Berita Viral
Motif Febri Pembunuh Ibu dan Anak Tewas Dalam Toren di Tambora, Dicaci Maki usai Gagal Gandakan Uang
Pelaku Febri Arifin (31) nekat membunuh Tjong Sioe Lan (59) dan putrinya, Eka Serlawati (35) karena sakit hati dicaci maki usai gagal gadaikan uang
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Pelaku pembunuh ibu dan anak dalam toren air di rumahnya di Tambora, Jakarta Barat mengaku sakit hati kepada korban.
Sebelumnya, Polisi berhasil menangkap pelakunya yang berjumlah satu orang di daerah Waduk, Banyumas, Jawa Tengah, pada Minggu (9/3/2025) pukul 23.30 wib.
Pelaku bernama Febri Arifin (31) nekat menghabisi nyawa Tjong Sioe Lan (59) dan putrinya, Eka Serlawati (35) karena sakit hati dicaci maki usai praktik penggandaan uangnya gagal.
Baca juga: Tampang Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak Tewas Dalam Toren di Tambora Ditangkap, Nyamar Jadi Gembel
Kepada para korbannya, pelaku awalnya mengaku sebagai dukun pengganda uang dan pencari jodoh.
Hal tersebut diungkap Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi saat pers rilis di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (13/3/2025).
Dalam perkara ini, pelaku adalah tetangga korban yang secara rutin meminjam uang dari TSL sejak 2021 hingga 2025 dengan pelunasan yang dilakukan secara mencicil.
“Korban (TSL) percaya kepada tersangka bahwa pelaku ini memiliki kemampuan yang lebih. Jadi, bisa memberi nasihat spiritual untuk menyembuhkan seseorang,” kata Twedi dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (13/3/2025) dilansir dari Kompas.com.
“Kemudian (pelaku) juga mengaku memiliki teman bernama Kris Martoyo sebagai dukun pengganda uang dan juga mengaku kenal seorang dukun pencari jodoh bernama Kakang,” ujar Twedi lagi.
Namun, semua nama yang disebutkan oleh pelaku hanyalah kebohongan belaka, dan semuanya diperankan oleh satu orang, yaitu pelaku itu sendiri.
“Jadi, nama alias yang sudah saya sebutkan tadi, itu hanya mengaku-ngaku saja, (seolah) memiliki teman saja,” ungkap dia.
Hingga akhirnya saat proses penggadaan uang itu diproses, justru tidak berhasil hingga membuat korban marah-marah.
"Tetapi pada saat proses menggandakan uang, terlalu lama, dan tidak berhasil. Akhirnya, korban pertama (TSL) marah-marah kepada pelaku dan juga mencaci maki pelaku," ujar Twedi Aditya Bennyahdi.
Cacian itu membuat Febri gelap mata. Dia langsung memukul korban menggunakan besi sampai tersungkur.
"Saat itulah, pelaku merasa tersinggung, merasa emosi, dan mengambil besi yang ada di kotak peralatan di belakang korban pertama. Kemudian langsung memukul ke arah kepala korban," kata dia.
Baca juga: Kejamnya Pelaku Bunuh Ibu dan Anak Jasad Dimasukkan Toren di Tambora, Dihabisi Pakai Benda Tumpul
Setelah korban terjatuh, Febri menyeret korban ke kamar. Namun, saat di kamar korban terlihat masih hidup.
"Sehingga dipukul kembali untuk yang kedua kalinya oleh pelaku. Pada saat itulah korban tersungkur, kemudian dicekik oleh pelaku sampai meninggal dunia," ucap dia.
Setelah merasa korbannya sudah tewas, Febri membersihkan kamar itu dari ceceran darah dan langsung menutup rapat ruangan itu.
"Setelah itu, pelaku sempat keluar di depan rumah sambil merokok sekitar 15 menit, memikirkan bagaimana supaya tidak ketahuan oleh korban kedua bahwa ibunya sudah meninggal karena dibunuh oleh dia," ujar dia.
Setelah 15 menit, pelaku masuk ke rumah dan mendatangi ES yang berada di kamar mandi.
Pelaku langsung menghantam korban menggunakan besi.
"Pada saat memukul di bagian kepala, belum roboh, maksudnya belum meninggal dunia. Korban sempat teriak tolong, kemudian dipukul lagi di arah kepala. Untuk meyakinkan korhan kedua meninggal dunia, pelaku mencekik leher korban," ucap dia.
Demi menutupi kejahatannya setalah yakin korban tewas, pelaku membersihkan kamar mandi.
Kemudian kedua korban ditarik ke dalam toren.
Diberitakan sebelumnya, polisi menemukan jasad seorang ibu dan anak, TSL (59) dan ES (35), di dalam toren air rumah mereka di wilayah Tambora, Jakarta Barat, Kamis (6/3/2025) pukul 23.40 WIB.
Penemuan dua jasad tersebut berawal dari laporan R (32), anak TSL, yang melaporkan kehilangan ibu dan kakaknya sejak Sabtu (1/3/2025).
