Longsor di Jalur Pagar Alam Lahat
Alat Berat Rusak, Butuh 5 Jam Buka Jalur Longsor di Pagar Alam, Warga Kesal Aktivitas Terhambat
Butuh waktu sekitar 5 jam lebih untuk bisa mengevakuasi material longsor yang menutupi badan jalan di jalur utama penghubung Kota Pagar Alam.
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Butuh waktu sekitar 5 jam lebih untuk bisa mengevakuasi material longsor yang menutupi badan jalan di jalur utama penghubung Kota Pagar Alam dan Kabupaten Lahat tepatnya di Liku Lematang.
Hal ini disebabkan rusaknya alat berat milik Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam saat hendak mengevakuasi material mengalami kendala teknis.
Akibatnya proses evakuasi dan pembukaan jalan menjadi terhambat.
Kondisi ini membuat para pengguna jalan kesal, sebab akibat lambatnya pembukaan jalan dan evakuasi material longsor semua aktivitas warga yang menggunakan jalan tersebut terhambat.
Bahkan ada warga yang terpaksa balik kanan pulang ke rumah tidak jadi ke kebun karena sudah kesiangan.
"Lima jam lebih kami menunggu agar bisa lewat dek, itu karena proses pembukaan jalan lambat karena alat beratnya sempat rusak," ujar Mono salah satu warga Pagar Alam yang terjebak dilokasi longsor.
Baca juga: BREAKING NEWS : Longsor di Jalur Utama Pagar Alam-Lahat, Kendaraan Menumpuk Akibat Tak Bisa Lewat
Dikatakannya, harusnya pihak Pemkot bisa memperhatikan kesiapan alat berat agar saat terjadi bencana longsor alat berat bisa dengan cepat mengevakuasi meterial longsor.
"Kalau bukan terjadi di jalur utama mungkin tidak perlu cepat diatasi, tapi karena kejadiannya dijalur utama keluar dan masuk Kota Pagar Alam harusnya dapat dengan cepat dievakuasi karena banyak mobil angkutan yang harus segera masuk ke Kota Pagar Alam," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Pagar Alam Ludi Oliansyah marah dan kesal saat mendapat kabar jika alat berat mulik Dinas Pekerjaan Umun (PU) Kota Pagar Alam rusak saat hendak melakukan evakuasi material longsor di Liku Lematang Kota Pagar Alam, Minggu (23/3/2025).
Wali Kota menyayangkan jika Alat Berat yang harusnya selalu siaga dan siap digunakan saat terjadi bencana tanah longsor rusak dan tidak bisa digunakan secara maksimal. Hal ini menunjukan jika kesiapan pihak Dinas PU jika tidak ada.
"Harusnya alat berat milik Pemkot Pagar Alam ini harus stanby 24 jam dan 7 hari dalam seminggu. Harus bisa digunakan kapanpun terutama jika ada bencana longsor dan bencana alam lainnya," ujar Wali Kota.
Namun yang terjadi hari ini saat tiba dilokasi longsor alat berat yang harusnya bisa secara cepat mengevakuasi material longsor rusak dan tidak bisa digunakan dengan maksimal.
"Bagaimana perawatannya selama ini jika saat akan digunakan alatnya rusak. Ini harus menjadi perhatian dan atensi penting bagi dinas PU terkait perawatan alat berat milik Pemkot tersebut," tegasnya.
Sebagai daerah rawan bencana Pemkot Pagar Alam harus siap melakukan penanggulangan atau evakuasi jika tejadi bencana longspr terutama disepanjang jalur keluar masuk Kota Pagar Alam.
"Kawasan kita ini merupakan kawasan rawan longsor terutama disepanjang jalur utama keluar masuk Kota Pagar Alam. Untuk itu harusnya alat berat untuk evakuasi material longsor harus siap digunakan kapan saja," ungkap Wako.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.