Berita Viral
Motif Febri Pembunuh Ibu dan Anak Tewas Dalam Toren di Tambora, Dicaci Maki usai Gagal Gandakan Uang
Pelaku Febri Arifin (31) nekat membunuh Tjong Sioe Lan (59) dan putrinya, Eka Serlawati (35) karena sakit hati dicaci maki usai gagal gadaikan uang
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Dia hanya menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, kedua korban sudah beberapa hari meninggal dunia sebelum ditemukan dalam toren air.
"Sudah beberapa hari (meninggal dunia sebelum ditemukan) dari saat pemeriksaan," ujarnya.
Hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati ini yang akan diserahkan ke penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat untuk membantu mengungkap kasus.
Pertama Kali Ditemukan
Ketua RT 05 RW 002, Sri Priyanti (45), mengatakan, anak laki-laki korban menyadari ibunya tidak pulang sejak Sabtu (1/3/2025) malam.
Namun, ia tidak langsung melapor ke pengurus lingkungan.
"Dia (Ronny) ngomong sama mantan RT, kan deket tuh rumahnya sama mantan RT-nya. Kalau saya mah kan agak jauh. Katanya dia bilang kalau mamahnya enggak pulang-pulang, saya mau lapor polisi aja. Tapi kata mantan RT itu, 'Jangan dulu, takutnya dia tiba-tiba pulang,'" ujar Sri Priyanti saat ditemui Kompas.com di Jalan Angke Barat RT 5, RW 2, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (8/3/2025).
Namun, akhirnya Ronny tetap melaporkan ke polisi bahwa ibu dan kakaknya menghilang pada Selasa (4/3/2025).
Kabar kehilangan TSL dan ES juga mulai ramai diperbincangkan di media sosial. Sri Priyanti pun terkejut melihat kabar itu.
Pasalnya, tidak hanya sang ibu saja yang hilang, ES juga dikabarkan ikut menghilang.
"Saya tahu dari Instagram teman saya, dikirim linknya. Mamahnya hilang sama kakaknya. Saya cuma kaget, perasaan yang pergi tuh mamahnya doang, kenapa yang bisa hilang kok dua orang, sama kakaknya," kata dia.
Lalu, dua hari kemudian, tepatnya Kamis (6/3/2025), anak korban mencium bau menyengat yang berasal dari toren air di rumahnya.
Ia kemudian kembali melapor ke polisi.
"Hari Kamis, anaknya bilang kalau dia mencium bau mayat dan itu yang lapor ke polisi duluan anaknya juga. Saya juga dengar dari situ, soalnya dia apa-apa enggak bilang sama RT," jelas dia.
"Saya juga bingung, katanya dia laporin ada mayat, yang menunjukan mayatnya di penampungan air itu anaknya yang lapor," sambung dia.
Usai TSL dan ES dilaporkan tak bernyawa, polisi langsung menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan pada Kamis (6/3/2025) malam dan proses evakuasi berlangsung hingga Jumat (7/3/2025) pukul 04.00 WIB.
"Saya juga kaget saat polisi datang dan memastikan ada mayat di dalam. Warga juga tidak ada yang mendengar cekcok atau jeritan sebelumnya," ucap dia.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, terlihat satu buah mobil penyedot WC yang terparkir sekitar 30 meter dari rumah tersebut.
Namun, mobil penyedot WC terparkir bukan untuk menyedot kotoran, melainkan untuk menyedot air bekas tempat dua jenazah itu ditemukan.
Warga juga tampak berkerumun di sekitar rumah korban, sebagian menggunakan masker agar tak menghirup bau menyengat.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Sipayung membenarkan penemuan mayat tersebut.
"Kami membenarkan, betul (mayat dua orang dalam toren di Tambora)," kata Arfan saat dikonfirmasi, Sabtu (8/3/2025).
Korban Dikenal Suka Membantu
Korban Tjong Sioe diketahui merupakan seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari berjualan es batu.
Sementara, anaknya, Eka Serlawati yang berusia 35 tahun bekerja di bidang perpajakan.
Dalam kesehariannya, korban dikenal sebagai sosok yang sering membantu warga.
"Selain dia jualan batu es, dia suka minjemin duit ke orang. Dia sering nolongin orang lewat minjemin duit gitu," ujar salah seorang warga, Marni, saat ditemui Kompas.com di Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (8/3/2025).
Meskipun sering memberi pinjaman, TSL dikenal tidak pernah menekan orang yang berutang padanya.
"Dia nagih, tapi enggak kaya orang-orang. Nyantai orangnya. Kalau kita bilang enggak ada, ya sudah, dia enggak maksa," kata dia.
Meski memiliki kondisi ekonomi yang cukup baik, TSL dikenal hidup sederhana.
Ia tidak menunjukkan gaya hidup mewah dan selalu tampil biasa saja.
"Orangnya sederhana. Kalau keluar rumah pun enggak wah, pakaiannya juga biasa aja, kayak orang pada umumnya," jelas dia.
Marni juga mengungkapkan bahwa, Tjong Sioe Lan merupakan seorang janda yang sudah ditinggal meninggal oleh suami pada 2024.
"Dia janda ditinggal meninggal, lakinya sakit pas pemilu kemarin," ujar Marni.
Suami korban sudah lama mengidap penyakit paru-paru. Bahkan, karena penyakitnya, bobot tubuh suami TSL menyusut.
"Saya enggak tahu persisnya sakit apa, tapi ya penyakit tua gitu lah," kata dia.
Selain sakit, suami TSL juga memiliki disabilitas dengan kondisi kaki yang kecil.
Meski begitu, TSL dikenal tidak pernah mengeluhkan keadaan suaminya dan selalu merawatnya dengan penuh perhatian.
"Istrinya enggak pernah mempermasalahkan kondisi suaminya. Dia selalu merawat dan nurutin apa yang dimau suaminya," kata Marni.
Bahkan, saat sang suami harus makan menggunakan selang, TSL tetap berusaha memenuhi keinginannya untuk makan makanan favoritnya.
"Kalau suaminya pengin makan enak, dia selalu usahakan," imbuh dia.
Sejak suaminya meninggal, TSL tinggal bersama dua anaknya hingga akhirnya ditemukan tewas bersama putrinya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
PENGAKUAN Saksi Mata Lihat Mobil Rantis Brimob Lindas Ojol Saat Bubarkan Demonstran, Semua Dihajar |
![]() |
---|
MOBIL Baraccuda Brimob Lindas Driver Ojol di Pejompongan, Korban Dikabarkan Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Leganya Ridwan Kamil Hasil Tes DNA Buktikan CA Bukan Anaknya, Fitnah Lisa Mariana Terpatahkan |
![]() |
---|
Ini Pekerjaan Sintya Cilla Buat Denny Sumargo Syok, Rela Berkorban Uang Demi Ketemu Dj Panda |
![]() |
---|
Pekerjaan Mentereng Salsa Erwina Berani Tantang Ahmad Sahroni Debat Terbuka, Tinggal di Denmark |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.