Setelah tidak kunjung menemukan keberadaan keduanya, R melaporkan mereka sebagai orang hilang ke Polsek Tambora, Senin (3/3/2025).
Pelaku Nyamar Jadi gembel
Pelaku pembunuhan diduga sempat nyamar jadi gembel untuk mengelabui polisi.
Pelaku yang belum diketahui identitasnya itu ditangkap tanpa perlawanan di Banyumas, Jawa Tengah.
"Sementara untuk perlawanan tidak ada masalah. Kami sudah mengamankan pelaku hingga ke wilayah hukum Banyumas," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan di Kantor Polres Metro Jakarta Barat, Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (10/3/2025) dilansir dari Kompas.com.

Arfan Zulkan, mengatakan, kondisi pembunuh ibu berinisial TSL dan anaknya, ES, tampak lusuh seperti gelandangan saat ditangkap.
"Penampilannya seperti gembel. Namun, alhamdulillah, kami sudah mengenali dan memperoleh informasi lengkap sehingga bisa menangkapnya," kata Arfan.
Saat menangkap pelaku, polisi mengamankan sejumlah barang bukti termasuk senapan angin, sepeda motor, dan barang-barang lain yang diduga terkait tindak kejahatan.
Namun, sejauh ini polisi masih belum mengetahui motif pembunuhan maupun hubungan pelaku dengan korban lantaran masih dalam penyelidikan.
"Yang pasti untuk modus dan sebagainya itu terkait untuk cara dia menghabisi ibu dan anak menggunakan benda tumpul," ucap Arfan.
Arfan memastikan bahwa pelaku tidak memiliki keterkaitan dengan Ronny, anak kedua korban.
"Sementara tidak ada, karena sudah kami sesuaikan dengan saksi, CCTV, serta bukti dari handphone dan lainnya," ujar Arfan.
Pelaku Terekam CCTV
AKBP Arfan Sipayung mengungkapkan sebelum penangkapan, berdasarkan rekaman CCTV di sekitar lokasi diketahui tersangka ada di tempat kejadian perkara sebelum korban tewas.
"Lokasi CCTV mengatakan bahwa pelaku, tersangka, ada di lokasi arah masuk ke dalam rumah korban tersebut," kata AKBP Arfan Zulkan Sipayung.
Hal itu diketahui setelah polisi melakukan penyisiran CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian.
"(CCTV) disisir, tetep sisir. Cuman untuk ranah penyidikan kan tidak kami sampaikan ke media, sebelum tertangkap," ucapnya
Sebelumnya, jenazah ibu dan anak tersebut ditemukan di dalam penampungan air sebuah rumah di Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (6/3/2025).
Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko mengatakan tanda-tanda kekerasan didapat saat tim dokter forensik melakukan autopsi pada kedua jenazah.
"Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban," kata Hery saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/3/2025).
Namun dia tidak merinci apakah kekerasan tersebut akibat benda tumpul atau senjata tajam, dan letak luka pada kedua jasad ibu dan anak korban pembunuhan tersebut.
Baca juga: Misteri Kematian Ibu dan Anak Dalam Toren Air di Tambora, Polisi Kantongi Identitas Pelaku
Dia hanya menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, kedua korban sudah beberapa hari meninggal dunia sebelum ditemukan dalam toren air.
"Sudah beberapa hari (meninggal dunia sebelum ditemukan) dari saat pemeriksaan," ujarnya.
Hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati ini yang akan diserahkan ke penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat untuk membantu mengungkap kasus.
Pertama Kali Ditemukan
Ketua RT 05 RW 002, Sri Priyanti (45), mengatakan, anak laki-laki korban menyadari ibunya tidak pulang sejak Sabtu (1/3/2025) malam.
Namun, ia tidak langsung melapor ke pengurus lingkungan.
"Dia (Ronny) ngomong sama mantan RT, kan deket tuh rumahnya sama mantan RT-nya. Kalau saya mah kan agak jauh. Katanya dia bilang kalau mamahnya enggak pulang-pulang, saya mau lapor polisi aja. Tapi kata mantan RT itu, 'Jangan dulu, takutnya dia tiba-tiba pulang,'" ujar Sri Priyanti saat ditemui Kompas.com di Jalan Angke Barat RT 5, RW 2, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (8/3/2025).
Namun, akhirnya Ronny tetap melaporkan ke polisi bahwa ibu dan kakaknya menghilang pada Selasa (4/3/2025).
Kabar kehilangan TSL dan ES juga mulai ramai diperbincangkan di media sosial. Sri Priyanti pun terkejut melihat kabar itu.
Pasalnya, tidak hanya sang ibu saja yang hilang, ES juga dikabarkan ikut menghilang.
"Saya tahu dari Instagram teman saya, dikirim linknya. Mamahnya hilang sama kakaknya. Saya cuma kaget, perasaan yang pergi tuh mamahnya doang, kenapa yang bisa hilang kok dua orang, sama kakaknya," kata dia.
