PT Sritex Pailit

Sritex Pailit, Eks Karyawan Tukar Saldo Koperasi dengan Sembako Demi Penuhi Kebutuhan Rumah Tangga

Demi penuhi kebutuhan sehari-hari, sejumlah mantan karyawan PT Sritex menukarkan saldo iuran koperasi di Toko Koperasi Karyawan

Editor: Moch Krisna
TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf
TERIMA NASIB - Ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Sukoharjo, mulai membawa perlengkapan pribadi mereka dari tempat kerja setelah penyebaran formulir pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Rabu (26/2/2025).Karyawan Sritex ternyata di-PHK saat masih melakukan lembur kerja. Selain itu, rekening manajemen untuk membayar gaji diblokir oleh kurator. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Demi penuhi kebutuhan sehari-hari, sejumlah mantan karyawan PT Sritex menukarkan saldo iuran koperasi di Toko Koperasi Karyawan PT Sritex, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Saldo iuran tersebut ditukar dengan sejumlah barang kebutuhan sehari-hari lantaran belum adanya  kepastian mengenai pencairan dana koperasi.

Melansir dari Kompas.com, Rabu (5/3/2025) rata-rata eks karyawan Sritex memanfaatkan saldo tersebut untuk mendapatkan sembako dan barang kebutuhan pokok lainnya. 

Menurut aturan koperasi, saldo iuran hanya bisa dicairkan saat karyawan resmi mengundurkan diri. 

Namun, setelah Sritex dinyatakan pailit pada 28 Februari 2025, perusahaan menawarkan opsi pengambilan saldo koperasi dengan sistem penukaran barang. 

Eks karyawan diperbolehkan menukarkan saldo mereka dengan barang senilai maksimal Rp 400.000, sedangkan sisanya akan ditransfer setelah proses lelang aset selesai. 

"Ini tadi dibatasi sampai 400 ribu. Sisanya nanti ditransfer setelah urusan dengan kurator selesai," ujar Galuh.

Ia memilih menukarkan sebagian saldonya dengan barang kebutuhan rumah tangga, mengingat belum ada kepastian kapan sisa saldo akan dibayarkan. 

"Karena belum ada kepastian. Lebih baik diambil apa adanya dulu baru sisanya. Buat kebutuhan rumah tangga kan lumayan. Sabun, sembako sudah habis soalnya," lanjutnya.

Stok Barang di Koperasi Hampir Habis

Kepala Toko Sri Makmur, Roni, membenarkan bahwa kebijakan ini sudah diterapkan sejak Jumat (28/2/2025) sore, tepat setelah karyawan mendapatkan pengumuman PHK akibat pailitnya Sritex.

 "Iya, efek dari Sritex tutup itu. Tutupnya kan Jumat. Pengambilan ya sudah berlangsung sejak sore itu," kata Roni.

 Kini, barang-barang di koperasi hampir habis, dan hanya tersisa barang-barang yang masih dipajang.

 "Sudah hanya yang didisplay aja, yang lain sudah diambil semua. Kami tinggal ngabisin stok," tutupnya.

(*)

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved