Berita Viral

Nasib Agam Kepsek SMAN 1 Cianjur Nekat Berangkatkan Siswa "Study Tour", Kini Dicopot dari Jabatan

Dedi Mulyadi copot Agam Supriyanta dari jabatan Kepsek SMAN 1 Cianjur. Imbas ngeyel berangkatkan siswa study tour ke Bali meski sudah dilarang.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Dok. SMAN 1 Cianjur/youtube KompasTV
KEPSEK SMAN 1 CIANJUR DICOPOT DARI JABATAN-Kolase Kiri) Gubernur Jabar Dedi Mulyadi usai dilantik di Istana, Jakarta, Kamis (20/2/2025). (Kanan) Kepala Sekolah SMAN 1 Cianjur, Agam Supriyanta, yang nekat gelar studi tour ke Bromo, Jawa Timur dan BalicMulyadi copot Agam Supriyanta dari jabatan Kepsek SMAN 1 Cianjur. Imbas ngeyel berangkatkan siswa study tour ke Bali meski sudah dilarang. 

"Kegiatan ke Malang dan Bali tersebut dilaksanakan selama satu pekan, terhitung mulai dari Senin (17/2/2025) sampai Senin (24/2/2025)," kata Kepala Sekolah SMAN 1 Cianjur Agam Supriyanta, Selasa (25/2/2025).

Kegiatan tersebut, lanjut dia, merupakan outing Class terkait Implentasi P5 Bhineka Tunggal Ika dilaksanakan sekolah. Kegiatan itu mengacu pada program sekolah. 

"Sehingga kegiatan tersebut, sifatnya tidak wajib. Tercatat dikuti oleh sebanyak 361 siswa kelas XI, dan ada 77 siswa tidak ikut dalam kegiatan tersebut" katanya. 

Lebih lanjut, Agam Supriyanta, menjelaskan bahwa study tour sudah direncanakan jauh sebelum adanya SE Nomor 64/PK.01/KESRA yang dikeluarkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, pada 2024. 

SE tersebut melarang study tour atas pertimbangan keselamatan siswa, mengingat pernah terjadi kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana, Depok, di Kabupaten Subang yang menewaskan 12 orang. 

"Kegiatan ini berlangsung dari 18 hingga 24 Februari, sementara pelantikan gubernur baru dilakukan pada 20 Februari,” ujar Agam kepada Kompas.com, Selasa (25/2/2025).

Keputusan Tetap Berangkat 

Agam menegaskan bahwa saat kebijakan gubernur baru diberlakukan, siswa dan guru sudah dalam perjalanan ke Bali. 

“Misalkan dalam posisi anak-anak sudah berangkat dan sedang menuju lokasi, tentu tidak bisa langsung diminta kembali. Ada aspek lain yang harus dipertimbangkan, seperti aspek psikologis siswa dan orang tua, serta konsekuensi pembatalan,” tambahnya. 

Agam juga menyatakan bahwa study tour ini adalah bagian dari implementasi pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka dan telah disepakati oleh siswa serta orangtua. 

“Dari total siswa, ada 78 yang memilih untuk tidak ikut serta, sehingga kegiatan ini bersifat tidak wajib. Untuk pembiayaannya, sebesar Rp 3,6 juta, dan prosesnya dilakukan dengan menabung." 
"Sebelum keberangkatan, juga dilakukan polling dan ada MoU. Jadi, persiapannya sudah dilakukan sejak setahun lalu sebelum ada kebijakan itu,” jelasnya.

Baca juga: Curhat Dedi Mulyadi Rela Dicaci Maki Imbas Larang "Study Tour", Soroti Keuangan Ortu Tak Mampu


Siap Bertanggung Jawab

Pihak sekolah mengaku siap bertanggung jawab atas pelaksanaan study tour ini dan akan mematuhi kebijakan yang ada di masa depan. 
“Kami siap memberikan klarifikasi kepada Dinas Pendidikan Jawa Barat. Harapannya, ada pemahaman yang lebih baik mengenai kebijakan ini agar ke depan tidak menimbulkan polemik,” pungkas Agam.

Sebelumnya diberitakan, dua SMA Negeri di Kabupaten Cianjur dikabarkan melakukan studi tour ke Jogjakarta dan Bali. Kedua sekolah tersebut yaitu SMAN 1 Cianjur dan SMAN 1 Cilaku, Cianjur

Kepala Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Provinsi Jawa Barat VI Nonong Winarni membernarkan adanya dua sekolah diwilayahnya yang melakukan studi tour ke luar daerah. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved