Berita Viral
Reaksi Ronny Anak Kedua TSL yang Tewas Dalam Toren di Tambora usai Pembunuh Ibu & Kakaknya Ditangkap
Ronny Effendy, anak dari Tjong Sioe Lan dikabarkan masih terpuruk atas kematian ibu dan kakanya, Eka Serlawati (35) yang ditemukan tewas di toren
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Ronny Effendy, anak dari Tjong Sioe Lan dikabarkan masih terpuruk atas kematian ibu dan kakanya, Eka Serlawati (35) yang ditemukan tewas di dalam toren air di Tambora, Jakarta Barat.
Bahkan, Ronny sendiri tampak bungkam pasca pelaku pembunuhan ibu dan kakaknya berhasil ditangkap polisi di Banyumas Minggu (9/3/2025) malam.
Diketahui, Ronny sendiri tidak tinggal bersama dengan keluarganya sejak beberapa tahun lalu dan memutuskan untuk tinggal ngekost di salah satu wilayah Jakarta.
Baca juga: Tampang Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak Tewas Dalam Toren di Tambora Ditangkap, Nyamar Jadi Gembel
Saat dihubungi, Ronny masih terpuruk sehingga tidak bisa memberikan keterangan lebih soal kasus itu kepada Warta Kota.
"Pagi, saya butuh waktu ya," kata Ronny, Selasa (11/3/2025).
Ronny menyerahkan sepenuhnya kasus pembunuhan ibu dan kakaknya ke pihak kepolisian yaitu Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat.
"Saya sudah serahkan semua ke pihak kepolisian. Mohon pengertiannya," tuturnya.
Sebelumnya, tetangga Tjong Sioe Lan bernama Surya menceritakan, korban tinggal bersama anak perempuannya bernama Eka Serlawati.
Sedangkan Ronny diakui memilih tinggal sendiri di kost yang tidak ia ketahui tempatnya.
Eka anak pertama Tjong sudah berusia 35 tahun dan belum menikah.
Surya menyatakan, bahwa Ronny sempat debat dengan ibunya karena ingin menikah dan melangkahi kakak perempuannya.
Baca juga: Detik-detik Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak yang Tewas Dalam Toren di Tambora Ditangkap di Banyumas
Namun, kata Surya, Tjong Sioe tidak memberikan izin kepada Ronny untuk menikah sebelum kakaknya merasakan itu.
"Kakaknya sih usianya 35 tahun, adeknya mau nikah, sempat ada cekcok," tuturnya.
Rumah korban lantai tiga, tapi yang digunakan tempat tinggal hanya lantai satu saja.
Sebab, lantai dua dan tiga dibuat kamar petakan untuk dikontrakan kepada para perantau dari berbagai daerah.
"Kalau yang ngontrakan masuknya dari pintu luar. Enggak nyatu sama rumah korban. Tangganya disamping," ungkapnya.
Pelaku Nyamar Jadi Gembel
Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan Tjong Sioe Lan (59) dan Eka Serlawati (35), ibu dan anak yang mayatnya ditemukan dalam toren air di Tambora, Jakarta Barat, Minggu (9/3/2025) malam tanpa perlawanan.
Korban berinisial TSL dan anaknya ES ditemukan membusuk dalam toren air di Jalan Angke Barat RT5/2, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Kamis (6/3/2025).
Hanya berselang empat hari, polisi pun menangkap pelakunya yang berjumlah satu orang di daerah Waduk, Banyumas, Jawa Tengah, pukul 23.30 wib.
Pelaku yang belum diketahui identitasnya itu ditangkap di Banyumas, Jawa Tengah.
"Sementara untuk perlawanan tidak ada masalah. Kami sudah mengamankan pelaku hingga ke wilayah hukum Banyumas," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan di Kantor Polres Metro Jakarta Barat, Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (10/3/2025) dilansir dari Kompas.com.
Arfan Zulkan, mengatakan, kondisi pembunuh ibu berinisial TSL dan anaknya, ES, tampak lusuh seperti gelandangan saat ditangkap.
"Penampilannya seperti gembel. Namun, alhamdulillah, kami sudah mengenali dan memperoleh informasi lengkap sehingga bisa menangkapnya," kata Arfan.
Saat menangkap pelaku, polisi mengamankan sejumlah barang bukti termasuk senapan angin, sepeda motor, dan barang-barang lain yang diduga terkait tindak kejahatan.
Baca juga: Misteri Kematian Ibu dan Anak Dalam Toren Air di Tambora, Polisi Kantongi Identitas Pelaku
Namun, sejauh ini polisi masih belum mengetahui motif pembunuhan maupun hubungan pelaku dengan korban lantaran masih dalam penyelidikan.
"Yang pasti untuk modus dan sebagainya itu terkait untuk cara dia menghabisi ibu dan anak menggunakan benda tumpul," ucap Arfan.
Arfan memastikan bahwa pelaku tidak memiliki keterkaitan dengan Ronny, anak kedua korban.
"Sementara tidak ada, karena sudah kami sesuaikan dengan saksi, CCTV, serta bukti dari handphone dan lainnya," ujar Arfan.
AKBP Arfan Sipayung mengungkapkan sebelum penangkapan, berdasarkan rekaman CCTV di sekitar lokasi diketahui tersangka ada di tempat kejadian perkara sebelum korban tewas.
"Lokasi CCTV mengatakan bahwa pelaku, tersangka, ada di lokasi arah masuk ke dalam rumah korban tersebut," kata AKBP Arfan Zulkan Sipayung.
Hal itu diketahui setelah polisi melakukan penyisiran CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian.
"(CCTV) disisir, tetep sisir. Cuman untuk ranah penyidikan kan tidak kami sampaikan ke media, sebelum tertangkap," ucapnya.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKP Dimitri Mahendra menjelaskan ada sejumlah tanda kekerasan di tubuh kedua korban tersebut.
"Dari hasil visum yang kami lakukan ke RS Polri bahwa memang ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap dua korban tersebut," kata Dimitri saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (10/3/2025).
Adapun bentuk kekerasan tersebut, berasal dari pukulan benda tumpul. Namun pihak Polisi masih menunggu hasil otopsi lebih lanjut yang dilakukan RS Polri Kramatjati.
"Kekerasan benda tumpul di bagian tubuhnya korban, tapi ini kan masih bersifat visum sementara untuk hasil otopsi sedang dilakukan oleh RS Polri," jelas Dimitri.
Ia juga belum membeberkan lebih lanjut terkait bagian tubuh korban mana saja yang mengalami tindak kekerasan.
Sementara itu hingga saat ini Polisi telah memeriksa delapan saksi tersebut termasuk tetangga sekitar dan anak bungsu korban.
"Dari awal TKP pada hari Kamis, kami melaksanakan pemeriksaan terhadap 3 saksi," kata Dimitri saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (10/3/2025).
"Kemudian pada hari Jumat kami melaksanakan pemeriksaan terhadap 3 saksi dan total saksi sampai dengan hari Senin ini sudah 8 saksi yang kami periksa," imbuhnya.
Kendati demikian, Dimitri enggan membeberkan siapa siapa saja saksi yang sudah diperiksa.
Baca juga: VIDEO Sosok Ibu dan Anak di Tambora Tewas Dalam Toren dengan Luka di Kepala, Pamit Mau Mudik
Pertama Kali Ditemukan
Ketua RT 05 RW 002, Sri Priyanti (45), mengatakan, anak laki-laki korban menyadari ibunya tidak pulang sejak Sabtu (1/3/2025) malam.
Namun, ia tidak langsung melapor ke pengurus lingkungan.
"Dia (Ronny) ngomong sama mantan RT, kan deket tuh rumahnya sama mantan RT-nya. Kalau saya mah kan agak jauh. Katanya dia bilang kalau mamahnya enggak pulang-pulang, saya mau lapor polisi aja. Tapi kata mantan RT itu, 'Jangan dulu, takutnya dia tiba-tiba pulang,'" ujar Sri Priyanti saat ditemui Kompas.com di Jalan Angke Barat RT 5, RW 2, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (8/3/2025).
Namun, akhirnya Ronny tetap melaporkan ke polisi bahwa ibu dan kakaknya menghilang pada Selasa (4/3/2025).
Kabar kehilangan TSL dan ES juga mulai ramai diperbincangkan di media sosial. Sri Priyanti pun terkejut melihat kabar itu.
Pasalnya, tidak hanya sang ibu saja yang hilang, ES juga dikabarkan ikut menghilang.
"Saya tahu dari Instagram teman saya, dikirim linknya. Mamahnya hilang sama kakaknya. Saya cuma kaget, perasaan yang pergi tuh mamahnya doang, kenapa yang bisa hilang kok dua orang, sama kakaknya," kata dia.
Baca juga: Kondisi Terakhir Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Tambora, Ada Luka Diduga Dibunuh
Lalu, dua hari kemudian, tepatnya Kamis (6/3/2025), anak korban mencium bau menyengat yang berasal dari toren air di rumahnya.
Ia kemudian kembali melapor ke polisi.
"Hari Kamis, anaknya bilang kalau dia mencium bau mayat dan itu yang lapor ke polisi duluan anaknya juga. Saya juga dengar dari situ, soalnya dia apa-apa enggak bilang sama RT," jelas dia.
"Saya juga bingung, katanya dia laporin ada mayat, yang menunjukan mayatnya di penampungan air itu anaknya yang lapor," sambung dia.
Usai TSL dan ES dilaporkan tak bernyawa, polisi langsung menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan pada Kamis (6/3/2025) malam dan proses evakuasi berlangsung hingga Jumat (7/3/2025) pukul 04.00 WIB.
"Saya juga kaget saat polisi datang dan memastikan ada mayat di dalam. Warga juga tidak ada yang mendengar cekcok atau jeritan sebelumnya," ucap dia.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, terlihat satu buah mobil penyedot WC yang terparkir sekitar 30 meter dari rumah tersebut.
Namun, mobil penyedot WC terparkir bukan untuk menyedot kotoran, melainkan untuk menyedot air bekas tempat dua jenazah itu ditemukan.
Warga juga tampak berkerumun di sekitar rumah korban, sebagian menggunakan masker agar tak menghirup bau menyengat.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Sipayung membenarkan penemuan mayat tersebut.
"Kami membenarkan, betul (mayat dua orang dalam toren di Tambora)," kata Arfan saat dikonfirmasi, Sabtu (8/3/2025).
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Ini Pekerjaan Sintya Cilla Buat Denny Sumargo Syok, Rela Berkorban Uang Demi Ketemu Dj Panda |
![]() |
---|
Pekerjaan Mentereng Salsa Erwina Berani Tantang Ahmad Sahroni Debat Terbuka, Tinggal di Denmark |
![]() |
---|
Mama Muda Tewas Dibunuh di Tegal, Suami Sengaja Tak Dikabari Keluarga karena Sedang Berlayar |
![]() |
---|
Alasan Ahmad Sahroni Tolak Tantangan Salsa Erwina Debat Buntut Pernyataan "Tertolol Sedunia" |
![]() |
---|
'Tak Masuk Akal' Curhat Nenek Endang Akui Salah Putar Liga Inggris, Istighfar Tahu Denda Rp115 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.