Lalu, dua hari kemudian, tepatnya Kamis (6/3/2025), anak korban mencium bau menyengat yang berasal dari toren air di rumahnya.
Ia kemudian kembali melapor ke polisi.
"Hari Kamis, anaknya bilang kalau dia mencium bau mayat dan itu yang lapor ke polisi duluan anaknya juga. Saya juga dengar dari situ, soalnya dia apa-apa enggak bilang sama RT," jelas dia.
"Saya juga bingung, katanya dia laporin ada mayat, yang menunjukan mayatnya di penampungan air itu anaknya yang lapor," sambung dia.
Usai TSL dan ES dilaporkan tak bernyawa, polisi langsung menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan pada Kamis (6/3/2025) malam dan proses evakuasi berlangsung hingga Jumat (7/3/2025) pukul 04.00 WIB.
"Saya juga kaget saat polisi datang dan memastikan ada mayat di dalam. Warga juga tidak ada yang mendengar cekcok atau jeritan sebelumnya," ucap dia.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, terlihat satu buah mobil penyedot WC yang terparkir sekitar 30 meter dari rumah tersebut.
Namun, mobil penyedot WC terparkir bukan untuk menyedot kotoran, melainkan untuk menyedot air bekas tempat dua jenazah itu ditemukan.
Warga juga tampak berkerumun di sekitar rumah korban, sebagian menggunakan masker agar tak menghirup bau menyengat.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Sipayung membenarkan penemuan mayat tersebut.
"Kami membenarkan, betul (mayat dua orang dalam toren di Tambora)," kata Arfan saat dikonfirmasi, Sabtu (8/3/2025).
Korban Dikenal Suka Membantu
Korban Tjong Sioe diketahui merupakan seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari berjualan es batu.
Sementara, anaknya, Eka Serlawati yang berusia 35 tahun bekerja di bidang perpajakan.
Dalam kesehariannya, korban dikenal sebagai sosok yang sering membantu warga.
"Selain dia jualan batu es, dia suka minjemin duit ke orang. Dia sering nolongin orang lewat minjemin duit gitu," ujar salah seorang warga, Marni, saat ditemui Kompas.com di Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (8/3/2025).
Meskipun sering memberi pinjaman, TSL dikenal tidak pernah menekan orang yang berutang padanya.
"Dia nagih, tapi enggak kaya orang-orang. Nyantai orangnya. Kalau kita bilang enggak ada, ya sudah, dia enggak maksa," kata dia.
Meski memiliki kondisi ekonomi yang cukup baik, TSL dikenal hidup sederhana.
Ia tidak menunjukkan gaya hidup mewah dan selalu tampil biasa saja.
"Orangnya sederhana. Kalau keluar rumah pun enggak wah, pakaiannya juga biasa aja, kayak orang pada umumnya," jelas dia.
Marni juga mengungkapkan bahwa, Tjong Sioe Lan merupakan seorang janda yang sudah ditinggal meninggal oleh suami pada 2024.
"Dia janda ditinggal meninggal, lakinya sakit pas pemilu kemarin," ujar Marni.
Suami korban sudah lama mengidap penyakit paru-paru. Bahkan, karena penyakitnya, bobot tubuh suami TSL menyusut.
"Saya enggak tahu persisnya sakit apa, tapi ya penyakit tua gitu lah," kata dia.
Selain sakit, suami TSL juga memiliki disabilitas dengan kondisi kaki yang kecil.
Meski begitu, TSL dikenal tidak pernah mengeluhkan keadaan suaminya dan selalu merawatnya dengan penuh perhatian.
"Istrinya enggak pernah mempermasalahkan kondisi suaminya. Dia selalu merawat dan nurutin apa yang dimau suaminya," kata Marni.
Bahkan, saat sang suami harus makan menggunakan selang, TSL tetap berusaha memenuhi keinginannya untuk makan makanan favoritnya.
"Kalau suaminya pengin makan enak, dia selalu usahakan," imbuh dia.
Sejak suaminya meninggal, TSL tinggal bersama dua anaknya hingga akhirnya ditemukan tewas bersama putrinya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
PENGAKUAN Saksi Mata Lihat Mobil Rantis Brimob Lindas Ojol Saat Bubarkan Demonstran, Semua Dihajar |
![]() |
---|
MOBIL Baraccuda Brimob Lindas Driver Ojol di Pejompongan, Korban Dikabarkan Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Leganya Ridwan Kamil Hasil Tes DNA Buktikan CA Bukan Anaknya, Fitnah Lisa Mariana Terpatahkan |
![]() |
---|
Ini Pekerjaan Sintya Cilla Buat Denny Sumargo Syok, Rela Berkorban Uang Demi Ketemu Dj Panda |
![]() |
---|
Pekerjaan Mentereng Salsa Erwina Berani Tantang Ahmad Sahroni Debat Terbuka, Tinggal di Denmark |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.