak Kopda Basarsyah di Way Kanan |
![]() |
---|
Anak AKP Anumerta Lusiyanto Disiapkan Jadi Polwan, Kapolri Kunjungi Keluarga Polisi Gugur di OKUT |
![]() |
---|
Segini Gaji Peltu Lubis Tersangka Kasus Sabung Ayam Tewaskan Tiga Polisi, Gaya Hidup Hedon Disorot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.