Tiga Polisi Lampung Tewas Tertembak

'Sudah, Sudah', Aipda Anm Petrus Sempat Memohon Ampun saat Lihat Kapolsek Ditembak Sebelum Tewas

Aipda Anumerta Petrus Apriyanto disebut sempat memohon ampun berusaha melindungi sang Kapolsek dari oknum TNI terduga pelaku penembakan.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
AIPDA ANM PETRUS SEMPAT MEMOHON SEBELUM TEWAS- Bripka Petrus Apriyanto yang gugur dalam penggerebekan sabung ayam di Way Kanan sempat beri pesan haru ke istri. Aipda Anumerta Petrus Apriyanto disebut sempat memohon ampun berusaha melindungi sang Kapolsek dari oknum TNI terduga pelaku penembakan. 

"Satu tahun saya tidak ketemu bapak saya karena beliau dinas di Negara Batin yang memang daerahnya lumayan terpencil."

"Satu tahun saya nggak bertemu bapak saya, pas saya pulang sudah kaku di ruang autopsi," 

BRIPKA PETRUS POLISI TEWAS TERTEMBAK DI WAY KANAN - Bripka Petrus Apriyanto, salah satu polisi yang tewas tertembak saat penggerabekan sabung ayam di Way Kanan tinggalkan satu anak berusia 6 bulan.
BRIPKA PETRUS POLISI TEWAS TERTEMBAK DI WAY KANAN - Bripka Petrus Apriyanto, salah satu polisi yang tewas tertembak saat penggerabekan sabung ayam di Way Kanan tinggalkan satu anak berusia 6 bulan. (Tangkapan layar Ig @humas_poldalampung)

Sebagai anak sematawayang, Salsabila sangat terpukul atas kejadian yang menimpa ayahnya.

"Saya anak satu-satunya pas pulang bapak saya udah gak ada," ucapnya dengan isak tangis. 

Pihak keluarga kini menuntut keadilan atas gugurnya Kapolsek Negara Batin AKP (Anumerta) Lusiyanto.

Mereka tidak terima atas tuduhan menerima uang setoran judi sabung ayam.

"Saya mau keadilan yang seadil-adilnya untuk ayah saya. Ayah saya sudah meninggal, masih difitnah soal setoran."

"Apapun itu, saya tidak peduli hal itu pak. Saya cuma ingin keadilan bagi ayah saya pak," ujar Salsabila.

Hotman juga mempertanyakan kebenaran kabar soal dua oknum TNI penembak polisi itu akan diumumkan sebagai tersangka hari ini, Selasa, (25/3/2025).

"Kenapa sampai hari ini sudah 9 hari penuh belum ada tersangka, katanya sih siang ini kira-kira, ada keanehan kenapa nunggu 9 hari menetapkan tersangka untuk pelaku yang sudah mengaku, korbannya ada, dan sudah banyak viral, ada apa," kata Hotman Paris.

Pada kesempatan yang sama, Hotman Paris menegaskan tim hukumnya tidak akan mencampuri soal isu uang setoran judi sabung ayam yang disebut diterima oleh AKP Lusiyanto.

Dia menegaskan akan berfokus pada kasus penembakan yang menewaskan kliennya.

"Kami hanya memperjuangkan agar hukum diberlakukan, agar tersangka segera ditetapkan. Mengenai tuduhan adanya setoran, kami tidak akan mencampuri," tegas Hotman Paris.

Adapun dalam kejadian itu, tiga anggota kepolisian meninggal akibat luka tembak saat menjalankan tugas diantaranya, Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto dan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta (Satreskrim Polres Way Kanan), pada Senin, (17/3/2025).

Ketiga keluarga tersebut sebelumnya meminta bantuan hukum kepada Hotman Paris dalam mengusut kasus kematian tiga polisi yang melibatkan dua oknum TNI, Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved