Willie Salim Dilaporkan ke Polisi
Picu Bullyan, Koalisi Masyarakat Palembang Gugat Willie Salim Akan Buat Laporan Polisi dan Perdata
Buntut viralnya konten 200 kg daging rendang hilang memicu terbentuknya Koalisi Masyarakat Palembang Gugat Willie Salim.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Buntut viralnya konten 200 kg daging rendang hilang memicu terbentuknya Koalisi Masyarakat Palembang Gugat Willie Salim.
Selanjutnya, Koalisi Masyarakat Palembang Gugat Willie Salim akan melaporkan konten kreator itu secara pidana maupun perdata karena dinilai sudah memicu bullyan terhadap warga Palembang.
"Koalisi Masyarakat Palembang Gugat Willie Salim sepakat menempuh jalur hukum baik pidana maupun perdata," kata Budayawan Sumatera Selatan Vebri Al Lintani, Minggu (23/3/2025).
Vebri yang medukung terbentuknya Koalisi Masyarakat Palembang Gugat Willie Salim menceritakan, teman-teman yang peduli terhadap kasus tersebut bertemu di Guns Cafe Palembang dan akhirnya terbentuk Koalisi Masyarakat Palembang Gugat Willie Salim.
Menurutnya, konten yang dibuat Willie Salim mengakibatkan komentar negatif, dan Palembang dibully sebagai orang yang rakus, tidak punya adab dan lain-lain.
Baca juga: Ustaz Felix Siauw Sesalkan Konten Willie Salim Soal Daging 200 Kg Hilang: Orang Palembang Gak Begitu
Untuk itu teman-teman yang peduli terhadap hal tersebut membentuk Koalisi Masyarakat Palembang Gugat Willie Salim.
"Ada dugaan bahwa Willie Salim melakukan settingan hal tersebut, membiarkan orang-orang mengambil rendang yang belum matang. Jadi biang kerokanya ya Willie Salim," ungkapnya.
Oleh karena itu teman-teman akan menuntut Willie Salim meskipun sudah minta maaf, tapi menurutnya masalah ini belum tuntas.
Harapannya bukan hanya minta maaf saja, tapi men-take down video-video tersebut.
Terkait menuntut Willie Salim secara adat, juga nanti akan dikonfirmasi terlebih dahulu ke Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV.
"Tak hanya Willie Salim, kita juga bakal melaporkan konten-konten negatif lainnya yang menyudutkan masyarakat Palembang. Untuk laporan akan dibuat Senin, 24 November 2025 di Polda," katanya.
Harapannya, Willie Salim juga mendapatkan ganjaran hukum yang setimpal apa yang dirasakan masyarakat Palembang.
Kata dia, ini bukan satu dua orang yang merasakan tapi seluruh masyarakat Palembang.
"Kita menginginkan kedepannya ada lembaga kurasi untuk kegiatan-kegiatan, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Tentunya dibawah Dinas terkait," katanya.
Menurutnya, harusnya kegiatan yang mengundang banyak orang, harus ditata dengan ketat.
Di BKB itu ruang terbuka dan sapapun bisa masuk BKB, Willie tidak memperhitungkan itu.
"Masakan untuk buka, tapi baru masak pukul 19.00 WIB. Lalu harusnya kalau di Palembang masak makanan khas Palembang seperti Malbi," ujarnya.
"Jadi kalaupun ada kejadian seperti ini Malbie masih diingat masyarakat luas, makan Palembang. Kalau ini sudah dihujat tidak ada manfaatnya sama sekali untuk Kota Palembang," katanya menambahkan.
Sementara itu Sekertaris Koalisi Masyarakat Palembang Gugat Willie Salim membenarkan bahwa pada Senin 24 Maret 2025 Koalisi Masyarakat Palembang Gugat Willie Salim akan membuat laporan ke Polda.
"Untuk gugatan yang akan disampaikan banyak seperti terkait perizinan keramaian dan lain-lain. Bahkan kita juga akan mengusut Polisi yang ada di tempat kejadian," katanya.
Dilaporkan ke Polisi
Kantor hukum Ryan Gumay Lawfirm resmi melaporkan konten kreator Willie Salim ke Polda Sumsel buntut 200 kg daging rendang yang disebut mendadak hilang saat dimasak di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.
Laporan ke Polda Sumsel dibuat oleh Muhammad Gustryan dari Kantor hukum Ryan Gumay Lawfirm pada Sabtu (22/3/2025) malam.
Gustryan mengatakan, konten yang dibuat Willie Salim telah membuat gaduh serta merusak citra serta nama baik warga Palembang.
Sebagai warga Palembang asli dan mewakili semua warga Palembang, ia merasa tidak terima dengan konten itu, dan terpaksa melapor hal ini ke Polda Sumsel.
"Benar tadi malam, kita mendatangi Polda Sumsel. Untuk melaporkan pengaduan masyarakat Dan terkait peristiwa gaduh ini, laporan kita sudah diterima dengan NO LP LAP-20250322-3F227 Sabtu (22/3/2025)," ungkapnya.
Lanjut dikatakan, kedatangannya bersama tim ke Polda Sumsel menegaskan upaya langkah hukum terhadap Willie Salim.
Agar Semua ini ada efek jera dan pelajar bagi kreator lain yang sengaja membuat konten tanpa mempertimbangkan konsekuensi hukum dan dampak sosial yang ditimbulkan.
"Kami melengkapi pengaduan (laporan ini-red), dengan beberapa alat bukti yang sudah kami serahkan ke Subdit Cyber Crime Polda Sumsel yang juga telah direspon melalui akun Banpol Sumsel," beber Ryan.
Ryan juga berharap dengan adanya laporan informasi ini melalui Dumas Polda Sumsel, penyidik bergerak cepat untuk menindaklanjuti laporan tersebut dan akan segera masukan LP model B.
"Kami berharap laporan segera ditindaklanjuti dan terkait laporan ini akan kami kawal hingga yang bersangkutan mempertanggung jawabkan perbuatannya secara hukum, kami juga akan segera membuat laporan polisi model B,"tegasnya
Terkait laproannya, mengarah memenuhi unsur potensi tindak Pidana pasal 28 Ayat 2 dan 3 Jo Pasal 45 Ayat 1, 2 dan 3 Jo Pasal 27 Ayat 1 dan 3 tentang UU ITE .
Minta Maaf
Sebelumnya, setelah menimbulkan polemik terkait konten masak daging rendang 200 kg di BKB Palembang.
Kini, Tiktoker Willie Salim akhirnya muncul dan minta maaf, Sabtu (22/3/2025).
"Saya minta maaf sebesar-besarnya untuk seluruh warga Palembang yang tersakiti gara-gara kejadian rendang yang viral ini. Banyak narasi yang tak enak bagi warga Palembang," katanya melalui Instagram @willie27_.
Ia mengatakan ini bukan salah warga Palembang dan mengakui ini kesalahan dirinya karena kurangnya persiapan.
"Mohon maaf karena ini pertama kali saya masak untuk orang sebanyak itu. Dan bayanganku bisa buka bersama dengan ribuan warga kota Palembang, sudah lebih dari cukup," ungkapnya.
Ia menegaskan tidak ada rasa kecewa dengan hilangnya daging rendang tersebut.
Malah ia senang melihat antusias warga, karena pada akhirnya rendang itu dimasak memang untuk dibagikan ke warga.
"Jujur aku hanya kaget melihat antusias warga yang luar biasa," ujarnya.
Willie mengatakan ini adalah pelajaran bagi dirinya.
Ia pula mengklaim tak merekayasa daging rendang yang diserbu warga itu.
"Aku hanya tidak menyangka itu akan terjadi dan itu adalah kebodohanku. Mohon jangan salahkan warga Palembang," kata Willie.
Ia berujar, jika dirinya masak lebih awal dengan persiapan yang lebih matang dan rapi, hal tersebut tidak akan terjadi.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya," tutupnya.
Dalam video itu pula, Willie menyelipkan video warga tengah mengambil rendang di kuali besar tersebut.
Sebelumnya konten rendang hilang di BKB Palembang menjadi viral di media sosial.
Sejumlah tokohpun ikut berkomentar terkait hal ini.
Termasuk Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, meminta konten kreator Willie Salim untuk segera memberikan klarifikasi terkait video yang viral di media sosial yang diduga menampilkan kondisi kurang kondusif di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang.
Ratu Dewa berharap klarifikasi ini dapat meredakan spekulasi negatif yang berkembang di masyarakat.
Ratu Dewa menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang tidak melarang kreativitas dan aksi berbagi kebaikan.
Namun, ia menekankan pentingnya dilakukan dengan cara yang baik dan tidak menimbulkan kegaduhan.
"Kami minta yang bersangkutan untuk klarifikasi, tabayun dengan kondisi yang ada dan yang sebenarnya terjadi, jangan sampai ada kesalahpahaman, atau hal-hal yang berdampak negatif," kata Ratu Dewa dikutip dari Sripoku.com.
Ia mengapresiasi niat baik Willie Salim dalam membantu sesama, terutama di bulan Ramadan.
Namun, Ratu Dewa juga menekankan bahwa Pemkot Palembang tidak mentolerir tindakan yang dapat mencoreng citra kota.
"Kami harap ke depan para konten kreator bisa lebih memahami konteks dan dampak dari tayangan yang diunggah, dan kejadian serupa tidak terjadi lagi," ujarnya.
Ratu Dewa juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun citra positif Kota Palembang dengan cara-cara yang benar dan konstruktif.
Gubernur Sumsel Tak Salahkan Warga Palembang
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru menanggapi soal konten Willie Salim soal 200 kg daging sapi yang hilang saat dimasak di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.
Dalam sebuah acara pengajian yang diunggahan Instagram @oypalembang, Sabtu (22/3/2025), Herman Deru mengatakan warga Palembang tidak salah.
Menurutnya, sang influencer Willie Salim sengaja membuat konten tersebut agar mendapatkan uang.
"Wong kito yang salah ? idak, memang dia sengaja, itu salah satu yang kalau dilihat oleh anak-anak itu belum cukup umur akan menganggap itu benar. Padahal itu orang yang cari uang," kata Herman Deru, Sabtu (22/3/2025).
Herman Deru mengatakan warga Palembang dipermalukan buntut konten tersebut.
Meski begitu, ia tidak menyalahkan warga Palembang yang sudah mengambil rendang saat itu.
"Kita dipermalukan, jadi kalau aku adalah orang yang tidak paham dengan kejadian ini dan aku tidak menyalahkan sedulur-dulur kita yang mengambil," tandasnya.
Sebelumnya, Willie Salim mengaku daging 200 kg yang dimasaknya mendadak hilang tanpa tersisa, saat ditinggalnya 15 menit.
Padahal niatnya daging tersebut dibagi untuk berbuka bersama.
Setelah viralnya kejadian tersebut, kini muncul salah satu warga Palembang yang mengaku mengambil daging rendang karena dibiarkan mengambil sendiri saat ditinggal Willie Salim ke Mobil.
Penjelasan Polisi
Sementara, Kanit Binmas Polsek Ilir Barat I, Iptu Rino Ardiansyah mengatakan terkait warga kota Palembang yang berebut daging rendang yang belum matang sesaat ditinggal sementara oleh Willie Salim awalnya berjalan lancar.
"Acara masak rendang yang diadakan Willie Salim dimulai sore hari menjelang buka puasa sebelum dimulai dibuka terlebih dahulu oleh Willie, awalnya berjalan normal dan lancar tanpa kendala, " ujar Rino saat dijumpai, Jumat (21/3/2025).
Setelah itu, lama-kelamaan saat menjelang berbuka puasa daging rendang yang sedang dimasak ditinggalkan sesaat oleh Willie Salim untuk beristirahat.
Padahal saat itu ia bersama anggota Polsek lainnya yang berjaga sudah mengimbau, tetapi tak bisa dihalau.
"Saat ditinggalkan Willie Salim itu banyak warga disekitar BKB yang berebut mengambil daging rendang yang belum matang di dalam kuali yang masih panas. sudah kami himbau karena warga banyak sehingga tidak bisa lagi dihalau," katanya.
Ditambah lagi lampu penerangan yang digunakan tim Willie Salim tiba-tiba mati memasuki waktu Isya, sehingga membuat warga leluasa berebut.
"Di BKB tidak ada fasilitas lampu penerangan. Lampu penerangan yang digunakan oleh tim Willie Salim mati. Jadi posisi gelap. Nah saat kondisi itu warga mulai mengambil daging rendang ," bebernya.
Menurutnya kru dari Willie Salim juga menyaksikan warga yang berebut rendang dengan menggunakan gayung, ember, bahkan kuali.
"Kami juga pihak kepolisian menyayangkan kejadian tersebut kok sebegitunya masyarakat Palembang berebut daging rendang yang belum matang," katanya.
Dalam kejadian tersebut meski warga saat itu berdesakan dan saling berebut tidak menimbulkan korban.
"Pihak penyelenggara Willie Salim tidak menuntut namun mereka sangat menyayangkan kejadian tersebut terlebih rendang yang diambil belum masak," tutupnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Tak Kunjung 'Tepung Tawar' ke Palembang, Pelapor Pertanyakan Willie Salim Tak Kunjung Dipanggil |
![]() |
---|
Berkas Sudah Dilimpahkan, ini Kata Kapolrestabes Palembang Soal Laporan Konten Rendang Willie Salim |
![]() |
---|
Willie Salim Dilaporkan ke Polrestabes Palembang Oleh Koalisi Masyarakat Palembang Gugat |
![]() |
---|
Ajak Warga Palembang Buka Bareng, Besok Richard Lee Bakal Masak 1 Ton Ayam Opor di BKB |
![]() |
---|
Susno Duadji Soroti 'Skenario' Willie Salim Soal Rendang 200 Kg Hilang di Palembang: Seolah Dimaling |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.