Tiga Polisi Lampung Tewas Tertembak

Pengakuan Keluarga AKP Anumerta Lusiyanto Bantah Istri Polisi Dicegat Saat Hendak Temui Hotman Paris

Keluarga Kepala Polsek Negara Batin Ajun Komisaris Anumerta Lusiyanto membantah adanya dugaan istri dua polisi korban penembakan di Lampung diadang

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
ig/hotmanparisofficial
PRESS CONFERENCE KELUARGA KORBAN. Putri dari Kapolsek Negara Batin AKP(Anumerta) Lusiyanto, Salsabila hadir press release bersama Hotman Paris, pada di Jakarta Utara, pada hari ini, Selasa, (25/3/2025). Keluarga Kepala Polsek Negara Batin Ajun Komisaris Anumerta Lusiyanto membantah adanya dugaan istri dua polisi korban penembakan di Lampung diadang di jalan. 

"Sehingga di tanggal 23 Maret 2025, resmi kedua tersangka ini kita jadikan sebagai tersangka untuk penyidikan lebih lanjut," ujar Ws Danpuspom Mayjen TNI Eka Wijaya Permana.

Mengenai isu uang setoran judi sabung ayam, pihaknya masih fokus terhadap proses hukum penembakan.

"Persoalan dalam medsos itu biarkan dulu, beri kami ruang waktu kepada kami dalam mengerjakan persoalan ini, kami tidak akan main-main, kami hanya fokus terhadap proses hukum yang ini," terangnya. 
Sebelumnya, Kopka Basarsyah telah menyerahkan diri pada Selasa, (18/3/2025).

Kemudian, pada Rabu, (19/3/2025), Peltu Lubis menyerahkan di Baturaja.
 
Diketahui, tiga orang polisi gugur dalam menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore.

Tangis Anak AKP Anumerta Lusiyanto

Salsabila bercerita sudah setahun tidak bertemu dengan ayahnya tersebut.

Namun, nahasnya ia harus bertemu lagi dengan ayahnya dalam kondisi meregang nyawa setelah ditembak saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam di wilayah Way Kanan, Lampung, pada Senin, (17/3/2025).

Hal tersebut diungkap oleh putri AKP Anumerta Lusiyanto, Salsabila Aina Sulistia dalam konferensi pers yang digelar bersama pengacara Hotman Paris di Jakarta Utara, Selasa, 25 Maret 2025.

"Satu tahun saya tidak ketemu bapak saya karena beliau dinas di Negara Batin yang memang daerahnya lumayan terpencil." katanya.

"Satu tahun saya nggak bertemu bapak saya, pas saya pulang sudah kaku di ruang autopsi," 

Sebagai anak sematawayang, Salsabila sangat terpukul atas kejadian yang menimpa ayahnya.

"Saya anak satu-satunya pas pulang bapak saya udah gak ada," ucapnya dengan isak tangis. 

Pihak keluarga kini menuntut keadilan atas gugurnya Kapolsek Negara Batin AKP (Anumerta) Lusiyanto.

Mereka tidak terima atas tuduhan menerima uang setoran judi sabung ayam.

"Saya mau keadilan yang seadil-adilnya untuk ayah saya. Ayah saya sudah meninggal, masih difitnah soal setoran."

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved